Liputan6.com, Jakarta - Lima emiten Indonesia masuk indeks MSCI Global Small Cap yang dirilis Senin, 12 Agusus 2024. Lima emiten tersebut akan efektif masukindeks MSCI Global Small Cap pada 2 September 2024.
Mengutip laman MSCI, lima emiten Indonesia yang masuk indeks MSCI Global Small Cap antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Baca Juga
Sedangkan saham ANTM keluar dari jajaran indeks MSCI Global Standard dan pindah ke indeks MSCI Global Small Cap.
Advertisement
Lima saham emiten Indonesia yang masuk indeks MSCI tersebut kompak menguat pada penutupan perdagangan Senin, 12 Agustus 2024. Penguatan saham itu terjadi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau. IHSG naik 0,56 persen ke posisi 7.297,62.
Pada penutupan perdagangan Senin, 12 Agustus 2024, saham ANTM naik1,95 persen ke posisi Rp 1.310 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.290 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 1.310 dan terendah Rp 1.290 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.292 kali dengan volume perdagangan 380.547 saham. Nilai transaksi Rp 49,6 miliar.
Saham CMRY melonjak 2,86 persen ke posisi Rp 5.400 per saham. Harga saham CMRY dibuka stagnan di posisi Rp 5.250 per saham. Harga saham CMRY berada di level tertinggi Rp 5.400 dan terendah Rp 5.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.594 kali dengan volume perdagangan 48.292 saham. Nilai transaksi Rp 25,9 miliar.
Â
Gerak Saham WIKA-INCO
Saham WIKA ditutup naik 0,94 persen ke posisi Rp 214 per saham. Harga saham WIKA dibuka naik dua poin ke posisi Rp 214 per saham. Harga saham WIKA berada di level tertinggi Rp 220 dan terendah Rp 210 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.165 kali dengan volume perdagangan 573.509 saham. Nilai transaksi Rp 12,3 miliar.
Sementara itu, saham CMRY naik 2,86 persen ke posisi Rp 5.400 per saham. Harga saham CMRY dibuka stagnan di posisi Rp 5.250 per saham. Harga saham CMRY berada di level tertinggi Rp 5.400 dan terendah Rp 5.250 per saham.Total frekuensi perdagangan 4.594 kali dengan volume perdagangan 48.292 saham. Nilai transaksi Rp 25,9 miliar.
Saham FILM melambung 10,68 persen ke posisi Rp 4.560 per saham. Harga saham FILM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 4.130 per saham. Harga saham FILM berada di level tertinggi Rp4.590 dan level terendah Rp 4.130 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.583 kali dengan volume perdagangan 123.427 saham. Nilai transaksi Rp 54,7 miliar.
Saham INCO bertambah 4,62 persen ke posisi Rp 3.850 per saham. Harga saham INCO dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 3.720 per saham. Harga saham INCO berada di level tertinggi Rp 3.850 dan terendah Rp 3.720 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.567 kali dengan volume perdagangan 184.130 saham. Nilai transaksi Rp 70 miliar.
Advertisement
Kantongi Rating A dari ESG MSCI, Merdeka Copper Bakal Terbitkan Green Bond
Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi hijau atau green bond. Hal itu sejalan dengan komitmen perseroan untuk secara signifikan mengurangi emisi karbon yang merupakan dampak dari operasinya.
Grup Merdeka lewat anak perusahaan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang mengelola operasi Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, telah terlebih dahulu melakukan inisiatif substitusi dan efisiensi energi dengan penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan dan penggunaan biosolar B35 untuk alat berat tambang.
Selain itu, BSI secara rutin melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan berupa Pelepasan Tukik, Transplantasi Terumbu Karang, Penanaman Mangrove dan lainnya. PT BSI juga banyak menggandeng Balai dan Kelompok Masyarakat peduli lingkungan dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
"Harusnya ya green bond pasti (akan ada). Kalau untuk waktu, mungkin dalam 5 tahun ke depan ya. Dalam 5 tahun ke depan kita harusnya sudah terbitkan green bond," kata Direktur PT Bumi Suksesindo, Cahyono Seto, dikutip Jumat (26/7/2024).
Pada Oktober 2023, perusahaan mendapatkan kenaikan peringkat ESG MSCI (Morgan Stanley Capital International), dari BBB menjadi A. Dengan capaian ini, Merdeka menjadi satu-satunya perusahaan tambang Indonesia dalam kategori MSCI Diversified Metals and Mining yang mendapatkan peringkat A.
Seto mengatakan, peringkat itu menjadi modal perseroan untuk eksis di kancah global sebagai perusahaan dengan fokus dan penerapan ESG yang benar. Di sisi lain, peringkat itu juga bisa menjadi tiket perseroan untuk mengakses pendanaan, utamanya dari perbankan yang cukup selektif.
"Kalau pendanaan, isu tambang itu sangat krusial di bank-bank. Mereka sangat consent dengan ESG. Jadi kalau kita mendapatkan A, berarti kita sudah lolos dalam kelompok sebagai perusahaan yang sudah menjalankan ESG secara benar ini," imbuh Seto.
Pengurangan Emisi
Indonesia memiliki target pengurangan emisi secara bertahap mulai 29% dan kini menjadi 41% pada tahun 2030, yang sejalan dalam mendukung komitmen untuk mencapai emisi nol bersih Indonesia pada 2060. Dalam kontribusinya Merdeka juga telah menerbitkan Komitmen Nol Bersih yang didukung oleh GHG Emissions Reduction Roadmap yang menargetkan pengurangan intensitas emisi sebesar 50% untuk produk tembaga dan emas serta 29% untuk produk asam.
Strategi Grup Merdeka menuju Komitmen Nol Bersih adalah dengan melakukan substitusi dan efisiensi energi, reklamasi lahan operasi tambang dan rehabilitasi lahan. Pada 2023, Merdeka mulai menggunakan platform penghitungan emisi TruCount untuk mengukur, memantau, mengelola, dan melaporkan emisi GRK.
Platform TruCount dibangun berdasarkan dua standar yang sudah diakui secara global, yaitu Greenhouse Gas Protocol dan ISO 14064-1:2018. Hal ini tentunya memastikan akurasi penghitungan GHG Merdeka dan kepatuhan terhadap standar internasional.
Advertisement