Sukses

Menilik Potensi Kinerja IHSG hingga Akhir 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencetak rekor sepanjang Agustus 2024, bagaimana prospeknya hingga akhir 2024?

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan saham, Senin, 2 September 2024 siang. IHSG pada sesi I ditutup menguat 33,282 poin atau sekitar 0,43 persen ke 7.704,015.

Sebelumnya pada perdagangan pekan lalu, IHSG kembali melesat di zona level tertinggi sepanjang sejarah dengan kenaikan terbaiknya 1,68 persen secara point-to-point ke posisi 7.670,73. Melihat gerak IHSG yang positif dalam beberapa pekan terakhir, lantas bagaimana prospek IHSG hingga akhir 2024? 

Terkait hal ini, Senior Analyst Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengungkapkan, Mirae Asset telah merevisi proyeksi IHSG akhir tahun menjadi 7.915, naik dari target sebelumnya sebesar 7.585. Nafan menyebut, ada beberapa hal yang mempengaruhi gerak positif IHSG. 

"Ini dipengaruhi oleh terjadinya peningkatan capital inflow ke pasar modal tanah air. Kita juga menyambut positif kebijakan rate cut oleh The Fed,” kata Nafan kepada Liputan6.com, Senin (2/9/2024). 

Nafan menambahkan, jika pemotongan suku bunga oleh The Fed benar-benar terjadi, ini memberikan sentimen positif, karena banyak bank sentral akan mengikuti langkah The Fed untuk menurunkan suku bunga. 

Tingginya arus modal asing masuk dan penurunan suku bunga kebijakan akan berdampak positif pada sektor-sektor seperti Perbankan, Barang Konsumen Non-Siklikal, Barang Konsumen Siklikal, Farmasi, Industri, dan Telekomunikasi.

Sentimen Internal dan Eksternal

Selain itu, sentimen ke depan lain yang dapat mempengaruhi kinerja IHSG adalah pemilu AS. Nafan menyebut persaingan Kamala Harris dan Donald Trump sangat ketat karena keduanya sama-sama kuat. 

"Sedangkan dari domestik kita menantikan pelantikan Menteri. Sebenarnya yang penting adalah jika kabinet nanti pro development dan improvement akan bagus pada tren IHSG," tutur dia. 

Selain itu, investor juga masih mencermati bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun. Nafan menilai pemerintah masih mampu menjaga stabilitas fundamental ekonomi tanah air. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IHSG dan Kapitalisasi Pasar Cetak Rekor pada 26-30 Agustus 2024, Ini Pendorongnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar mencetak rekor pada 26-30 Agustus 2024. Hal itu ditopang penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan rilis data ekonomi AS.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (31/8/2024), IHSG kembali mencetak rekor baru dan menguat 0,57 persen ke posisi 7.670,73 pada Jumat, 30 Agustus 2024 dari rekor sebelumnya 7.658,87 pada 28 Agustus 2024. IHSG melompat 1,68 persen menjadi 7.670,73 dari pekan lalu di posisi 7.544,29.

Kapitalisasi pasar melonjak 2,62 persen menjadi Rp 13.114 triliun dari Rp 12.779 triliun pada pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa melambung 86,73 persen menjadi Rp 35,86 triliun dari Rp 19,20 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa meningkat 10,64 persen menjadi 1,2 juta kali transaksi dari 1,08 jtua kali transaksi pada pekan lalu.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Aksi Beli oleh Investor Asing

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 1,41 persen menjadi 19,40 miliar saham dari 19,67 miliar saham pada pekan lalu. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 11,21 triliun pada Jumat, 30 Agustus 2024. Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 15,03 triliun. Pembelian saham oleh investor asing itu meningkat dibandingkan pekan lalu Rp 8,25 triliun. Dengan demikian, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 27,72 triliun sepanjang 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 1,68 persen dalam sepekan. Hal ini dipengaruhi adanya rilis data Gross Domestic Product (GDP) AS dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Di sisi lain, pergerakan harga komoditas dunia dan semakin membesarnya probabilitas akan rate cut FFR pada September 2024,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Untuk sepekan ke depan, Herditya mengatakan, IHSG masih berpeluang menguat terbatas. IHSG akan bergerak di level support 7.547 dan level resistance 7.743.

“Kami perkirakan pada pekan depan akan ada rilis data inflasi Indonesia, data manufaktur dan neraca dagang China, serta data pekerjaan dan NFP Amerika Serikat,” kata dia.

Hingga akhir 2024, ia prediksi, IHSG akan berada di rentang 7.500-7.800.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini