Liputan6.com, Jakarta - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatat penurunan pendapatan dan laba pada semester I 2024.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (7/8/2024), PT Prodia Widyahusada Tbk meraup pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp 1,03 triliun hingga semester I 2024. Pendapatan itu turun tipis 2,89 persen dari periode semester I 2023 sebesar Rp 1,06 triliun.
Baca Juga
Beban pokok pendapatan susut 9,37 persen menjadi Rp 413,34 miliar hingga 30 Juni 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 414,88 miliar. Dengan demikian, laba bruto turun 4,51 persen menjadi Rp 618,93 miliar hingga semester I 2024 dari periode semester I 2023 sebesar Rp 648,18 miliar.
Advertisement
Perseroan mencatat kenaikan beban usaha menjadi Rp 494,05 miliar hingga semester I 2024 dari semester I 2023 sebesar Rp 478,38 miliar. Pendapatan lainnya turun menjadi Rp 3,12 miliar hingga semester I 2024 dari semester I 2023 sebesar Rp 3,63 miliar. Beban lainnya naik menjadi Rp 679 miliar hingga semester I 2024 dari semester I 2023 sebesar Rp 377 miliar.
Dengan demikian laba usaha terpangkas 26,41 persen dari Rp 173,05 miliar hingga semester I 2023 menjadi Rp 127,33 miliar hingga semester I 2024. Seiring kinerja tersebut, PT Produa Widyahusada Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 115,67 miliar hingga semester I 2024. Laba tersebut susut 22,25 persen dari semester I 2023 sebesar Rp 148,77 miliar. Dengan demikian, laba per saham dilusi turun menjadi Rp 122,90 hingga Juni 2024 dari semester I 2023 sebesar Rp 158,07.
Total ekuitas turun menjadi Rp 2,33 triliun pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 2,36 triliun. Total liabilitas susut menjadi Rp 287,48 miliar pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 347,44 miliar. Aset Perseroan merosot jadi Rp 2,61 triliun hingga 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 2,70 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 417,24 miliar pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 542,96 miliar.
Tebar Dividen 2023
Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 155,59 miliar atau Rp 165,97 per saham. Dividen yang dibagikan itu setara 59,87 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 259,87 miliar.
Rencana pembagian dividen ini telah mendapat restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 18 April 2024. Adapun sisa laba bersih tahun buku 2023 dialokasikan sebagai laba ditahan.
Hingga 31 Desember 2023, total saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 1,1 triliun. Pada periode yang sama, total ekuitas tercatat sebesar Rp 2,36 triliun.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal lengkap pembagian dividen PT Prodia Widyahusada Tbk:
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 26 April 2024
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 April 2024
Tanggal cum dividen di pasar tunai: 30 April 2024
Tanggal ex dividen di pasar tunai: 2 Mei 2024
Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 30 April 2024
Tanggal pembayaran dividen: 17 Mei 2024
Advertisement
Prodia Bikin Anak Usaha di Bidang Jasa Informasi
Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bersama PT Prodia Utama, pemegang saham pengendali perseroan mendirikan anak usaha di bidang aktivitasa jasa informasi.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (26/8/2022), PT Prodia Widyahusada Tbk bersama PT Prodia Utama mendirikan anak usaha bernama PT Prodia Digital Indonesia (PT PRDI). PT PRDI ini bergerak di bidang usaha aktivitas jasa informasi. Adapun PT PRDI didirikan dengan modal dasar senilai Rp 1 triliun yang terbagi atas 1.000.000 lembar saham.
Dari modal dasar itu telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 30 persen yaitu 300.000 lembar saham dengan nominal seluruhnya Rp 300 miliar.
Perseroan atas saham sejumlah 297.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 297 miliar yang mewakili 99 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI. Kemudian Prodia Utama atas saham sejumlah 3.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 3 miliar yang mewakili 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI.
“Pendirian anak perusahaan ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” ujar Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty.