Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) buka suara mengenai keputusan perseroan untuk tidak membagikan dividen atas laba tahun buku 2023. Di sisi lain, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat kenaikan laba 91,55 persen menjadi Rp 5,32 triliun dari Rp 2,78 triliun pada 2022.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman menjelaskan, langkah perseroan untuk absen bagikan dividen tak lepas dari situasi ekonomi saat ini. Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang belum ada kepastian turun, membuat adanya peningkatan suku bunga pinjaman perseroan pada akhir 2023 hingga awal 2024.
Baca Juga
"Kita juga sadari kondisi keuangan ke depan, termasuk yang sangat dipengaruhi kondisi AS masih gonjang-ganjing tidak tunjukkan arah yang jelas. Suku bunga diperkirakan turun, tapi enggak turun. Naik, juga enggak naik. Itu membuat kita hati-hati untuk tidak bagi dividen sehingga pinjaman kita tidak akan meningkat, yang kalau suku bunga naik itu merupakan suatu kendala," jelas Heru dalan Public Expose Live, Kamis (29/8/2024).
Advertisement
Sebaliknya, jika suku bunga akan benar-benar turun pada sisa 2024, potensi pembagian dividen lebih tinggi lebih mungkin terjadi. Dibanding kondisi saat suku bunga masih tinggi dan perusahaan nekat bagikan dividen. "Bagi dividen, utangnya naik, bunganya naik. Itu kartu mati," pungkas Heru.
Pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024 pukul 14.22 WIB, saham GGRM melemah 1,1 persen ke posisi Rp 15.700 per saham. Harga saham GGRM dibuka naik 175 poin ke posisi Rp 16.050 per saham. Harga saham GGRM berada di level tertinggi Rp 16.050 dan level terendah Rp 15.625 per saham. Total frekuensi perdagangan 593 kali dengan volume perdagangan 5.170 saham. Nilai transaksi Rp 8,1 miliar.
Gudang Garam Catat Pendapatan Rp 26,26 Triliun pada Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kompak mencatat penurunan pendapatan dan laba sepanjang kuartal I 2024.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (1/5/2024), pendapatan Gudang Garam turun 11,65 persen menjadi Rp 26,26 triliun hingga kuartal I 2024. Pada kuartal I 2023, Perseroan meraup pendapatan Rp 29,73 triliun.
Biaya pokok pendapatan (BPP) turun 7,4 persen menjadi Rp 23,47 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 25,37 triliun.
Laba bruto Perseroan tercatat susut 35,8 persen dari Rp 4,35 triliun hingga akhir Maret 2023 menjadi Rp 2,79 triliun. Perseroan mencatat pendapatan lainnya turun menjadi Rp 42,16 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 132,9 miliar. Perseroan catat kenaikan beban usaha menjadi Rp 1,87 triliun dari sebelumnnya Rp 1,83 triliun. Perseroan catat laba kurs naik menjadi Rp 18,69 miliar hingga kuartal I 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 615 juta.
Dengan demikian, laba usaha Perseroan terpangkas 63 persen menjadi Rp 981,90 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama 2023 sebesar Rp 2,65 triliun.
Dengan demikian, Perseroan mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 69,66 persen menjadi Rp 595,57 miliar hingga kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 1,96 triliun.
Perseroan mencatat laba per saham dasar dan dilusi turun menjadi Rp 310 pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1.020.
Ekuitas Gudang Garam naik menjadi Rp 61,45 triliun hingga akhir Maret 2024 dari Desember 2023 Rp 60,06 triliun. Liabilitas bertambah menjadi Rp 31,81 triliun hingga akhir Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 31,5 triliun. Aset Perseroan bertambah menajdi Rp 93,27 triliun hingga 31 Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 92,45 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,46 triliun hingga Maret 2024.
Â
Advertisement
Gudang Garam Bakal Bangun Jalan Tol Akses ke Bandara Dhoho Kediri
Sebelumnya. PT Gudang Garam Tbk disebut akan membangun jalan tol akses menuju Bandara Dhoho, Kediri. Ini jadi bagian jalan Tol Kediri-Tulungagung.
Hal ini diungkap oleh Anggota BPJT Kementerian PUPR Tulus Abadi. Dia mengatakan saat ini sudah masuk proses lelang menuju Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"Dalam proses menuju PPJT, perjanjian pengusahaan jalan tol, itu ada ruas Gede di Tulungagung sebesar 44,51 km itu nanti yang menghubungkan Bandara Dhoho ya karena Bandara Dhoho sudah mau finishing," kata dia dalam diskusi bertajuk 'Jalan Tol dan Jalan Daerah', di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Dia mengatakan pembangunan jalan tol ini akan jadi tanggung jawab dari Gudang Garam. Mengingat, Bandara Dhoho pun jadi garapan perusahaan rokok tersebut.
Tulus menyebut, dalam proses lelang yang dilakukan, sudah didapatkan pemenangnya. Namun, Tulus tidak menyebut lebih rinci.
"dan agar lebih optimal dibangun jalan tolnya oleh Gudang Garam ya. Saat ini sudah dalam proses, lelang sudah ada pemenangnya," ungkap dia.
Informasi, pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung ini membutuhkan investasi sebesar Rp 10,2 triliun. Saat ini prosesnya berada pada penetapan pemenang lelang dengan target PPJT pada kuartal IV-2023.
Bagian Tol Trans Jawa
Mengutip laman BPJT, Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan sebagai bagian dari sistem Jalan Tol Trans-Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.
Rencana Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari Jaringan Jalan Lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani.
Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan mendukung aksesibilitas antarwilayah yang dilalui sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan sector ekonomi, pariwisata, dan perindustrian.
"Rencana pembangunan jalan tol ini termasuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur serta mendukung Proyek Strategis Nasional, Bandar Udara Dhoho Kediri," sebagaimana dikutip.
Â
Advertisement