Sukses

Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham

PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) akan terbitkan 1,2 miliar saham dalam rangka private placement. Dana private placement untuk pengembangan rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Private placement ini dilakukan dalam rangka untuk mengundang investor strategis yang berminat menginvestasikan modalnya dalam perseroan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kinerja SRAJ di masa depan. Pada aksi private placement, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.200.070.544 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Besaran saham yang diterbitkan itu setara 10 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan per 4 Juli 2024.

Sehubungan dengan rencana private placement, perseroan berencana menyelenggarakan RUPS Independen pada 12 Agustus 2024 untuk meminta restu pemegang saham.

Perseroan berencana menggunakan dana private placement untuk mendukung kebutuhan dana dari pengembangan proyek rumah sakit grup Perseroan di masa depan. Rinciannya, sekitar Rp 497,77 miliar digunakan untuk melakukan penyetoran modal kepada PT Nirmala Kencana Mas (NKM).

Dana tersebut selanjutnya akan digunakan oleh NKM untuk pembangunan Gedung Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan serta pembelian tambahan peralatan medis. Kemudian sekitar Rp 497,77 miliar lainnya digunakan untuk melakukan penyetoran modal kepada PT Anugrah Inti Bahagia (AIB), entitas anak perseroan.

Selanjutnya AIB akan menggunakan dana tersebut untuk untuk pembangunan gedung rumah sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital beserta pembelian peralatan medis. Sekitar Rp 248,88 miliar digunakan untuk melakukan penyetoran modal kepada PT Sejahtera Karunia Semesta (SKS), entitas anak Perseroan, yang selanjutnya akan digunakan oleh SKS untuk untuk pembelian lahan untuk proyek Mayapada Hospital Surabaya 2.

Sisa dana hasil private placement akan dialokasikan untuk pelunasan atas utang Perseroan kepada PT Surya Cipta Inti Cemerlang (SCIC) berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham perseroan.

Sebagai akibat dari penerbitan saham baru melalui PMTHMETD, maka jumlah saham yang dikeluarkan oleh perseroan menjadi lebih banyak. Lebih lanjut, sebagai akibat dari bertambahnya jumlah saham yang dikeluarkan perseroan itu, maka persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham akan mengalami penurunan atau dilusi sebesar-besarnya 9,09 persen. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tripar Multivision Plus Private Placement 619,42 Juta Saham

Sebelumnya, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) berencana melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Dalam aksi tersebut, perseroan akan mengeluarkan sebanyak banyaknya 619,42 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 60 per saham.

Besaran saham yang diterbitkan itu sebesar maksimum 10 persen dari jumlah saham yang telah disetor dan ditempatkan dalam perseroan. Rencananya, seluruh dana yang diterima perseroan dari pelaksanaan PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya.

Sehubungan dengan PMTHMETD, saham baru akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa pemodal yang bermaksud memiliki Saham Baru, yang pada tanggal diterbitkannya Keterbukaan Informasi ini belum ditentukan pihak-pihaknya sehingga belum dapat diungkapkan pada Keterbukaan Informasi ini. Perseroan selanjutnya akan meminta restu pemegang saham pada 12 September 2024 mengenai rencana aksi ini.

Keterangan mengenai calon pemodal termasuk ada atau tidaknya hubungan afiliasi antara calon pemodal dengan Perseroan akan diungkapkan kepada pemegang saham sesuai dengan ketentuan Pasal 43A POJK No. 14/2019, di mana Perseroan akan mengumumkan mengenai pelaksanaan PMTHMETD paling lambat 5 hari kerja sebelum pelaksanaan PMTHMETD.

Dengan asumsi seluruh saham baru yang diterbitkan dari saham portepel dalam rangka PMTHMETD, maka pemegang saham Perseroan dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham maksimal sebesar 9,09 persen.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Jadwal RUPSLB RAAM

• Pemberitahuan rencana RUPSLB kepada OJK: 29 Juli 2024

• Pengumuman RUPSLB: 6 Agustus 2024

• Keterbukaan informasi sehubungan dengan rencana PMTHMETD: 6 Agustus 2024

• Tanggal recording date RUPSLB: 20 Agustus 2024

• Pemanggilan RUPSLB: 21 Agustus 2024

• Informasi tambahan PMTHMETD (jika ada): 14 Agustus 2024

• Pelaksanaan RUPSLB: 12 Agustus 2024

4 dari 4 halaman

Pembukaan IHSG pada 9 Agustus 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (9/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.195,25 dari penutupan perdagangan sebelumnya 7.195,12. Pada pukul 09.43 WIB, IHSG naik 0,87 persen ke posisi 7.257. Indeks LQ45 menguat 1,23 persen ke posis 910,66. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Jumat pagi ini, IHSG menyentuh level tertinggi 7.267,42 dan level terendah 7.219,92. Sebanyak 299 saham menguat sehingga angkat IHSG. 134 saham melemah dan 184 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 267.162 kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.909. Seluruh sektor saham menghijau.

Sektor saham basic atau bahan baku melonjak signifikan dan memimpin penguatan. Sektor saham energi naik 0,57 persen, sektor saham industri menguat 0,05 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,43 persen.

Selanjutnya sektor saham siklikal mendaki 0,53 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,40 persen, sektor saham keuangan menguat 0,57 persen. Kemudian sektor saham properti naik 0,63 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,72 persen, sektor saham infrastruktur melejit 0,86 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,80 persen.

Jelang akhir pekan, saham BBRI melesat 1,07 persen ke posisi Rp 4.710 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.700 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.730 dan level terendah Rp 4.690 per saham.

Total frekuensi perdagangan 5.442 kali dengan volume perdagangan 421.416 saham. Nilai transaksi Rp 198 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini