Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Jumat (30/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,57 persen ke posisi 7.670,73. Indeks LQ45 melompat 0,25 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.673,18 dan level terendah 7.616,34.
Baca Juga
Sebanyak 310 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 274 saham melemah dan 207 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.137.957 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 26,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 11,20 triliun. Sepanjang 2024, aksi beli investor asing Rp 27,72 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.450.
Advertisement
Lonjakan transaksi harian itu seiring ada lompatan transaksi saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) yang mencapai Rp 10 triliun di pasar negosiasi. Harga saham FASW naik 64,69 persen ke posisi Rp 9.058 per saham di pasar negosiasi. Saham FASW ditransaksikan satu kali dengan volume perdagangan 11.020.692 saham. Harga saham FASW berada di level tertinggi dan terendah Rp 9.058 per saham.
Sementara itu, saham NETV melonjak 9,28 persen ke posisi Rp 106 per saham. Harga saham NETV dibuka naik 9 poin ke posisi Rp 106 per saham. Harga saham NETV berada di level tertinggi Rp 106 dan terendah Rp 106 per saham. Total frekuensi perdagangan 86 kali dengan volume perdagangan 268.757 saham. Nilai transaksi Rp 2,8 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia menyebutkan, IHSG terus cetak rekor sepanjang Agusts 2024.
“Kami melihat ditopang oleh kondisi perekonomian yang stabil dan kinerja emiten yang berangsur terus membaik," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia.
Â
Apa Saja Sentimen IHSG?
Pelaku pasar masih berfokus terhadap sentimen data global dengan banyak data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk inflasi produsen di AS, inflasi di Euro Area dan tingkat pengangguran di Jerman. Data-data tersebut mengisi kekosongan sentimen domestik yang cenderung minim data pada akhir pekan ini.
Selain itu, fokus pelaku pasar tertuju terhadap data inflasi personal atau indeks harga konsumen (IHK) personal consumption expenditure (PCE) AS periode Juli 2024 juga akan dirilis pada malam ini waktu Indonesia.
Konsensus prediksi inflasi PCE AS pada bulan lalu tidak banyak berubah atau masih sama seperti pada Juni lalu yakni tumbuh 2,5 persen year on yearr (yoy) dan 0,2 persen month to monrh (mtm). Apabila sesuai estimasi, maka 'amunisi' The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang cukup besar.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham TNCA melonjak 25 persen
- Saham UANG melonjak 24,50 persen
- Saham INDX melonjak 20,73 persen
- Saham TELE melonjak 20 persen
- Saham WIKA melonjak 16,07 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham GULA merosot 24,62 persen
- Saham BEER merosot 18,55 persen
- Saham PNGO merosot 16,38 persen
- Saham KONI merosot 16,33 persen
- Saham NINE merosot 12,50 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BSBK tercatat 69.732 kali
- Saham BDKR tercatat 34.337 kali
- Saham TOBA tercatat 20.021 kali
- Saham ATLA tercatat 19.440 kali
- Saham BCAP tercatat 18.882 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 1,6 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 1,4 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 1,1 triliun
- Saham ANTM senilai Rp 1,1 triliun
- Saham TLKM senilai Rp 598,1 miliar
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Jumat, 30 Agustus 2024 setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) meredakan kekhawatiran resesi.
Selain itu, investor juga menilai serangkaian data dari Jepang. Klaim pengangguran awal di AS turun menjadi 231.000 dari 232.000 pada pekan lalu. Namun, sedikit lebih tinggi dari 230.000 yang diharapkan berdasarkan survei Dow Jones. Demikian mengutip CNBC, Jumat (30/8/2024).
Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2024 AS direvisi lebih tinggi menjadi 3 persen dari tingkat awal 2,8 persen.
Tingkat inflasi di ibu kota Jepang, Tokyo, naik menjadi 2,6% pada bulan Agustus dari 2,2% pada Juli, mencapai titik tertinggi sejak Maret.
Tingkat inflasi inti — yang tidak termasuk harga makanan segar — naik 2,4%, lebih tinggi dari 2,2% yang diharapkan dari jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom. Inflasi Tokyo secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional.
Angka inflasi yang lebih kuat memberi Bank of Japan lebih banyak ruang untuk memperketat kebijakan moneternya.
Pengangguran di Jepang naik menjadi 2,7% pada Juli, lebih tinggi dari estimasi Reuters sebesar 2,5%.
Penjualan ritel di negara tersebut pada Juli naik 2,6% dari tahun ke tahun, lebih rendah dari pertumbuhan 2,9% yang diharapkan oleh Reuters dan peningkatan 3,8% yang direvisi pada Juni.
Di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,74 persen ke posisi 38.647,75, yang merupakan level tertinggi sejak 31 Juli. Indeks Topix bertambah 0,73 persen menjadi 2.712,63.
Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 1,44 persen, dan memimpin penguatan di bursa saham Asia. Indeks CSI 300 menguat 1,33 persen, ke posisi 3.321,43.
Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,45 persen ke posisi 2.674,31. Indeks Kosdaq mendaki 1,54 persen ke posisi 767,66. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,58 persen ke posisi 8.091,9.
Advertisement