Sukses

Warren Buffett Lepas 50% Saham Apple, iPhone dan Ipad Tak Laku Lagi?

Seorang analis menyebutkan bahwa langkah Warren Buffett dalam mengurangi kepemilikannya akan saham Apple hanya berkaitan dengan manajemen risiko.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway, telah menjual hampir separuh saham Apple yang mereka miliki dalam sejak awal tahun hingga kuartal II 2024. Meskipun ini menjadi berita yang cukup menggemparkan, para analis Wall Street menyarankan para investor untuk tetap tenang dan tidak terlalu khawatir.

Dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (6/8/2024), seorang manajer portofolio senior Integrity Asset Management Joe Gilbert menjelaskan, pengurangan saham Apple oleh Warren Buffett hanyalah bagian dari manajemen risiko. Gilbert mengatakan bahwa jika Warren Buffett benar-benar meragukan masa depan Apple dalam jangka panjang, ia akan menjual seluruh posisinya.

Selain itu, Warren Buffett juga masih memiliki keuntungan yang belum direalisasikan dari posisi saham Berkshire lainnya. Pengungkapan ini terjadi beberapa hari setelah Apple merilis hasil kuartalannya, yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan mengisyaratkan peningkatan penjualan iPhone di masa depan berkat fitur kecerdasan buatan (AI) baru.

Namun, Cathy Seifert, seorang analis riset di CFRA, mengatakan bahwa posisi besar yang dimiliki oleh Berkshire membuat investor ingin mengambil sedikit keuntungan dan mengurangi risiko konsentrasi. Seifert juga menambahkan bahwa Berkshire masih memiliki portofolio yang cukup terkonsentrasi, sehingga pengurangan saham Apple bukanlah hal yang mengejutkan.

Pada rapat tahunan bulan Mei, Berkshire juga mengumumkan bahwa mereka telah mengurangi posisi saham Apple selama kuartal pertama tahun ini. Buffett juga mengisyaratkan bahwa implikasi pajak mungkin menjadi faktor dalam penjualan tersebut.

Pengumuman ini datang di tengah kekhawatiran yang lebih luas tentang kemungkinan penurunan ekonomi di masa depan. Data pekerjaan yang lebih buruk dari perkiraan pada Jumat lalu telah memicu kekhawatiran bahwa The Fed mungkin telah menunggu terlalu lama untuk menurunkan suku bunga.

Hal ini menyebabkan Indeks Nasdaq 100 mengalami koreksi teknis dan Indeks Volatilitas Cboe mendekati angka 25. Meskipun penjualan saham Apple oleh Berkshire Hathaway menjadi sorotan, para analis menekankan bahwa para investor sebaiknya tetap tenang dan tidak terlalu terpengaruh oleh berita ini.

Hal ini karena pengurangan saham tersebut hanya merupakan bagian dari strategi manajemen risiko dan bukan indikasi bahwa Apple memiliki masalah jangka panjang.

2 dari 3 halaman

Apple-Foxconn Incar India untuk Produksi iPad, Demi Kurangi Ketergantuan ke Tiongkok?

Setelah sukses memproduksi iPhone di India, Apple kini tengah mempertimbangkan untuk juga memproduksi iPad di negara tersebut. Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok sebagai sumber utama dalam proses manufaktur.

Terlebih lagi, India telah menjadi salah satu pusat produksi iPhone yang terus berkembang. Dengan melihat keberhasilan perakitan iPhone yang semakin mapan di India, sepertinya negara ini sudah siap untuk melakukan ekspansi produksi ke produk lainnya, termasuk iPad.

Dilansir dari laporan Economic Times yang dikutip oleh Apple Insider, Foxconn, mitra perakitan Apple, sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk memproduksi iPad di India. Kabarnya, Foxconn berencana menggunakan fasilitasnya di Sreiperumbudur untuk merakit tablet Apple ini.

Menurut salah satu sumber, Foxconn sedang serius mempertimbangkan peluang ini. Bahkan, sudah ada beberapa kali diskusi antara Foxconn dan pemerintah India.

Foxconn berencana untuk meningkatkan produksi keseluruhan di India dalam beberapa tahun ke depan. Langkah ini tentu menjadi kabar baik bagi India, karena akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri manufaktur dan menciptakan lapangan kerja baru.

Selain itu, dengan memproduksi iPad di India, Apple juga akan semakin mendekatkan diri dengan pasar lokal dan meningkatkan keterlibatan dalam ekonomi negara tersebut.

Dengan adanya potensi produksi iPad di India, Apple sedang berusaha untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok dan mencari alternatif sumber manufaktur yang lebih beragam.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya Apple untuk memperluas jaringan produksi globalnya dan mengurangi risiko yang terkait dengan konsentrasi produksi di satu negara.

3 dari 3 halaman

India Turunkan Pajak Biar Apple Produksi di Sana

Kenaikan produksi ini diperkirakan akan melibatkan iPhone, iPad, dan beberapa produk lainnya, namun tidak termasuk Mac. Langkah Foxconn untuk meningkatkan produksi iPad di India dianggap sangat tepat. Hal ini karena Apple juga telah menyelidiki masalah ini pada awal Juli lalu.

Nampaknya, Apple ingin memperluas produksi iPad dan juga casing pengisi daya AirPods. Sementara itu, pada tanggal 23 Juli, pemerintah India memutuskan untuk mempermudah produsen smartphone dan elektronik beroperasi di negara ini. Mereka melakukan ini dengan memotong bea masuk untuk iPhone dan komponen iPhone tertentu.

Dampaknya, ini membuat produksi iPhone menjadi lebih murah bagi Apple dan mitra rantai pasokannya.

Sebelumnya, tarif pajak impor adalah 20 persen, tetapi sekarang menjadi 15 persen. Bagi Apple, penurunan tarif pajak ini dapat mengurangi biaya sebesar USD 35 juta hingga USD 50 juta per tahun.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

  • Warren Buffet adalah salah satu investor yang juga masuk ke dalam jajaran miliarder dunia.

    Warren Buffett

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Apple adalah sebuah industri visioner yang merevolusi industri komputer, musik, dan komunikasi seluler.
    Apple adalah sebuah industri visioner yang merevolusi industri komputer, musik, dan komunikasi seluler.

    Apple