Liputan6.com, Jakarta - Bank-bank besar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan kinerja keuangan paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Bank-bank besar tersebut antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Laba
Dari sisi laba, BCA mencatatkan pertumbuhan tertinggi. BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih tumbuh 11,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 26,9 triliun pada semester I 2024. Selanjutnya, laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang tumbuh 5,23% yoy menjadi Rp 26,6 triliun pada akhir Juni 2024.
Disusul BNI yang mengantongi laba bersih konsolidasi di semester I 2024 mencapai Rp 10,7 triliun, tumbuh sebesar 3,8% yoy. Di posisi terakhir dari sisi pertumbuhan laba ada BRI yang secara konsolidasian berhasil mencetak laba Rp 29,90 triliun pada Juni 2024, tumbuh tipis 0,95% yoy.
Advertisement
Kredit
Dari sisi penyaluran kredit, pertumbuhan paling tinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri. Realisasi penyaluran kredit konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 1.532 triliun pada paruh pertama 2024, tumbuh 20,5% secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut, melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 12,36% yoy per Juni 2024.
Diusul kredit BCA yang membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5% yoy menjadi Rp 850 triliun per Juni 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut juga berada di atas rata-rata industri. Sementara pertumbuhan kredit BNI dan BRI tampak lambat, berada di bawah rata-rata industri perbankan.
BBNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit per Juni 2024 sebesar 11,7% yoy menjadi Rp 727 triliun. Sementara hingga akhir kuartal II 2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp 1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% yoy.
Â
DPK Bank
DPK
Dari sisi pendanaan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tertinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri. DPK Bank Mandiri secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 15,4% yoy menjadi Rp 1.651 triliun di kuartal II 2024.
Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 17,9% secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 23% yoy menjadi Rp 612 triliun dan tabungan yang meningkat 13,4% yoy menjadi Rp 626 triliun.
Pertumbuhan tersebut pun turut mendorong komposisi rasio dana murah (CASA Ratio) terus meningkat mencapai 79,7% secara bank only, level tertinggi dalam sejarah Bank Mandiri Selanjutnya, DPK BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp 1.389,66 triliun.
Dana Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66% yoy menjadi Rp 877,90 triliun. Dana murah masih mendominasi struktur DPK BRI, di mana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI. Total DPK BCA naik 5% yoy menyentuh Rp 1.125 triliun.
Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82% lebih dari total DPK, tumbuh 5,8% mencapai Rp 915 triliun. Terakhir, total DPK BNI di semester I 2024 yang tercatat tumbuh 1% yoy, didukung oleh pertumbuhan tabungan sebesar 4,3% yoy dan giro 1,1% yoy. Sementara deposito terkoreksi 2,6% yoy. Hal ini mendorong rasio CASA terhadap DPK naik menjadi 70,7% dibandingkan setahun sebelumnya sebesar 69,6%.
Â
Advertisement
Rapor Kinerja Bank Besar Kuartal I-2024, Siapa Paling Moncer?
Sebelumnya, bank-bank besar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Bank-bank besar tersebut antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Dari sisi laba, BCA mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni 11,7 persen yoy menjadi Rp 12,9 triliun pada kuartal I 2024. Pertumbuhan laba BCA jauh meninggalkan bank-bank besar lainnya yang tumbuh di kisaran 1-2 persen pada periode yang sama.
BRIÂ membukukan laba Rp 15,98 triliun atau naik 2,45 persen. Disusul BNI dengan kenaikan laba 2 persen menjadi Rp 5,33 triliun. Sementara pertumbuhan laba Bank Mandiri paling tipis yakni 1,13 persen menjadi Rp 12,7 triliun pada kuartal I 2024.
Penyaluran Kredit
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan paling tinggi yakni 19,1 persen atau mencapai Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2023. Disusul BCA dengan pertumbuhan 17,1 triliun mencapai Rp 835,7 triliun pada periode yang sama.
Kredit BRI tumbuh 10,89 persen mencapai Rp 1.308,65 triliun pada kuartal I 2024. Sementar ayang lain tumbuh double digit, kredit BNI tumbuh single digit atau sebesar 9,6 persen mencapai Rp 695,16 triliun pada periode yang sama.
Â
Himpun Dana
Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri tumbuh 13 persen menjadi Rp 1.572 triliun di akhir kuartal I 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh tabungan yang naik 10,6 persen YoY menjadi Rp 607 triliun secara konsolidasi.
Selanjutnya, BRI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80 persen yoy hingga akhir Maret 2024. Dana murah masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80 persen secara yoy.
DPK BCA naik 7,9 persen menyentuh Rp 1.121 triliun per Maret 2024. Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3 persen mencapai Rp 904,5 triliun.
Terakhir, DPK BNI pada kuartal I 2024 mencapai Rp 780,23 triliun atau tumbuh 4,9 persen. Kontribusi dana murah masih mendominasi sebesar Rp 543,50 triliun atau 69,66 persen dari total DPK.
Â
Advertisement