Sukses

Ada 3 Sentimen Bayangi Pasar Saham Pekan Ini, Apa Saja?

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menuturkan, para trader untuk memerhatikan tiga sentimen pada pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.432 atau menguat 2,41% dalam seminggu pada penutupan perdagangan pada Jumat, 16 Agustus 2024. Saat ini IHSG berada di resistance ATH di level 7.400-7.450 dan berpotensi mencetak ATH baru pada Agustus ini.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan, penguatan IHSG yang signifikan tersebut tertopang 2 top gainers yakni sektor saham IDX Consumer Cyclicals dan IDX Energy. 

Dimas menuturkan market pada 12-16 Agustus 2024 lalu dipengaruhi oleh data Producer Price Index (PPI) AS bulan Juli, inflasi tahunan AS Juli dan penjualan ritel bulanan AS pada Juli.

"Ketika data ini rilis dan hasilnya lebih baik dari prediksinya, pelaku pasar meresponnya dengan positif karena ekspektasi yang sesuai bahwa The Fed mulai bisa menurunkan suku bunga acuannya pada September mendatang,” kata Dimas, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (19/8/2024). 

Sentimen Pekan Ini

Berbicara tentang potensi market pada minggu ini 19-23 Agustus 2024, Dimas mengimbau para trader untuk memerhatikan tiga sentimen yakni RDG Bank Indonesia, pertemuan otoritas moneter dunia dan FOMC Minutes.

Terkait RDG Bank Indonesia, pada Rabu minggu ini Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan tingkat suku bunga acuan. Berdasarkan konsensusnya, BI Rate akan tetap berada di level yang sama (6,25%). 

"Keputusan ini konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025 dan efektivitas dalam menjaga aliran masuk modal asing,” jelasnya.

Sementara itu terkait sentimen pertemuan otoritas moneter dunia pada Kamis minggu ini, agenda forum diskusi terbuka yang rutin diadakan setiap tahun bernama "Jackson Hole Symposium" fokus pada isu tantangan ekonomi global.

Terakhir sentimen FOMC Minutes. Pada hari yang sama pandangan para pejabat The Fed juga menjadi momen yang dinantikan oleh pelaku pasar

Setiap enam minggu sekali Federal Open Market Committee (FOMC) mengadakan pertemuan untuk membahas kondisi ekonomi AS dan membuat keputusan penting tentang kebijakan moneter.

 

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Saham

Berkaca pada data ekonomi dan sejumlah sentimen, teristimewa aliran dana asing yang kembali marak masuk market dalam negeri, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham.

ADRO

Buy on Breakout ADRO (Support 3.150, Resist 3.600). Emiten ini mempertahankan uptrend yang terjadi dalam jangka menengah yang ditandai berhasilnya rebound dari indikator MA20 di perdagangan Kamis lalu. 

Aliran dana asing yang konsisten masuk ke ADRO, dimana investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp103 miliar di pasar reguler sepanjang minggu lalu, menjadikan emiten ini layak ditradingkan.

ANTM

Buy on Breakout ANTM (Support 1.420, Resist 1.590). ANTM berhasil breakout dari resistance di level 1.400 disertai dengan lonjakan volume, sesuai dengan "Dow Theory" bahwa volume mengonfirmasi kenaikan harganya. 

Adanya aliran dana asing yang masuk ke dalam saham ANTM seiring dengan sentimen rebalancing indeks MSCI small cap di akhir bulan nanti. Selain ADRO, investor asing juga melakukan pembelian di ANTM dengan nominal Rp70 miliar sepanjang minggu lalu.

BRPT

Buy BRPT (Support 1.060, Resist 1.215). Emiten ini berhasil breakout dari MA200 yang mengindikasikan kenaikan untuk jangka menengah. Candle membentuk marubozu pada Rabu lalu, mengindikasikan sinyal bullish di BRPT. 

Kenaikan juga didorong oleh sentimen yang berasal dari sektornya yaitu, basic materials dimana terdapat 2 saham di dalam sektor tersebut yang mencatatkan inflow dari investor asing seiring dengan rebalancing indeks MSCI small cap di akhir bulan nanti, yaitu ANTM dan INCO.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

IHSG Melonjak 2,4% pada 12-16 Agustus 2024, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada 12-16 Agustus 2024. Hal tersebut didorong harapan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (18/8/2024), IHSG melambung 2,41 persen ke posisi 7.432,09 dari pekan lalu di posisi 7.256,99. Adapun selama sepekan, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa 4,54 persen menjadi 16,73 miliar saham dari 16 miliar saham pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melambung 3,53 persen menjadi 1,02 juta kali transaksi dari 981 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 3,33 persen menjadi Rp 9,32 triliun dari Rp 9,64 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan aksi beli saham Rp 2,94 triliun selama sepekan. Pada 2024, investor asing beli saham Rp 4,37 triliun.

Selama sepekan, seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham konsumer siklikal melambung 8,88 persen, dan catat penguatan terbesar.

Selain itu, sektor saham energi menguat 5,77 persen, sektor saham basic material atau bahan baku melesat 2,13 persen, sektor saham industri mendaki 1,22 persen, dan sektor saham konsumer nonsiklikal naik 1,04 persen.

Sementara itu, sektor saham perawatan kesehatan melambung 0,23 persen, sektor saham keuangan bertambah 2,08 persen, sektor saham properti dan real estate naik 1,61 persen.

Lalu sektor saham teknologi meroket 3,98 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 3,44 persen dan sektor saham transportasi dan logistik menguat 4,71 persen.

 

4 dari 4 halaman

Sentimen Lainnya

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 2,41 persen selama sepekan didorong sejumlah sentimen. Pertama, rilis data producer price index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang melandai.

"Hal ini menjadi cermatan para investor dan meningkatkan ekspektasi investor akan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) oleh the Fed pada September 2024 paling tidak sebesar 25 basis poin,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Kedua, rilis data penjualan dari China yang memperlihatkan pertumbuhan. Ketiga, rilis data neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus meski tipis.

Pada pekan depan, Herditya menuturkan, IHSG berpeluang menguat dengan level resistance 7.500 dan level support 7.347. “Kami perkirakan pekan depan aka nada rilis data suku bunga China dan Indonesia, serta akan ada pidato the Fed,” ujar dia.

Hal senada dikatakan Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, potensi penurunan suku bunga oleh the Fed pada September 2024 menjadi sentimen positif untuk IHSG.

Video Terkini