Sukses

Transaksi Saham Bayan Resources Tembus Rp 101,8 Triliun di Pasar Negosiasi

Harga saham Bayan Resources (BYAN) melemah 19,61 persen ke posisi Rp 13.888 per saham di pasar negosiasi pada perdagangan Rabu, (28/8/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi harian saham pada perdagangan Rabu (28/8/2024) melonjak signifikan. Bahkan transaksi saham menembus Rp 106,8 triliun.

Mengutip data RTI, ternyata di pasar negosiasi, ada transaksi saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencapai Rp 101,8 triliun. Harga saham BYAN melemah 19,61 persen ke posisi Rp 13.888 per saham di pasar negosiasi pada perdagangan Rabu pekan ini. Total frekuensi perdagangan satu kali dengan volume perdagangan 73.333.337 saham. Harga saham BYAN berada di level tertinggi dan terendah Rp 13.888 per saham.

Di pasar reguler, harga saham BYAN menguat 2,1 persen ke posisi Rp 17.000 per saham. Harga saham BYAN dibuka stagnan di posisi Rp 16.650 per saham. Harga saham Bayan Resources berada di level tertinggi Rp 17.075 dan level terendah Rp 16.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 193 kali dengan volume perdagangan 73.334.328. Nilai transaksi Rp 101,8 triliun.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan pukul 09.59 WIB. IHSG naik tipis ke posisi 7.602. Pada sesi pertama perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.625,92 dan level terendah 7.581,04. Sebanyak 230 saham melemah sehingga menekan IHSG. 291 saham menguat dan 227 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 403.906 saham. Nilai transaksi Rp 107,3 triliun. Volume perdagangan 12,7 miliar saham.

Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham properti. Sektor saham properti melonjak 3,49 persen. Sektor saham energi mendaki 1,15 persen, sektor saham basic menguat 0,16 persen, sektor saham industri bertambah 0,26 persen. Selain itu, sektor saham siklikal menguat 0,07 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,19 persen dan sektor saham transportasi menanjak 0,09 persen.

Sementara itu, sektor saham nonsiklikal turun 0,24 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,29 persen, dan sektor saham keuangan terpangkas 0,68 persen.

2 dari 4 halaman

Bayan Resources Tebar Dividen Rp 4,92 Triliun, Catat Tanggalnya

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan membagikan dividen USD 300 juta atau sekitar Rp 4,92 triliun (asumsi kurs Rp 16.394,90 per USD). Adapun dividen per saham yakni USD 0,009 atau Rp 147.55.

Rencana pembagian dividen telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) perseroan yang diselenggarakan pada 27 Juni 2024. Pembagian dividen Bayan Resources merujuk pada data keuangan perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,24 miliar. Laba itu turun 43,14 persen dari periode 2022 yang tercatat sebesar USD 2,17 miliar.

Hingga 31 Desember 2023, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 1,75 juta. Bersamaan dengan itu, total ekuitas perseroan tercatat sebesar USD 1,98 miliar.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selama (2/7/2024), berikut jadwal pembagian dividen PT Bayan Resources Tbk:

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 5 Juli 2024

Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 8 Juli 2024

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 9 Juli 2024

Tanggal ex dividen di pasar tunai: 10 Juli 2024

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 9 Juli 2024

Tanggal pembayaran dividen: 24 Juli 2024. 

3 dari 4 halaman

Bayan Resources Targetkan Produksi Batu Bara 57 Juta MT pada 2024

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan volume produksi mencapai 57.0 juta MT pada 2024. Target itu naik 14,69 persen dari realisasi produksi pada 2023 yang sebesar 49,7 juta MT.

"Panduan untuk 2024, volume Produksi batu bara 55,0 sampai 57,0 juta MT. Sedangkan untuk volume penjualan batu bara 55,0 sampai 57,0 juta MT," papar Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Rabu (6/3/2024).

Adapun volume penjualan batu bara yang ditargetkan tahun ini naik 16,53 persen hingga 20,76 persen dari volume penjualan tahun lalu yang tercatat sebesar 47,2 juta MT.

Dari sisi pendapatan, perseroan menargetkan di kisaran USD 3,3 miliar sampai USD 3,6 miliar. Angka itu tak jauh berbeda dengan realisasi pendapatan perseroan pada 2023 yang tercatat sebesar USD 3,58 miliar.

Rata-rata biaya tunai pada 2024 diperkiraan pada kisaran USD 40,0-43.0 per MT dibandingkan USD 40,2 per MT pada 2023. Harga jual rata-rata diperkirakan berkisar USD 60,0 hingga 65,0 per MT, lebih rendah dari realisasi harga jual rata-rata pada 2023 yang sebesar USD 75,8 per MT.

Belanja Modal

Untuk memuluskan target tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) USD 230 sampai 260 juta. Belanja modal ini naik 4,59-18,24 persen dari realisasi belanja modal 2023 yang sebesar USD 219,9 juta.

 

4 dari 4 halaman

Bayan Resources Catat Laba Merosot 43% pada 2023

 Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatat kinerja keuangan merosot pada 2023. Perseroan mencetak penurunan pendapatan dan laba.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (5/3/2024), PT Bayan Resources Tbk membukukan pendapatan USD 3,58 miliar atau sekitar Rp 56,42 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.754) pada 2023. Pendapatan turun 23,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 4,70 miliar atau sekitar Rp 74,10 triliun.

Seiring pendapatan yang turun, PT Bayan Resources Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,23 miliar atau sekitar Rp 19,51 triliun pada 2023. Laba Perseroan anjlok 43,14 persen dari periode 2022 sebesar USD 2,17 miliar atau sekitar Rp 34,31 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 24,20 persen menjadi USD 1,91 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,54 triliun.

Dengan demikian, laba bruto anjlok 77,33 persen menjadi USD 1,66 miliar pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan meraih laba bruto USD 3,16 miliar.

Perseroan mencatat beban penjualan USD 28,44 juta pada 2023. Selain itu, beban umum dan administrasi naik menjadi USD 85,49 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 77,49 miliar.

Beban keuangan bertambah menjadi USD 6,63 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,67 juta. Penghasilan keuangan bertambah menjadi USD 25,38 juta pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 14,79 juta.

Dengan demikian, laba bersih per lembar saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi USD 0,04 pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 0,07.

Ekuitas Perseroan turun 0,82 persen menjadi USD 1,97 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,99 miliar.

 

Video Terkini