Sukses

Entitas Siam Cement Rogoh Rp 9,9 Triliun Beli Saham FASW

Entitas Siam Cement Group (SCG) yakni SCGP Solutions Singapore Pte Ltd (SCGPS) membeli saham Fajar Surya Wisesa (FASW) dengan harga Rp 9.058 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) yakni PT Intercipta Sempana melepas 1.102.069.224 atau setara 44,48 persen saham FASW kepada entitas Siam Cement Group (SCG), perusahaan semen terbesar di Thailand yakni SCGP Solutions Singapore Pte Ltd (SCGPS).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (1/9/2024), Intercipta Sempana menjual saham FASW dengan harga Rp 9.058 per saham pada 30 Agustus 2024. Dengan demikian, nilai transaksi penjualan saham itu sekitar Rp 9,98 triliun.

"Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian ditulis Direktur PT Intercipta Sempana Andree Budi Soesilo dalam keterbukaan informasi BEI.

Usai divestasi saham FASW itu, Intercipta Sempana tidak lagi memiliki saham FASW.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Marco Hardy menuturkan, seiring transaksi tersebut tidak ada perubahan pengendalian dalam Perseroan.

Adapun Siam Kraft Industry Company Limited, pemegang 1.368.663.916 saham yang mewakili 55,24 persen hak suara pada Perseroan dan SCGPS adalah kelompok yang terorganisasi karena keduanya merupakan entitas di bawah pengendalian yang sama yakni SCG Pacakaging Public Company Limited.

Sebelumnya berdasarkan data BEI, pemegang saham Fajar Surya Wisesa antara lain SCGP Solutions (Singapore) Pte Ltd sebesar 55,23 persen, PT Intercipta Sempana sebesar 44,48 persen, masyarakat warkat sebesar 0,07 persen dan masyarakat nonwarkat sebesar 0,22 persen.

2 dari 4 halaman

IHSG Melompat ke Posisi 7.670, Transaksi Saham FASW Sentuh Rp 10 Triliun

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Jumat (30/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,57 persen ke posisi 7.670,73. Indeks LQ45 melompat 0,25 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.673,18 dan level terendah 7.616,34.

Sebanyak 310 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 274 saham melemah dan 207 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.137.957 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 26,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 11,20 triliun. Sepanjang 2024, aksi beli investor asing Rp 27,72 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.450.

Lonjakan transaksi harian itu seiring ada lompatan transaksi saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) yang mencapai Rp 10 triliun di pasar negosiasi. Harga saham FASW naik 64,69 persen ke posisi Rp 9.058 per saham di pasar negosiasi. Saham FASW ditransaksikan satu kali dengan volume perdagangan 11.020.692 saham. Harga saham FASW berada di level tertinggi dan terendah Rp 9.058 per saham.

Sementara itu, saham NETV melonjak 9,28 persen ke posisi Rp 106 per saham. Harga saham NETV dibuka naik 9 poin ke posisi Rp 106 per saham. Harga saham NETV berada di level tertinggi Rp 106 dan terendah Rp 106 per saham. Total frekuensi perdagangan 86 kali dengan volume perdagangan 268.757 saham. Nilai transaksi Rp 2,8 miliar.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia menyebutkan, IHSG terus cetak rekor sepanjang Agusts 2024.

“Kami melihat ditopang oleh kondisi perekonomian yang stabil dan kinerja emiten yang berangsur terus membaik," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia.

 

 

3 dari 4 halaman

Apa Saja Sentimen IHSG?

Pelaku pasar masih berfokus terhadap sentimen data global dengan banyak data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk inflasi produsen di AS, inflasi di Euro Area dan tingkat pengangguran di Jerman. Data-data tersebut mengisi kekosongan sentimen domestik yang cenderung minim data pada akhir pekan ini.

Selain itu, fokus pelaku pasar tertuju terhadap data inflasi personal atau indeks harga konsumen (IHK) personal consumption expenditure (PCE) AS periode Juli 2024 juga akan dirilis pada malam ini waktu Indonesia.

Konsensus prediksi inflasi PCE AS pada bulan lalu tidak banyak berubah atau masih sama seperti pada Juni lalu yakni tumbuh 2,5 persen year on yearr (yoy) dan 0,2 persen month to monrh (mtm). Apabila sesuai estimasi, maka 'amunisi' The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang cukup besar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 30 Agustus 2024

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Jumat, 30 Agustus 2024 setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) meredakan kekhawatiran resesi.

Selain itu, investor juga menilai serangkaian data dari Jepang. Klaim pengangguran awal di AS turun menjadi 231.000 dari 232.000 pada pekan lalu. Namun, sedikit lebih tinggi dari 230.000 yang diharapkan berdasarkan survei Dow Jones. Demikian mengutip CNBC, Jumat (30/8/2024).

Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2024 AS direvisi lebih tinggi menjadi 3 persen dari tingkat awal 2,8 persen.

Tingkat inflasi di ibu kota Jepang, Tokyo, naik menjadi 2,6% pada bulan Agustus dari 2,2% pada Juli, mencapai titik tertinggi sejak Maret.

Tingkat inflasi inti — yang tidak termasuk harga makanan segar — naik 2,4%, lebih tinggi dari 2,2% yang diharapkan dari jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom. Inflasi Tokyo secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional.

Angka inflasi yang lebih kuat memberi Bank of Japan lebih banyak ruang untuk memperketat kebijakan moneternya.

Pengangguran di Jepang naik menjadi 2,7% pada Juli, lebih tinggi dari estimasi Reuters sebesar 2,5%.

Penjualan ritel di negara tersebut pada Juli naik 2,6% dari tahun ke tahun, lebih rendah dari pertumbuhan 2,9% yang diharapkan oleh Reuters dan peningkatan 3,8% yang direvisi pada Juni.

Di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,74 persen ke posisi 38.647,75, yang merupakan level tertinggi sejak 31 Juli. Indeks Topix bertambah 0,73 persen menjadi 2.712,63.

Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 1,44 persen, dan memimpin penguatan di bursa saham Asia. Indeks CSI 300 menguat 1,33 persen, ke posisi 3.321,43.

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,45 persen ke posisi 2.674,31. Indeks Kosdaq mendaki 1,54 persen ke posisi 767,66. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,58 persen ke posisi 8.091,9.

 

Video Terkini