Sukses

Harga Saham Intel Anjlok ke Level Terendah dalam 1 Dekade

Harga saham Intel merosot setelah mengumuman restrukturisasi dan catat kerugian besar.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Intel anjlok dan catat kinerja terburuk dalam 50 tahun pada perdagangan Jumat, 2 Agustus 2024. Bahkan harga saham Intel mencapai harga yang tak terllihat sejak 2013 usai produsen chip melaporkan kerugian besar dalam laba dan mengumumkan restrukturisasi besar-besaran.

Mengutip CNBC, ditulis Minggu (4/8/2024), saham Intel merosot 26 persen menjadi USD 21,48. Itu adalah hari terburuk bagi saham itu, setelah penurunan hanya 31 persen pada Juli 1974, yang terjadi tiga tahun setelah IPO Intel. Seiring koreksi harga saham Intel membuat kapitalisasi pasar saham perusahaan di bawah USD 100 miliar.

Aksi jual tersebut menyebabkan penurunan 2,4 persen di indeks Nasdaq dan menyeret saham semikonduktor global. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co atau lebih dikenal TSCM melemah 4,6 persen di Taiwan dan saham Samsung susut lebih dari 4 persen pada akhir sesi perdagangan di Korea Selatan.

TSMC merupakan produsen chip terbesar di dunia, sedangkan Samsung merupakan perusahaan semikonduktor terbesar secara global. Kinerja keuangan Intel juga menjadi sentimen negatif. Perseroan alami rugi USD 1,61 miliar setelah melaporkan laba bersih USD 1,48 miliar pada periode tahun sebelumnya. Laba per saham yang disesuaikan sebesar 2 sen jauh di bawah harapan analis rata-rata sebesar 10 sen, menurut LSEG. Pendapatan juga tak penuhi harapan.

Selain itu, Intel mengatakan tidak akan membayar dividen pada kuartal IV tahun fiskal 2024 dan menurunkan perkiraannya untuk belanja modal setahun penuh lebih dari 20 persen. Perusahaan juga mengatakan akan memberhentikan lebih dari 15 persen karyawannya, sebagai bagian dari rencana pengurangan biaya sebesar USD 10 miliar.

“Ini adalah restrukturisasi Intel yang paling substansial sejak transisi mikroprosesor memori empat dekade lalu,” ujar CEO Intel Pat Gelsinger kepada CNBC.

“Kami telah menetapkan perjalanan yang berani untuk membangun kembali perusahaan ini, dan kami akan menyelesaikannya,” ia menambahkan.

 

 

2 dari 4 halaman

Harga Lebih Kompetitif

Gelsinger menuturkan, keputusan untuk memproduksi chip PC Core Ultra yang dapat menangani beban kerja kecerdasan buatan lebih cepat berkontribusi terhadap kerugian tersebut.

Perseroan juga mengatakan, harga lebih kompetitif daripada yang direncanakan selama kuartal tersebut karena AMD, Qualcomm dan perusahaan lain telah berupaya mengambil pangsa pasar dari Intel yang telah jauh tertinggal dari pesaingnya dalam persaingan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Dalam sebuah memo, Gelsinger juga menyampaikan PHK sebagian besar akan terjadi pada 2024. Ini adalah PHK terbesar dari semua PHK yang tercantum di Layoffs.fyi, pelacak industri yang telah beroperasi sejak Maret 2020.

Bersaing Berdasarkan Prestasi

Menambah tekanan pada sektor chip adalah laporan dari The Information kalau pembuat chip AL Nvidia menjadi subjek investigasi antimonopoli Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Departemen Kehakiman sedang memeriksa pengaduan kalau perusahaan itu diduga menyalahgunakan dominasi pasarnya dalam AI, demikian laporan the Information.

Menanggapi hal itu, juru bicara Nvidia menuturkan, perusahan tersebut menang berdasarkan prestasi.

"Kami bersaing berdasarkan investasi dan inovasi selama puluhan tahun, mematuhi hukum dengan cermat, menyediakan Nvidia secara terbuka di setiap cloud dan on-prem untuk setiap perusahaan, dan memastikan pelanggan dapat memilih solusi apapun yang terbaik bagi mereka,” kata juru bicara.

Juru bicara itu menambahkan, Nvidia dengan senang hati memberikan informasi apapun yang dibutuhkan regulator. CNBC juga telah hubungi DOJ terkait laporan itu.

Saingan Samsung, saham SK Hynix yang memasok Nvidia juga turun tajam. Harga saham SK Hynix merosot lebih dari 10 persen.

3 dari 4 halaman

Harga Saham AMD dan Intel Merosot, Ada Apa?

Sebelumnya, saham Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel merosot pada Jumat, 12 April 2024 setelah The Wall Street Journal melaporkan China memerintahkan operator telekomunikasi terbesar di negara itu untuk menghentikan penggunaan chip asing.

Dilansir dari CNBC Sabtu (13/4/2024), pejabat Tiongkok mengeluarkan arahan awal tahun ini agar sistem telekomunikasi menggantikan prosesor inti non-Tiongkok pada 2027. Laporan tersebut mengatakan mandat tersebut akan berdampak pada AMD dan Intel.

Saham AMD ditutup turun 4,2% pada Jumat di level USD 163,28 atau setara Rp 2,6 juta (asumsi kurs Rp 16.117 per dolar AS) sementara Intel turun 5,2% menjadi USD 35,69 atau setara Rp 575.244.

Kedua pihak tidak mengomentari arahan di Tiongkok tersebut. Tiongkok menyumbang 27% pendapatan Intel pada 2023, menjadikannya pasar terbesar perusahaan. AMD menghasilkan 15% penjualan dari Tiongkok, termasuk Hong Kong, tahun lalu. 

Ketergantungan mereka pada Tiongkok menggarisbawahi pentingnya perekonomian negara terbesar kedua di dunia ini meskipun terdapat peraturan AS yang bertujuan membatasi ekspor chip ke negara tersebut dan upaya Tiongkok untuk tidak terlalu bergantung pada teknologi asing.

Tiongkok menetapkan pedoman baru pada bulan Desember untuk menghapus chip AS dari komputer dan server pemerintah, memblokir prosesor dari AMD dan Intel, Financial Times melaporkan bulan lalu.

Pada Oktober 2022, Amerika Serikat menerapkan peraturan yang dirancang untuk membatasi akses Tiongkok terhadap chip-chip canggih Amerika, terutama yang penting bagi teknologi kecerdasan buatan. 

Akhir tahun lalu, AS mengumumkan pembatasan baru untuk mencegah penjualan lebih banyak chip AI ke Tiongkok, sebagai upaya untuk menutup celah yang ada pada aturan sebelumnya.

 

 

4 dari 4 halaman

China Blokir Chip Intel dan AMD di Komputer Pemerintah

Sebelumnya diberitakan, China merilis pedoman baru telah meluncurkan pedoman baru yang akan hapus secara bertahap prosesor Amerika Serikat di komputer dan server pemerintah. Dengan demikian, China efektif memblokir chip dari Intel dan AMD.

Demikian laporan Financial Times seperti dikutip dari CNBC, Senin (25/3/2024). Laporan itu menyebutkan, pedoman pengadaan itu diumumkan pada 26 Desember, dan kini diterapkan serta akan berdampak pada sistem operasi Windows dan software database asing. China kini memilih alternatif dari negeri sendiri.

Instansi pemerintah di tingkat kota kecil juga telah diperintahkan untuk membeli prosesor dan sistem operasi yang “aman dan andal”. Adapun AMD dan Intel menolak mengomentari laporan itu.

Adapun langkah tersebut seiring negara tirai bambu sedang mendorong industri semikonduktor domestiknya dan mengurangi ketergantungan terhadap teknologi asing.

Semikonduktor, komponen penting yang ditemukan di berbagai perangkat mulai dari ponsel pintar hingga peralatan medis telah menjadi pusat perang teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Amerika Serikat telah menerapkan pembatasan ekspor untuk memutus akses Beijing terhadap peralatan dan teknologi semikonduktor utama.