Sukses

Komisaris Independen Bank Panin Dubai Syariah Mundur 

Omar Baginda Pane diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan 22 Mei 2017.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mengumumkan pengunduran diri Komisaris Independen Omar Baginda Pane. Pihak manajemen menjelaskan pengunduran diri ini tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. 

“Bersama ini kami sampaikan keterbukaan informasi, pada tanggal 14 Agustus 2024, Bapak Omar Baginda Pane menyampaikan surat pengunduran diri sebagai Komisaris Independen Perseroan,” tulis manajemen, dilansir dari keterbukaan informasi, Senin (19/8/2024). 

Omar diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan 22 Mei 2017 sesuai Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 80 tanggal 22 Mei 2017.  

Omar Baginda Pane diangkat kembali sebagai Komisaris Independen dalam RUPS Tahunan sesuai Akta No. 69 tanggal 29 Juli 2021.

Melansir situs resmi PNBS, Omar dilahirkan di Bogor, pada 8 November 1959. Dia memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1987.

Omar memulai karier di Bank Bapindo dari 1987 sampai dengan 1988 sebagai Credit Analyst. Tahun 1988 beliau pindah ke Bank Duta menjabat sebagai Exim & Remittance Dept. Head sampai dengan tahun 1982. 

Selanjutnya beliau berturut-turut pindah ke beberapa bank, antara lain ABN Amro Bank menjabat sebagai Operation & Trade Finance Head sejak 1992 sampai dengan 1994. Kemudian di Sanwa Indonesia Bank menjabat sebagai Trade & Loan Dept Head dari 1994 sampai dengan 1997.

Selanjutnya, Omar sempat menjabat sebagai Banking Operation Division Head di Bank PDFCI dari 1997-1999. Kemudian, di Bank Ekspor Indonesia (Persero) menjabat sebagai Internal Audit Division Head dari 1999-2009.

Di Indonesia Eximbank, Omar menjabat Direktur Pelaksana dari 2009 sampai dengan 2016. Terakhir beliau bekerja di PT Petro Oxo Nusantara menjabat sebagai Direktur dari 2016.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja IHSG pada 12-16 Agustus 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada 12-16 Agustus 2024. Hal tersebut didorong harapan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (18/8/2024), IHSG melambung 2,41 persen ke posisi 7.432,09 dari pekan lalu di posisi 7.256,99. Adapun selama sepekan, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa 4,54 persen menjadi 16,73 miliar saham dari 16 miliar saham pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melambung 3,53 persen menjadi 1,02 juta kali transaksi dari 981 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 3,33 persen menjadi Rp 9,32 triliun dari Rp 9,64 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan aksi beli saham Rp 2,94 triliun selama sepekan. Pada 2024, investor asing beli saham Rp 4,37 triliun.

Selama sepekan, seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham konsumer siklikal melambung 8,88 persen, dan catat penguatan terbesar.

Selain itu, sektor saham energi menguat 5,77 persen, sektor saham basic material atau bahan baku melesat 2,13 persen, sektor saham industri mendaki 1,22 persen, dan sektor saham konsumer nonsiklikal naik 1,04 persen.

Sementara itu, sektor saham perawatan kesehatan melambung 0,23 persen, sektor saham keuangan bertambah 2,08 persen, sektor saham properti dan real estate naik 1,61 persen.

Lalu sektor saham teknologi meroket 3,98 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 3,44 persen dan sektor saham transportasi dan logistik menguat 4,71 persen.

 

 

3 dari 3 halaman

IHSG Pekan Depan

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 2,41 persen selama sepekan didorong sejumlah sentimen. Pertama, rilis data producer price index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang melandai.

"Hal ini menjadi cermatan para investor dan meningkatkan ekspektasi investor akan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) oleh the Fed pada September 2024 paling tidak sebesar 25 basis poin,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Kedua, rilis data penjualan dari China yang memperlihatkan pertumbuhan. Ketiga, rilis data neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus meski tipis.

Pada pekan depan, Herditya menuturkan, IHSG berpeluang menguat dengan level resistance 7.500 dan level support 7.347. “Kami perkirakan pekan depan akan ada rilis data suku bunga China dan Indonesia, serta akan ada pidato the Fed,” ujar dia.

Hal senada dikatakan Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, potensi penurunan suku bunga oleh the Fed pada September 2024 menjadi sentimen positif untuk IHSG.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini