Sukses

Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia-Pasifik Menguat

Bursa saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Jumat dan bersiap mengakhiri minggu ini dengan kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Jumat dan bersiap mengakhiri minggu ini dengan kenaikan. Penguatan bursa saham Asia-Pasifik ini mengikuti kenaikan di Wall Street semalam setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru meredakan kekhawatiran resesi di Negeri Paman Sam tersebut.

Dikutip dari CNBC, Jumat (16/8/2024), indeks saham Nikkei 225 Jepang melonjak 2,26% pada pembukaan, memimpin kenaikan bursa saham di Asia. Sedangkan indeks Topix secara luas naik 2,08%.

Kospi Korea Selatan kembali dari hari libur umum dan diperdagangkan 2% lebih tinggi, sementara indeks saham Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 1,53%. 

Data perdagangan negara yang direvisi untuk bulan Juli tetap tidak berubah dari angka awalnya, dengan ekspor tumbuh 13,9% menjadi USD 57,5 miliar dan impor naik 10,5% menjadi USD 53,9 miliar.

Indeks S&P/ASX 200 Australia  mengalami kenaikan yang lebih kecil sebesar 1,3%.

Penurunan Suku Bunga

Pada hari Jumat, Gubernur Bank Sentral Australia Michelle Bullock mengatakan meskipun pasar telah menyampaikan ekspektasi mereka mengenai penurunan suku bunga menyusul hasil inflasi di AS dan Australia, namun masih terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga.

 Dia mengemukakan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan diperkirakan tidak akan kembali ke puncak kisaran target RBA sebesar 2% hingga 3% hingga akhir tahun depan.

“Keadaan tentu saja bisa berubah, dan prospeknya tidak pasti. Namun berdasarkan apa yang diketahui Dewan saat ini, mereka tidak memperkirakan akan mampu memangkas suku bunga dalam waktu dekat," kata dia.

Indeks saham Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 17.308, lebih tinggi dibanding penutupan terakhir HSI pada level 17.109,14.

 

2 dari 2 halaman

Saham di AS

Di Amerika Serikat, penjualan ritel meningkat 1% pada bulan Juli, jauh melampaui estimasi Dow Jones sebesar 0,3%. Klaim pengangguran mingguan juga turun selama seminggu.

"Data penjualan ritel dan klaim yang solid hari ini menjadi pengingat bahwa ekonomi AS tidak akan runtuh,” tulis kepala ekonom Wolfe Research Stephanie Roth pada hari Kamis.

“Ya, momentum ekonomi telah mendingin, tetapi kita tampaknya tidak akan segera mengalami resesi," lanjut dia.

Para pedagang di Asia akan mencermati data ekspor dari Singapura. Data PDB kuartal kedua Taiwan dan Hong Kong akan dirilis setelah jam perdagangan. 

Di AS,  Dow Jones Industrial Average  melonjak 1,39%, dan  S&P 500  ditutup naik 1,61% untuk kenaikan keenam berturut-turut. Sedanglan Nasdaq Composite yang merupakan indeks saham teknologi melonjak 2,34%.

Video Terkini