Sukses

Miliarder Warren Buffett Kembali Jual Saham Bank of America, Segini Nilainya

Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway telah menjual 116 juta saham Bank of America sejak Juli 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway  telah menjual hampir 25 juta saham Bank of America senilai hampir USD 1 miliar selama sepekan terakhir.

Mengutip Yahoo Finance, ditulis Kamis (29/8/2024), Berkshire Hathaway telah menjual 116 juta saham Bank of America sejak Juli 2024. Namun, Berkshire Hathaway masih kuasai hampir 12 persen saham di bank yang berkantor pusat di Charlotte, North Carolina.

Setelah penjualan itu, saham kelas A Berkshire yang sudah menjadi saham termahal di wall street naik USD 7.184,62 pada Rabu, dan dijual seharga USD 698.534,62.

HaL itu mengangkat Berkshire Hathaway masuk dalam klub perusahaan yang kapitalisasi pasarnya lebih dari USD 1 triliun. Namun, kapitalisasi pasar perusahaan yang berkantor pusat di Omaha, Nebraska itu masih jauh di bawah raksasa pasar Nvidia dan Microsoft yang saat ini senilai lebih dari USD 3 triliun.

Saham Bank of America tetap menjadi salah satu investasi terbesar Berkshire Hathaway, setelah Apple dan American Express.

Sebelumnya Buffett telah membuat banyak orang heran awal bulan ini saat ia mengungkapkan telah mengurangi investasi Apple hingga setengahnya. Dalam proses penjualan itu, ia mengumpulkan uang tunai senilai USD 277 miliar hingga 30 Juni 2024.

Kas Berkshire terus bertambah sejak saat itu dengan penjualan saham Bank of America dan semua laba dari berbagai perusahaan yang dimilikinya termasuk perusahaan kereta api BNSF, asuransi Geico, sejumlah perusahaan utilitas, dan sejumlah bisnis ritel dan manufaktur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jual Saham Usai Sentuh Harga Tertinggi

Pengamat menilai penjualan saham oleh Berkshire baru-baru ini mungkin merupakan tanda kalau investor yang disegani itu anggap pasar saham terlalu mahal dan menduga ia mungkin mencoba memanfaatkan kemerosotan ekonomi.

Warren Buffett tidak pernah membahas mengapa ia membeli dan menjual saham tertentu saat melakukannya, dan tidak memberikan penjelasan apapun tentang penjualan Bank of America.

Adapun Buffett mulai menjual saham Bank of America milik Berkshire Hathaway setelah mencapai titik tertinggi baru dalam 52 minggu di USD 44,44 pada Juli. Semua penjualan terakhir dilakukan pada rata-rata harga di bawah USD 40 per saham. Harga saham Bank of America sedikit naik menjadi USD 39,80.

3 dari 4 halaman

Perusahaan Investasi Milik Warren Buffett Jual Saham Apple Hampir 50%

Sebelumnya, perusahaan investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway melepas hampir setengah kepemilikan saham Apple pada kuartal terakhir. Langkah ini sangat mengejutkan karena Warren Buffett dikenal fokus investasi untuk jangka panjang.

Mengutip CNBC, ditulis Minggu (4/8/2024), pada laporan keuangan akhir kuartal II, Berkshire Hathaway memiliki saham Apple bernilai USD 84,2 miliar. Hal itu menunjukkan Berkshire Hathaway melepas lebih dari 49 persen saham Apple.

Mengutip CNN, jumlah saham Apple yang dimiliki turun menjadi 400 juta saham dari sebelumnya 790 juta saham Apple.

Bahkan setelah penjualan, Apple tetap menjadi saham terbesar yang dimiliki Berkshire Hathaway. Adapun penjualan saham Apple terjadi di tengah pola penjualan yang lebih luas oleh Warren Buffett pada kuartal II 2024 seiring Berkshire Hathaway melepas lebih dari USD 75 miliar dalam bentuk saham pada periode tersebut. Seiring penjualan itu, perusahaan investasi tersebut memegang kas yang sentuh rekor USD 277 miliar. Pada kuartal I, Perseroan catat kas USD 189 miliar.

Sebelumnya Warren Buffett telah memangkas saham Apple 13 persen pada kuartal I dan mengisyaratkan pada rapat tahunan Berkshire pada Mei kalau langkah tersebut didorong pajak. Buffett mencatat menjual “sedikit saham Apple” pada 2024 akan menguntungkan pemegang saham Berkshire Hathaway dalam jangka panjang jika pajak atas keuntungan modal dinaikkan pada kemudian hari oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) yang ingin menutupi defisit fiskal yang meningkat.

Namun, besarnya penjualan saham Apple menunjukkan hal itu akan lebih dari sekadar langkah penghematan pajak.

Setelah menurun pada kuartal I karena kekhawatiran akan tertinggalnya inovasi kecerdasan buata, saham Apple melonjak pada kuartal II, naik 23 persen ke rekor baru seiring informasi detil kepada investor tentang masa depannya dalam kecerdasan buatan.

 

4 dari 4 halaman

Alasan Jual Saham Apple

Belum jelas alasan Warren Buffett menjual saham Apple yang pertama kali dibeli delapan tahun lalu. Apakah karena alasan perusahaan, valuasi pasar, atau masalah portofolio manajemen. Saham Apple milik Berkhire dulunya begitu besar hingga habiskan setengah dari portofolio sahamnya.

Warren Buffett (93) menghindari perusahaan teknologi selama kariernya. Berkshire Hathaway mulai beli saham Apple pada 2016 di bawah pengaruh Ted Weschler dan Todd Combs.

Selama bertahun-tahun, Warren Buffett sangat menyukai saham Apple sehingga meningkatkan kepemilikan saham Apple secara drastis untuk menjadikannya yang terbesar bagi Berkshire. Bahkan ia menyebut Apple sebagai bisnis terpenting kedua setelah kelompok perusahaan asuransinya.

Selain Apple, Warren Buffett baru-baru ini mulai memangkas kepemilikan sahamnya di Bank of America. Ia melepas saham Bank of America senilai USD 3,8 miliar usai aksi jual selama 12 hari.

Laporan keuangan Berkshire menunjukkan 72 persen dari nilai wajar agregat Berkshire terkonsentrasi di lima perusahaan yakni American Express senilai USD 35,1 miliar, Apple sebesar USD 84,2 miliar, Bank of America senilai USD 41,1 miliar, Coca Cola sebesar USD 25,5 miliar dan Chevron senilai USD 18,6 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini