Sukses

IHSG Berpotensi Merosot, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 5 Agustus 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada perdagangan Senin, 5 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Senin (5/8/2024). IHSG akan menguji rentang 7.026-7.103 pada awal pekan ini.

IHSG melemah 0,24 persen ke posisi 7.308 pada Jumat, 2 Agustus 2024 disertai oleh munculnya volume penjualan, pergerakan IHSG pun saat ini berada di fase konsolidasi.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya. Saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya.

“Adapun area koreksi IHSG diperkirakan menguji ke rentang 7.026-7.103,” ujar Herditya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada Senin, 5 Agustus 2024.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal untuk menguji support garis moving average (MA) 20 harian. Ia mengatakan, IHSG meski masih berpeluang melakukan koreksi teknikal, tetapi selama di atas support garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level.

“Namun, jika breakdown support garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA100,” kata Wafi.

Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.240-7.350.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Spec Buy

Saham ERAA bergerak flat ke 418 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama ERAA masih mampu bergerak di atas 408 sebagai stoplossnya, posisi ERAA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (c) dari wave [v] dari wave 1.

Spec Buy: 412-418

Target Price: 432, 442

Stoploss: below 408

 

2.PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) - Buy on Weakness

Saham MIDI terkoreksi 1,42% ke 416 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami memperkirakan, posisi MIDI saat ini berada pada bagian dari wave b dari wave (iii) dari wave [c], sehingga MIDI masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," tutur dia.

Buy on Weakness: 406-414

Target Price: 430, 442

Stoploss: below 402

 

3.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) - Buy on Weakness

Saham TOWR menguat 1,83% ke 835 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi TOWR sedang berada pada wave iii dari wave (v), sehingga TOWR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 815-830

Target Price: 880, 915

Stoploss: below 800

 

4.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Sell on Strength

Saham ITMG menguat 1,31% ke 26.975 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

"Saat ini, kami perkirakan posisi ITMG sedang berada di akhir wave (b) dari wave [ii], sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan rawan berbalik terkoreksi. Adapun area koreksi ITMG diperkirakan berada pada rentang 25.225-25.850 dan dapat dimanfaatkan sebagai area buyback," ujar dia.

Sell on Strength: 27.125-27.475

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 2 Agustus 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Jumat (2/8/2024).Mayoritas sektor saham tertekan sehingga bebani IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG turun 0,24 persen ke posisi 7.308,12. Indeks LQ45 susut 0,66 persen ke posisi 919,36. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.339,98 dan level terendah 7.264. Sebanyak 295 saham melemah sehingga menekan IHSG. 240 saham menguat dan 255 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 900.661 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.195.

Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham energi naik 0,81 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,57 persen, sektor saham properti menguat 0,48 persen dan sektor saham industri berada di zona hijau.

Sementara itu, sektor saham transportasi merosot 1,04 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 0,76 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,57 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan terpangkas 0,45 persen, sektor saham keuangan merosot 0,31 persen, sektor saham teknologi susut 0,37 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,71 persen.

Jelang akhir pekan ini, saham GOTO stagnan di posisi Rp 53 per saham. Harga saham GOTO dibuka turun menjadi Rp 52. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 53 dan terendah Rp 51 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.514 kali dengan volume perdagangan 21.966.664 saham. Nilai transaksi Rp 114,6 miliar.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa Asia cenderung melemah. Pasar mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi global. Hal ini dilatarbelakangi oleh rilis data Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

 

4 dari 4 halaman

Apa Saja Sentimen IHSG?

Dari mancanegara, Indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024 terkontraksi dari sebelumnya 48,5 menjadi 46,8, serta data pengangguran AS juga terus meningkat di mana data Initial Jobless Claims naik dari sebelumnya 235k menjadi 249k dan Continuing Jobless Claims naik dari sebelumnya 1.844.000 menjadi 1.877.000.

Pada saat bersamaan, pasar juga mempertimbangkan risiko pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pasar memantau dengan saksama respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menyusul terbunuhnya komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan udara di Beirut.

Dari dalam negeri, data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan telah terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester I 2024 jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 tenaga kerja yang ter-PHK. Jumlah PHK tersebut naik 21,45 perse dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebanyak 26.400 orang, yang memberikan indikasi bagaimana efek ketidakpastian ekonomi global memberikan dampak pada pelemahan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.