Sukses

Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi Terseret Meningkatnya Ketegangan di Timur Tengah

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin, 26 Agustus 2024. Pergerakan bursa saham Asia tersebut di tengah ketegangan di Timur Tengah yang meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bergerak variasi pada perdagangan Senin (26/8/2024) di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dengan serangan perdagangan Israel dan Hizbullah. Selain itu, investor juga menilai komentar dovish dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

Mengutip CNBC, Jerome Powell pada Jumat pekan lalu mengisyaratkan pemotongan suku bunga oleh the Fed, meski ia tidak menyebutkan besaran dan waktu pasti pemangkasan suku bunga itu.

"Sudah waktunya bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri. Arah perjalanan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang dan keseimbangan risiko,” ujar Jerome Powell di Jackson Hole, Wyoming.

Di sisi lain, selama akhir pekan, Reuters melaporkan Angkatan Udara Israel menyerang target Hizbullah di Lebanon, sesaat sebelum kelompok bersenjata yang didukung Iran itu meluncurkan lebih dari 320 roket ke Israel.

Hizbullah menuturkan, ini sebagai balasan atas pembunuhan Fuad Shukr, Komandan Senior oleh Israel pada bulan lalu. Namun, kelompok itu memberi sinyal kalau mereka tidak bersiap untuk melakukan serangan lebih lanjut. Sedangkan, Menteri Luar Negeri Israel menuturkan,negara itu tidak menginginkan perang skala penuh.

Di Asia, investor akan menilai suku bunga pinjaman jangka menengah dari bank sentral China pada Senin pekan ini, dan data manufaktur Singapura pada Juli.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 1,09 persen pada awal sesi perdagangan. Sedangkan indeks Topix terpangkas 1,02 persen. Yen Jepang menguat 0,51 persen hingga diperdagangkan di posisi 143,64, level terkuat sejak terjadi aksi jual di bursa saham Jepang pada 5 Agustus 2024.

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,22 persen dan indeks Kosdaq menguat tipis  0,19 persen. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,34 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat ke posisi 17.733, dari penutupan perdagangan terakhir di posisi 17.612,1.

Pada Jumat pekan lalu, di wall street, tiga indeks saham acuan menguat usai komentar Powell. Indeks Dow Jones menguat 1,14 persen. Indeks Nasdaq bertambah 1,47 persen dan indeks S&P 500 melesat 1,15 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Jumat 23 Agustus 2024

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024. Hal ini terjadi di tengah investor menanti pernyataan ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell pada pertemuan bankir bank sentral global di Jackson Hole.

Mengutip CNBC, Jerome Powell telah menguraikan inisiatif kebijakan yang luas dan memberikan petunjuk tentang jalur kebijakan Amerika Serikat di Jackson Hole.

Dari Asia, data dari Jepang menunjukkan inflasi utama sebesar 2,8 persen pada Juli, dan tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan segar, berada di posisi 2,7 persen sejalan dengan harapan dari ekonom yang disurvei oleh Reuters dan lebih tinggi dari posisi Juni sebesar 2,6 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,4 persen ke posisi 38.364,27. Indeks Topix mendaki 0,5 persen ke posisi 2.684,72. Dua indeks saham acuan itu sentuh level tertinggi sejak 1 Agustus 2024.

 

3 dari 5 halaman

Indeks Saham Acuan Lainnya

Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menuturkan, bank sentral akan tetap sangat waspada terhadap pergerakan pasar di tengah pasar tak stabil.

Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 0,22 persen ke posisi 2.701,69. Indeks Kosdaq melemah tipis ke posisi 773,26. Indeks ASX 200 di Australia melemah ke posisi 8.023,9. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,14 persen. Indeks CSI 300 menguat 0,42 persen ke posisi 3.327,19.

Indeks CSI 300 merosot ke level terendah dalam enam bulan.

Di sisi lain, raksasa teknologi China grup Alibaba akan ubah pencatatan sekunder di Hong Kong menjadi pencatatan utama. Hal itu menjadikan perusahaan tercatat ganda di Hong Kong dan New York. “Konversi sukarela kami ke pencatatan utama ganda tidak melibatkan penerbitan saham baru dan atau penggalangan dana,”.

 

4 dari 5 halaman

Jerome Powell Siap Pangkas Suku Bunga, Wall Street Perkasa

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bergerak penguat pada penutupan perdagangan Jumat terdorong oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA)  ditutup naik lebih dari 450 poin usai Powell mengisyaratkan akan pemangkasan suku bunga Fed.

Mengutip CNBC, Sabtu (24/8/2024), Dow Jones Industrial Average naik 462,30 poin atau 1,14% menjadi 41.175,08. Indeks Nasdaq Composite naik 1,47% menjadi 17.877,79.

S&P 500 naik 1,15% menjadi 5.634,61, kembali mendekati level tertinggi sepanjang masa yang ditetapkan bulan lalu.

Dengan kenaikan Wall Street pada perdagangan hari Jumat, tiga indeks utama di AS ini juga membukukan kinerja minggu yang menguntungkan. Dow Jones melonjak hampir 1,3%, dan Nasdaq naik 1,4%. S&P 500 naik 1,45% untuk periode tersebut.

Bursa saham  naik pada Jumat pagi setelah Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming. Namun Powell tidak memberikan informasi spesifik kapan, atau seberapa besar pemotongan biaya pinjaman tersebut.

"Sudah waktunya kebijakan disesuaikan," kata Powell selama retret tahunan Fed.

"Arah perjalanan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko." kata dia.

Hal itu membuat pelaku pasar tersenyum lebar. Sebagian besar memang sepakat bertaruh pada pemotongan suku bunga pada pertemuan September. Namun, belum ada konsensus yang pasti mengenai seberapa besar penurunan itu.

5 dari 5 halaman

Saham Teknologi

Saham teknologi menguat dengan kekuatan tertentu karena investor semakin berharap bahwa lingkungan suku bunga yang lebih rendah akan menguntungkan kelompok ini. Khususnya, Tesla dan Nvidia masing-masing melonjak lebih dari 4%.

Saham berkapitalisasi kecil juga naik karena prospek ini, dengan Russell 2000 naik lebih dari 3%.

"Pasar agak bernapas lega" setelah Powell dan pembicara Fed lainnya, kata Skyler Weinand, kepala investasi di Regan Capital.

"Pasar melihat: 'Baiklah, siklusnya telah berubah,'" katanya.

"Kami belum berubah 180 derajat, tetapi kami telah mengambil langkah yang tepat menuju siklus pelonggaran."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini