Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berencana melakukan pelepasa sejumlah aset atau divestasi. Direktur Utama WIKA Beton Kuntjara mengatakan divestasi ditargetkan rampung pada 2026 dengan dana yang akan dikantongi mencapai Rp 250 miliar.
"Jadi memang kita saat ini sedang menginventaris beberapa aset kita yang tidak produktif. Utamanya untuk kita lakukan penjualan. Angkanya sudah ada cukup besar," kata Kuntjara dalam Public Expose Live, Kamis (29/8/2024).
Baca Juga
Beberapa aset yang akan didivestasi antara lain seperti cetakan-cetakan lama yang sudah tidak produktif. Kemudian aset-aset tanah yang tidak termanfaatkan. Juga ada beberapa properti perseroan sebagai kompensasi pembayaran piutang macet dari pelanggan. Alasan peseroan melepas aset-aset ini lantaran bukan merupakan core bisnis WIKA Beton.
Advertisement
"Karena bisnis kita bukan di situ, jadi kita jual untuk memperkuat cashflow kita. Tapi itu juga tidak bisa cepat. Jadi kami merencanakan program divestasi atas aset-aset yang tidak produktif ini dari 2024, target kita tahun 2026 sudah terjual semua. Nilainya mungkin sekitar Rp 250 miliaran," kata Kuntjara.
Perseroan sendiri optimis terhadap prospek precast pada 2025 kendati ada pemangkasan RAPBN untuk sektor infrastruktur. Pasalnya, raihan kontrak perseroan memang disokong tidak hanya dari proyek pemerintah pusat, namun juga ada swasta. Di sisi lain, perseroan masih memiliki carry over dari 2024 sehingga perseroan optimis penjualan masih akan tumbuh.
"Sektor lain yang kita garap di 2025 adalah sektor swasta kemudian dari perkebunan. Kemudian dari pertambangan dan smelter. Jadi secara umum kami memandang bisnis precast di 2025 walaupun terjadi pergantian pemerintahan kami tetap optimis bisa mencapai penjualan atau penumbuhan penjualan dibandingkan 2024," ujar Kuntjara.
Omzet Wika Beton
WIKA Beton membukukan omzet kontrak baru sebesar Rp 3,70 triliun hingga Juli 2024. WTON sendiri menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 7,48 triliun sampai dengan akhir tahun 2024. Artinya raihan nilai kontrak baru WTON sudah sekitar 45% dari target.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk Dedi Indra, menjabarkan, berbagai proyek yang menyumbang performa Perseroan ini didominasi oleh proyek pada sektor infrastruktur sebesar 77,19%.
Disusul proyek di sektor industri sebesar 9,44%, kemudian kelistrikan sebesar 6,45%. Sisanya berasal dari sektor properti, energi, dan tambang masing-masing menyumbang sebesar 6,37%, 0,54%, dan 0,01%.
"Sementara itu, berdasarkan segmentasi kepemilikan, perolehan angka ini didominasi oleh pelanggan swasta sebesar 78,56%, disusul perusahaan BUMN lain sebesar Rp 18,31%, perusahaan induk WIKA sebesar 2,46%, afiliasi WIKA sebesar 0,17%, dan pemerintah sebesar 0,50%," ungkap Dedi.
Advertisement
Proyek Besar Wika Beton
Sejumlah proyek besar yang menopang angka tersebut di antaranya adalah Trackwork MRT Jakarta CP205, Trackwork LRT Jakarta Fase 1B, Tol Japek II Selatan Paket 2A, NCICD DKI Jakarta Lokasi 1 Paket 1, Jalan Tol Serang Panimbang Seksi III, dan Proyek Bendungan Karangnongko.
Selain itu juga Pengendalian Banjir Kencing Drain Kudus Tahap 1, Pancang Data Center Bromo TDI Kabil Batam, Microsoft Data Center JKT09 Mainbuilding, FRC IK Karawang Pindo Deli 2 Tahap 3, Pengadaan Fasad Rusun ASN 3 IKN, dan beragam proyek lainnya.