Sukses

Investor Asing Beli Saham Rp 341 Miliar, IHSG Kembali ke Posisi 7.200

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,16 persen ke posisi 7.212,13 pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada penutupan perdagangan saham Rabu, 7 Agustus 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG melesat 1,16 persen ke posisi 7.212,13. Indeks LQ45 melonjak 0,51 persen ke posisi 903,78.  Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.246,25 dan level terendah 7.147,29. Sebanyak 364 saham menguat sehingga angkat IHSG. 178 saham melemah dan 247 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 910.807 kali dengan volume perdagangan 14,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 341,09 miliar.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham industri memimpin penguatan dengan naik 1,82 persen. Disusul sektor saham transportasi melonjak 1,63 persen dan sektor saham properti mendaki 1,36 persen. Selanjutnya sektor saham energi bertambah 1,33 persen, sektor saham basic mendaki 1,27 persen. Lalu sektor saham nonsiklikal melesat 1,01 persen, sektor saham siklikal menguat 0,81 persen, dan sektor saham kesehatan bertambah 0,35 persen.

Kemudian sektor saham keuangan melompat 0,49 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,61 persen, dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,88 persen.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham BBRI menguat 0,43 persen ke posisi Rp 4.620 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.640 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.640 dan level terendah Rp 4.590 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.580 kali dengan volume perdagangan 1.681.400 saham. Nilai transaksi Rp 776 miliar.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, lonjakan tak terduga pada tingkat pengangguran Amerika Serikat menyebabkan investor khawatir bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve tidak bertindak cukup cepat dalam memangkas suku bunga untuk hindari perlambatan ekonomi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sentimen Lainnya

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2024 tercatat sebesar 145,4 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan posisi pada akhir Juni 2024 yang sebesar 140,2 miliar dolar AS.

"Kenaikan posisi cadangan devisa ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi AS berhasil diredam oleh data rilis data ISM Non-Manufacturing Index AS pada hari Senin yang memperlihatkan sektor Jasa (Services) melakukan ekspansi pada Juli 2024 setelah di bulan sebelumnya menderita kontraksi terburuk dalam empat tahun.

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data neraca perdagangan Juni 2024 AS yang memperlihatkan defisit berkurang menjadi USD 733,1 miliar  dari jumlah terbesar dalam 20 bulan terakhir, USD 75 miliar  pada sebelumnya namun masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang defisit USD 72,5 miliar.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham PTIS melonjak 34,83 persen
  • Saham DOSS melonjak 34,81 persen
  • Saham DIVA melonjak 34,69 persen
  • Saham KOBX melonjak 34,45 persen
  • Saham JMAS melonjak 33,33 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MDRN merosot 16,67 persen
  • Saham OLIV merosot 16,67 persen
  • Saham CNKO merosot 14,29 persen
  • Saham TRUS merosot 12,74 persen
  • Saham ELTY merosot 12,50 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 582,4 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 569,6 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 526,5 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 469 miliar
  • Saham TPIA senilai Rp 414,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BSBK tercatat 110.031 kali
  • Saham BBRI tercatat 21.572 kali
  • Saham AMMN tercatat 18.032 kali
  • Saham KPIG tercatat 17.946 kali
  • Saham BTEK tercatat 17.154 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham regional Asia pada Rabu pekan ini yakni, indeks Nikkei menguat 414,10 poin atau 1,19 persen ke 35,089,60, indeks Hang Seng menguat 230,51 poin atau 1,38 persen ke 16.877,33, indeks Shanghai menguat 2,55 poin atau 0,09 persen ke 2.869,83, dan indeks Strait Times menguat 51,27 poin atau 1,60 persen ke 3.249,70.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini