Sukses

Sambut Akhir Pekan, Aksi Beli Investor Asing Topang Penguatan IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,86 persen ke posisi 7.256,99 pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa jelang akhir pekan, tepatnya Jumat, 9 Agustus 2024. Seluruh sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,86 persen ke posisi 7.256,99. Indeks LQ45 bertambah 1,03 persen ke posisi 908,13. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.267,42 dan level terendah 7.219,92.

Sebanyak 325 saham menguat sehingga angkat IHSG. 209 saham melemah dan 248 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 821.458 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.920.Investor asing beli saham Rp 450,63 miliar.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham bahan baku pimpin penguatan dengan menguat 1,62 persen. Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,50 persen, sektor saham industri mendaki 1,11 persen, sektor saham nonsiklikal melesat 0,34 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal melonjak 0,80 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,43 persen, sektor saham keuangan melejit 0,48 persen, dan sektor saham properti mendaki 0,79 persen. Kemudian sektor saham properti melesat 0,79 persen, sektor saham teknologi naik 0,59 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,85 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,81 persen.

Saham BBRI naik 0,21 persen ke posisi Rp 4.670 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.700 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.730 dan level terendah Rp 4.670 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.974 kali dengan volume perdagangan 1.102.323 saham. Nilai transaksi Rp 517,4 miliar.

2 dari 4 halaman

Apa Saja Sentimen IHSG?

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia menguat mengikuti penguatan bursa Amerika Serikat (AS), yang ditopang data pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan sehingga meredakan kekhawatiran akan perlambatan pasar tenaga kerja.

Dari mancanegara, data klaim baru tunjangan pengangguran AS pada pekan lalu mencapai 233.000, di bawah ekspektasi 240.000, turun dari 250.000 pada pekan sebelumnya.

"Data tersebut setidaknya memberikan kepercayaan pasar terhadap kondisi ekonomi AS, sehingga meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi dan bayangan kemungkinan terjadinya resesi di AS,” demikian seperti dikutip.

Biro Statistik Nasional China menyampaikan tingkat inflasi tahunan naik menjadi 0,5 persen pada Juli 2024 dari 0,2 persen pada Juni, atau melampaui perkiraan pasar sebesar 0,3 persen. Data tersebut menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam permintaan domestik saat pemerintah China meningkatkan stimulus sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya menyatakan data Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Juni 2024 meningkat 2,70 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut sejalan dengan momentum Idul Adha dan libur sekolah sehingga mendorong kenaikan permintaan.

"Dengan kenaikan IPR tersebut, tentunya ini memberikan indikator bahwa daya beli masyarakat terjaga dan memberikan katalis positif untuk pasar,” demikian seperti dikutip.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham AMMN melonjak 7,25 persen
  • Saham MBMA melonjak 3,64 persen
  • Saham BRIS melonjak 2,78 persen
  • Saham AMRT melonjak 2,54 persen
  • Saham JSMR melonjak 2,34 persen

 

Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:

  • Saham CPIN merosot 1,43 persen
  • Saham ISAT merosot 1,21 persen
  • Saham PGEO merosot 0,81 persen
  • Saham BBCA merosot 0,73 persen
  • Saham TLKM merosot 0,70 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 546,4 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 478,6 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 463,9 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 419,6 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 230,2 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham DOSS tercatat 50.045 kali
  • Saham NEST tercatat 47.889 kali
  • Saham BTEK tercatat 20.077 kali
  • Saham BBRI tercatat 17.970 kali
  • Saham FIRE tercatat 17.339 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 9 Agustus 2024 mengikuti kenaikan di wall street. Hal ini setelah data pasar tenaga kerja baru meningkatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) dan meredakan kekhawatiran resesi menyusul aksi jual pasar yang tajam pada awal pekan.

Mengutip CNBC, indeks ASX 200 di Australia naik 1,25 persen ke posisi 7.777,7. Indeks Nikkei 225 di Jepang bertambah 0,56 persen ke posisi 35.025. Indeks Topix menguat 0,88 persen ke posisi 2.483,3. Indeks Kospi di Korea Selatan mendaki 1,24 persen ke posisi 2.588,43. Indeks Kosdaq melesat 2,57 persen ke posisi 764,43.

Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,42 persen. Indeks CSI 300 di China merosot 0,34 persen ke posisi 3.331,63. Awal pekan ini, saham dan bursa saham global melemah setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat memperbarui kekhawatiran resi dan investor mulai hentikan carry trade yen mereda.

Investor tengah mencermati indeks harga konsumen dan indeks harga produsen China pada Juli. Indeks harga konsumen China naik 0,5 persen year on year, mengalahkan estimasi Reuters sebesar 0,3 persen. Angka tersebut sebanding dengan kenaikan 0,2 persen pada Juni.

Indeks harga produsen pada Juli turun 0,8 persen dari tahun lalu. Angka itu sedikit lebih rendah dari perkiraan penurunan 0,9 persen, dan tidak berubah dari penurunan 0,8 persen pada Juni.