Sukses

IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 7.517, Transaksi Saham FASW Rp 7,5 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.533,85 dan level terendah 7.482,50 pada perdagangan sesi pertama, Selasa, 20 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (20/8/2024). Penguatan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melonjak 0,67 persen ke posisi 7.517,01. Indeks LQ45 menguat 0,91 persen ke posisi 936,62. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG berada di level tertinggi 7.533,85 dan level terendah 7.482,50. Sebanyak 342 saham menguat sehingga angkat IHSG. 201 saham melemah dan 235 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 676.300 kali dengan volume perdagangan 11,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.473.

Pada perdagangan sesi pertama, di pasar negosiasi, ada transaksi saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) senilai Rp 7,5 triliun. Saham FASW melonjak 10 persen ke posisi Rp 5.500 per saham. Harga saham FASW berada di level tertinggi dan terendah Rp 5.500 per saham. Total volume perdagangan saham 13.686.639 saham dan frekuensi perdagangan satu kali.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham basic turun 0,09 persen. Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,05 persen, sektor saham industri bertambah 0,41 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,71 persen.

Selanjutnya sektor saham siklikal bertambah 1,38 persen, sektor saham kesehatan naik 0,42 persen, sektor saham keuangan mendaki 1,08 persen. Kemudian sektor saham properti melesat 0,36 persen, sektor saham teknologi melambung 0,63 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,74 persen dan sektor saham transportasi melambung 0,23 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Analis

Sesi pertama, saham BBNI naik 1,4 persen ke posisi Rp 5.425 per saham. Selain itu, saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) melambung 2,02 persen ke posisi Rp 1.010 per saham. Harga saham WIIM dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.010 per saham.

Harga saham WIIM berada di level tertinggi Rp 1.040 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.968 kali dengan volume perdagangan 152.247 saham. Nilai transaksi Rp 15,5 miliar. Kemudian saham SMBR melemah 2,29 persen ke posisi Rp 256 per saham.

Saham MTEL bertambah 0,76 persen ke posisi Rp 660 per saham. Harga saham MTEL dibuka naik lima poin ke posisi Rp 660 per saham. Harga saham MTEL berada di level tertinggi Rp 660 dan terendah Rp 650 per saham. Total frekuensi perdagangan 479 kali dengan volume perdagangan 73.943 saham. Nilai transaksi Rp 4,8 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG yang kembali membuat all time high (ATH) cukup inline dengan gerak IHSG secara teknikal. Hal ini seiring tertembusnya 7.488 dan akan mengarah minimal ke 7.513.

Herditya menambahkan, penguatan IHSG didorong sejumlah hal. Pertama, pergerakan bursa global yang mayoritas menguat. Kedua, meningkatnya harapan investor kalau bank sentral Amerika Serikat akan pangkas suku bunga pada September 2024. "Ketiga, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham TELE melonjak 33,33 persen
  • Saham VICO melonjak 31,94 persen
  • Saham MSKY melonjak 30,59 persen
  • Saham BABP melonjak 28,81 persen
  • Saham POLU melonjak 24,53 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham TAXI merosot 20 persen
  • Saham REAL merosot 14,29 persen
  • Saham PADI merosot 11,11 persen
  • Saham TARA merosot 11,11 persen
  • Saham EPAC merosot 10 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 854,3 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 308,9 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 268,8 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 191,1 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 182,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 27.325 kali
  • Saham HMSP tercatat 17.707 kali
  • Saham EMTK tercatat 16.006 kali
  • Saham LABA tercatat 14.831 kali
  • Saham MSKY tercatat 14.509 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti reli wall street. Selain itu, investor juga menilai risalah rapat terbaru Reserve Bank of Australia.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang naik lebih dari dua persen. Didukung saham utilitas dan perawatan kesehatan. Indeks Topix melonjak 1,3 persen.

Sementara itu, suku bunga pinjaman China untuk tenor satu tahun dipertahankan 3,35 persen. Sedangkan suku bunga pinjaman tenor lima tahun tercatat 3,85 persen.Hal ini sesuai dengan ekspektasi dari jajak pendapat Reuters terhadap ekonom.

Risalah rapat Reserve Bank of Australia pada Agustus 2024 juga dirilis Selasa pekan ini. Pada rapat itu, bank mempertahankan suku bunga acuan 4,35 persen, tetapi inflasi tetap di atas target dan terbukti persisten.

Bank sentral menuturkan, anggota dewan telah mempertimbangkan alas an untuk menaikkan suku bunga, tetapi memutuskan untuk tidak mengubahnya. Hal ini karena aliran data sejak pertemuan sebelumnya tidak cukup untuk menjamin perubahan dalam sikap kebijakan moneter.

Namun, Reserve Bank of Australia memperingatkan “tidak mungkin” suku bunga akan diturunkan dalam jangka pendek. Selain itu, Reserve Bank of Australia tidak mungkin untuk mengesampingkan atau menyetujui perubahan pada masa mendatang dalam target suku bunga.

Indeks Kospi naik 0,87 persen dan indeks Kosdaq menguat 1 persen. Sentimen konsumen Korea Selatan pada Agustus 2024 merosot dari level tertinggi dalam dua tahun sebesar 103,6 menjadi 100,8. Hal ini didorong resesi Amerika Serikat dan tekanan pasar saham.

Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,28 persen setelah rilis Reserve Bank of Australia. Namun, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,42 persen. Indeks CSI 300 merosot 0,42 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini