Laba Indofood CBP Sukses Makmur Anjlok, Orang Sudah Jarang Makan Indomie?

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2024. Perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 7 persen menjadi Rp 36,96 triliun dibandingkan Rp 34,48 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan perusahaan yang memproduksi Indomie, Supermi dan Sarimi ini naik menjadi Rp 22,98 triliun dibandingkan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 21,95 triliun.

Dari situ, Indofood CBP Sukses Makmur membukukan laba bruto Rp 12,98 triliun pada semester I 2024, masih naik dibandingkan laba kotor semester I 2024 sebesar Rp 12,53 triliun.

Laba usaha pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 8,89 triliun dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp 7,1 triliun. Pada semester I 2024 perseroan mencatatkan pendapatan keuangan Rp 517,46 miliar, beban keuangan Rp 3,85 triliun, pajak final penghasilan bunga RP 78,8 miliar, dan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama dan lainnya Rp 48,46 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,54 triliun. Laba itu turun 38,21 persen dibandingkan laba semester I 2023 sebesar Rp 5,73 triliun.

“Kami berbesar hati atas kinerja yang dicapai pada semester pertama tahun 2024. Di tengah berbagai ketidakpastian global, seluruh segmen usaha kami mampu memberikan pertumbuhan penjualan maupun laba usaha. Ke depannya, kami akan terus memanfaatkan ketangguhan model bisnis yang kami miliki untuk mendorong kinerja usaha dan mempertahankan daya saing guna memberi kinerja yang berkelanjutan," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim, dikutip Jumat (2/8/2024).

Aset sampai dengan Juni 2024 naik menjadi Rp 125,2 triliun dari Rp 119,27 triliun pada Desember 2023. Liabilitas naik menjadi Rp 61,68 triliun dari posisi Desember 2023 yang sebesar Rp 57,16 triliun. Ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi 63,53 triliun dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 62,1 triliun.