Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) loyo pada perdagangan 5-9 Agustus 2024. Â Hal itu seiring mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (10/8/2024), IHSG turun 0,70 persen ke posisi 7.256,99 dari posisi pekan lalu di 7.308,12. Kapitalisasi pasar bursa susut 0,87 persen menjadi Rp 12.302 triliun dari Rp 12.410 triliun pada penutupan pekan lalu.
Baca Juga
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut sebesar 6,53 persen menjadi Rp 9,63 triliun dari Rp 10,31 triliun pada pekan lalu. Investor asing beli saham Rp 1,1 triliun selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing membeli saham Rp 1,42 triliun.
Advertisement
Sedangkan peningkatan tertinggi terjadi pada frekuensi harian bursa yang naik 4,15 persen menjadi 918 ribu kali transaksi dari pekan lalu 942 ribu kali transaksi. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian sepekan sebesar 3,6 persen menjadi 16 miliar saham dari 15,44 miliar saham pada pekan lalu.
Pada pekan ini, mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham bahan baku atau basic materials. Sektor saham basic materials susut 3,11 persen.
Selain itu, sektor saham energi merosot 2,19 persen, sektor saham industri tergelincir 1,02 persen, sektor saham konsumer siklikal terpangkas 0,57 persen, dan sektor saham keuangan tergelincir 0,41 persen, sektor saham teknologi melemah 1,44 persen. Lalu sektor saham infrastruktur susut 0,68 persen dan sektor saham transportasi dan logistic merosot 1,43 persen.
Sedangkan sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,17 persen, sektor saham perawatan kesehatan bertambah 0,72 persen dan sektor saham properti menguat 1,44 persen.
Di tengah koreksi IHSG, ada 10 saham catat penguatan terbesar atau top gainers. Berikut 10 saham top gainers sepekan dikutip dari data BEI antara lain:
Top Gainers Sepekan
1.PT Duta Anggada Realty Tbk (DART)
Saham DART menguat 56,03 persen ke posisi Rp 220 per saham dari pekan lalu Rp 141 per saham.
2. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)
Saham JMAS menguat 54,39 persen ke posisi Rp 88 per saham dari pekan lalu Rp 57 per saham.
3.PT Jaya Trishindo Tbk (HELI)
Saham HELI menguat 42,08 persen ke posisi Rp 520 per saham dari pekan lalu Rp 366 per saham.
4.PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX)
Saham KOBX menguat 34,75 persen ke posisi Rp 159 per saham dari pekan lalu Rp 118 per saham.
5.PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)
Saham INET menguat 32,69 persen ke posisi Rp 69 per saham dari pekan lalu Rp 52 per saham.
6.PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS)
Saham SOTS melejit 29 persen ke posisi Rp 258 per saham dari pekan lalu Rp 200 per saham.
7.PT Golden Flower Tbk (POLU)
Saham POLU melejit 27,66 persen ke posisi Rp 600 per saham dari pekan lalu Rp 470 per saham.
8.PT SLJ Global Tbk (SULI)
Saham SULI melejit 26,88 persen ke posisi Rp 118 per saham dari pekan lalu Rp 93 per saham.
9.PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP)
Saham MKAP melejit 24,84 persen ke posisi Rp 392 per saham dari pekan lalu Rp 314 per saham.
10.PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA)
Saham JAYA melejit 21,28 persen ke posisi Rp 114 per saham dari pekan lalu Rp 94 per saham.
Advertisement
Top Losers
Selain itu, berikut 10 saham yang melemah tajam atau top losers selama sepekan antara lain:
1.PT Dosni Roha Indonesia Tbk (ZBRA)
Saham ZBRA merosot 16,55 persen ke posisi Rp 242 per saham dari pekan lalu Rp 290 per saham.
2.PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI)
Saham PPRI merosot 15,22 persen ke posisi Rp 117 per saham dari pekan lalu Rp 138 per saham.
3.PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP)
Saham PTSP merosot 14,56 persen ke posisi Rp 1.115 per saham dari pekan lalu Rp 1.305 per saham.
4. PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM)
Saham LCKM merosot 14,01 persen ke posisi Rp 270 per saham dari pekan lalu Rp 314 per saham.
5.PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD)
Saham GOLD merosot 12,03 persen ke posisi Rp 278 per saham dari pekan lalu Rp 316 per saham.
6.PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS)
Saham OKAS merosot 11,40 persen ke posisi Rp 101 per saham dari pekan lalu Rp 114 per saham.
7.PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF)
Saham BEEF merosot 10,98 persen ke posisi Rp 154 per saham dari pekan lalu Rp 173 per saham.
8.PT Eratex Djaja Tbk (ERTX)
Saham ERTX merosot 10,83 persen ke posisi Rp 140 per saham dari pekan lalu Rp 157 per saham.
9.PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)
Saham DLTA merosot 10 persen ke posisi Rp 2.520 per saham dari pekan lalu Rp 2.800 per saham.
10.PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)
Saham CAKK merosot 9,94 persen ke posisi Rp 145 per saham dari pekan lalu Rp 161 per saham.
Â
Â
Kinerja IHSG 29 Juli-2 Agustus 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 29 Juli-2 Agustus 2024. Pergerakan IHSG dibayangi data ekonomi Amerika Serikat hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (3/8/2024), IHSG naik 0,27 persen ke posisi 7.308,12 dari pekan lalu di posisi 7.288,16. Kapitalisasi pasar bursa menguat 0,39 persen menjadi Rp 12.410 triliun dari Rp 12.362 triliun. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 21,25 persen menjadi Rp 10,31 triliun dari Rp 8,50 triliun pada pekan sebelumnya.
Akan tetapi, rata-rata volume transaksi harian merosot 14,07 persen menjadi 15,44 miliar saham dari 17,97 miliar saham. Transaksi frekuensi harian turun 5,13 persen menjadi 942 ribu kali transaksi dari pekan lalu sebanyak 993 ribu kali transaksi.
Pada Jumat, 2 Agustus 2024, investor asing beli saham Rp 474,43 miliar. Investor asing beli saham Rp 2,78 triliun selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 323,70 miliar.
Selama sepekan sektor saham beragam. Sektor saham teknologi pimpin koreksi pada pekan ini. Sektor saham teknologi susut 2,19 persen. Selanjutnya sektor saham infrastruktur turun 1,74 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal merosot 1,06 persen, dan sektor saham transportasi dan logistik terpangkas 0,07 persen.
Sementara itu, sektor saham properti dan real estate melonjak 2,95 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham konsumer siklikal naik 2,47 persen, sektor saham keuangan naik 1,2 persen. Lalu sektor saham basic materials bertambah 1,03 persen, sektor saham industri menanjak 0,88 persen, sektor saham energi bertambah 0,74 persen dan sektor saham perawatan kesehatan naik 0,67 persen.
Advertisement