Liputan6.com, Jakarta PT BUMI Resources, Tbk (BUMI) memiliki kontribusi besar dalam ketersediaan listrik dengan harga terjangkau bagi rakyat Indonesia. Diketahui, BUMI menyumbang 1/6 porsi batu bara yang digunakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai sumber energi.
Alhasil, BUMI tercatat sebagai salah satu pemasok batu bara dengan volume terbanyak untuk pembangkit listrik tanah air.
Baca Juga
Saat ini, sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih mengandalkan batu bara sebagai bahan bakar termurah, terutama di Kawasan Asia.
Advertisement
Hal ini mengingat bahwa pengelolaan energi terbarukan masih memerlukan biaya tidak sedikit, kendati sumber energi tersebut dapat diperoleh secara bebas di alam seperti angin atau cahaya matahari.
Begitu pula di Indonesia, produksi listrik dengan harga terjangkau masih memerlukan batubara sebagai sumber energi utama.
“Batu bara masih berperan besar dalam ketersediaan suplai listrik dengan harga murah di Indonesia. Di dalamnya, BUMI sendiri memiliki kontribusi yang tidak sedikit, selaras dengan cakupan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara yang melampaui angka 25 persen,” kata Director & Corsec BUMI, Dileep Srivastava, dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).
Melalui anak usahanya, secara total BUMI menyuplai batubara sekitar 21 sampai 22 juta metrik ton untuk kebutuhan domestik pada 2023, alias sekitar 28 persen dari total produksi tahun tersebut yaitu 77,8 juta metrik ton.
Dengan angka tersebut, terhitung BUMI menyumbang sekitar 1/6 dari kebutuhan batubara PLN dalam mencukupi listrik bagi negara.
Kewajiban DMO
Dalam semester pertama tahun 2024, BUMI memproduksi batubara sebesar 37,7 juta metrik ton naik sebesar 7 persen dibanding tahun lalu sebesar 35,4 juta metrik ton.
Sekadar diketahui BUMI memiliki anak perusahaan pertambangan batubara, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Provinsi Kalimantan Timur, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) di Kalimantan Selatan, dan PT Pendopo Energi Batubara di Sumatera Selatan.
“Sebagai bagian dari kontribusi BUMI untuk negara, kami berkomitmen untuk selalu menjaga dan selalu memenuhi pasokan dalam negeri. Tentu selain bentuk kontribusi lain seperti pajak dan royalti bagi penerimaaan negara, aktivitas CSR (corporate social responsibility) dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, maupun langkah-langkah nyata untuk keberlanjutan lingkungan terus kami kerjakan,” jelas Dileep.
Berikut adalah daftar 5 perusahaan dengan kewajiban DMO (domestic marget obligation), pasokan batubara dengan volume terbesar bagi PLTU PLN pada 2023 (sumber Kementerian ESDM), yaitu PT Bukit Asam Tbk, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro Tbk, PT Kideco Jaya Agung, dan PT Arutmin Indonesia.
Advertisement