Sukses

IHSG Anjlok ke Posisi 7.488 Dampak Demo Revisi UU Pilkada

Pelaku pasar tampaknya khawatir terjadi instabilitas politik dan keamanan dalam negeri, yang berdampak dari drama politik yang sedang memanas sehubungan dengan aturan pemilihan kepala daerah (pilkada) jelang akhir tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. IHSG melemah setelah beberapa hari sebelumnya selalu mencetak angka tertinggi sepanjang masa. Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar menolak revisi UU Pilkada. 

IHSG ditutup melemah 65,90 poin atau 0,87 persen ke posisi 7.488,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,00 poin atau 0,85 persen ke posisi 934,36.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia menuliskan bursa saham Asia cenderung bergerak mixed (variatif), sejumlah sentimen memberikan warna perdagangan pasar keuangan hari ini.

"Pelaku pasar tampaknya menyikapi rilis risalah The Fed terbaru yang memberikan pesan sebagian besar anggota setuju dan ingin menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya," tulis Tim Riset Pilarmas dalam kajiannya dikutip dari Antara, Kamis (22/8/2024).

Di sisi lain, pasar juga menantikan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda yang akan berpidato pada esok hari di hadapan parlemen, yang akan dinantikan oleh pasar sehubungan arah kebijakan moneter bank sentral Jepang.

Ketegangan perang dagang antara China dan Uni Eropa kembali menjadi perhatian, yang mana China memulai penyelidikan terhadap subsidi impor produk susu dari Uni Eropa, sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan perdagangan antara kedua pihak, yang akan mencakup beberapa produk susu seperti keju segar dan olahan.

Sentimen Dalam Negeri 

Dari dalam negeri, pasar tampaknya khawatir terjadi instabilitas politik dan keamanan dalam negeri, yang berdampak dari drama politik yang sedang memanas sehubungan dengan aturan pemilihan kepala daerah (pilkada) jelang akhir tahun ini.

Sebelumnya, syarat pencalonan kepala daerah yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dianulir oleh Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan selanjutnya DPR membuat revisi RUU Pilkada kembali dan hari ini melakukan rapat paripurna untuk pengesahan RUU tersebut.

Hal tersebut memunculkan aksi demonstrasi sebagai upaya protes pengesahan revisi RUU Pilkada di Gedung DPR/MPR.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sektor yang Menekan

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, semua atau sebelas sektor melemah yaitu dipimpin sektor keuangan sebesar 1,57 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 1,46 persen dan 1,43 persen.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 0,94 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen nonprimer dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 0,28 persen dan 0,19 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TMPO, JAWA, NZIA, LABA dan BNLI. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BBKP, IOTF, MPPA, MLPL dan ENRG.

 

3 dari 3 halaman

Frekuensi Perdagangan

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.086.358 kali transaksi dengan jumlah saham, yang diperdagangkan sebanyak 18,42 miliar lembar saham senilai Rp39,59 triliun. Sebanyak 194 saham naik 389 saham menurun, dan 202 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 259,19 poin atau 0,68 persen ke 38,211,00, indeks Hang Seng menguat 249,99 poin atau 1,44 persen ke 17.641,00, indeks Shanghai melemah 7,81 poin atau 0,27 persen ke 2.848,77, dan indeks Strait Times melemah 0,17 poin atau 0,01 persen ke 3.373,58.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini