Sukses

Kalbe Farma Raih Laba Rp 1,8 Triliun pada Semester I 2024

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan penjualan naik 7.57 persen dan laba tumbuh 18,05 persen pada semester I 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan kinerja keuangan positif pada semester I 2024. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan penjualan dan laba.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (4/8/2024), PT Kalbe Farma Tbk meraih penjualan Rp 16,32 triliun pada semester I 2024. Penjualan itu naik 7,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,17 triliun.

Beban pokok penjualan naik 9,5 persen menjadi Rp 9,86 triliun hingga semester I 2024 dari periode semester I 2023 sebesar Rp 9 triliun. Meski demikian, Perseroan mencatat pertumbuhan laba bruto 4,7 persen pada semester I 2024 menjadi Rp 6,46 triliun. Pada periode semester I 2024, laba bruto Perseroan tercatat Rp 6,17 triliun.

PT Kalbe Farma Tbk meraup beban penjualan Rp 3,22 triliun hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,2 triliun. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 731,16 miliar pada semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 734,58 miliar. Beban penelitian dan pengembangan bertambah menjadi Rp 215,61 miliar pada semester I 2024 dari periode semester I 2023 sebesar Rp 207.07 miliar.

PT Kalbe Farma Tbk membukukan laba sebelum pajak penghasilan Rp 2,36 triliun, tumbuh 22,06 persen dari periode semester I 2023 sebesar Rp 1,93 triliun. Seiring kinerja tersebut, PT Kalbe Farma Tbk meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 18,05 persen menjadi Rp 1,8 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.

Seiring kinerja itu, Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 38,93 dari periode semester I 2023 sebesar Rp 32,87.

Total ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 23,53 triliun pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 23,12 triliun. Total liabilitas bertambah menjadi Rp 5,02 triliun pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 3,93 triliun. Aset Perseroan naik menjadi Rp 28,56 triliun pada 30 Juni 2024 dari Rp 27,05 triliun pada Desember 2023. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 3,69 triliun pada semester I 2024.

2 dari 4 halaman

Gandeng Lian SGP, Kalbe Farma Bikin Perusahaan Patungan Industri Bahan Farmasi Aktif

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bersama Lian SGP Holding Pte Ltd (Lian SGP), anak usaha yang dimiliki oleh Livzon Pharmaceutical Group Inc mendirikan perusahaan patungan bernama PT Livzon Pharma Indonesia.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (30/7/2024), PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usahanya PT Global Chemindo Megatrading (GCM) bersama Lian SGP Holding Pte Ltd (Lian SGP), anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Livzon Pharmaucetial Group Inc menandatangani shareholders agreement (SHA) pada 29 Juli 2024. Penandatanganan SHA ini dalam rangka pendirian perusahaan patungan.

"GCM dan dan Lian SGP sepakat untuk mendirikan perusahaan baru bernama PT Livzon Pharma Indonesia yang berkedudukan di Jakarta Pusat,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Maria Theresa Fabiola dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia menambahkan, perusahaan patungan itu bergerak di bidang industri bahan farmasi aktif dengan investasi awal senilai Rp 650 miliar serta komposisi modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing 80 persen oleh Lian SGP dan 20 persen oleh GCM.

Maria menuturkan, kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat fokus perusahaan pada kegiatan produksi bahan aktif farmasi (API) dan bahan farmasi lainnya untuk pasar ekspor dengan melihat potensi penggunaan pasar domestic pada masa mendatang.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa, 30 Juli 2024, harga saham KLBF stagnan di posisi Rp 1.560 per saham. Harga saham KLBF dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.570 per saham. Harga saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.570 dan terendah Rp 1.540 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.001 kali dengan volume perdagangan 35.699 saham. Nilai transaksi Rp 5,6 miliar.

 

 

3 dari 4 halaman

Target 2024

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis mencatatkan pertumbuhan dari sisi penjualan dan laba bersih pada 2024. Hal ini didasari fundamental perseroan yang kuat dan memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan melalui berbagai inisiatif bisnis.

Presiden Direktur Kalbe Farma (KLBF) Irawati Setiady mengatakan perseroan tetap optimistis  untuk terus bertumbuh di tengah kondisi pasar yang masih cukup menantang. 

"Perseroan mempertahankan target 2024 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 6-7 persen, pertumbuhan laba bersih pada kisaran 13-15 persen,” kata Irawati dalam konferensi pers RUPS KLBF, Kamis (16/5/2024).

Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiabudy mengatakan, perseroan juga telah menyiapkan dana belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk berbagai proyek.

"Penggunaan Capex selama satu tahun bertahap, pada kuartal satu penyerapan Capex masih di bawah Rp 200 miliar dan akan terus berprogres. Proyek-proyek kami masih berjalan sesuai rencana,” ujar Kartika. 

Adapun Capex yang disiapkan Kalbe Farma berasal dari internal cash flow perseroan. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun kepada para pemegang saham atau Rp 31 per lembar saham. 

Dividen ini setara dengan 52 persen dari penerimaan laba bersih tahun buku 2023 yang sebesar Rp 2,76 triliun. Perseroan mengumumkan akan melakukan pembayaran dividen dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST. 

 

 

4 dari 4 halaman

Buyback Saham

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 1 triliun. Jumlah saham KLBF yang dibeli kembali maksimal 625 juta saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4/2024), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan buyback saham pada 16 Mei 2024-15 Mei 2025.

"Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum Rp 1 triliun dengan jumlah saham maksimal 625 juta lembar saham,” ujar Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius dalam keterbukaan informasi BEI.

Perseroan akan memakai dana internal untuk buyback saham KLBF. Adapun Perseroan perkirakan dampak penurunan pendapatan bunga sekitar Rp 45 miliar. Untuk harga buyback, Perseroan membatasi harga pembelian kembali saham maksimal sebesar Rp 1.600 per saham.

Vidjongtius menuturkan, pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI. Perseroan akan memakai jasa dari perantara pedagang efek.

"Pembelian kembali saham diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental,” ujar dia.

Vidjongtius mengatakan, pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Hal ini seiring saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal.

Pelaksanaan buyback saham akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui pembelian kembali saham dan mengacu pada pasal 9 ayat (1) POJK Nomor 29 Tahun 2023.