Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Andre Sukendra Atmadja menambah kepemilikan saham MYOR pada akhir Agustus 2024.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (3/9/2024), Direktur Utama Mayora Indah Andre Sukendra membeli saham MYOR secara bertahap pada 26 dan 29 Agustus 2024. Total pembelian saham MYOR sebanyak 232.500 dengan kisaran harga Rp 2.630-Rp 2.650. Dengan demikian, nilai pembelian saham MYOR itu sekitar Rp 613,12 juta. "Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan saham,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
Baca Juga
Setelah transaksi, Andre memiliki 4.113.600 saham atau setara 0,02 persen dari sebelumnya 3.881.100 saham MYOR.
Advertisement
Pada penutupan perdagangan Senin, 2 September 2024, harga saham MYOR merosot 0,75 persen ke posisi Rp 2.640 per saham. Harga saham MYOR dibuka stagnan Rp 2.660 per saham. Harga saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.670 dan level terendah Rp 2.610 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.551 kali dengan volume perdagangan 126.697 saham. Nilai transaksi Rp 33,4 miliar.
Koreksi saham MYOR terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,31 persen ke posisi 7.694,53. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.726,18 dan level terendah 7.669,92. Sebanyak 351 saham melonjak sehingga angkat IHSG. 243 saham melemah dan 200 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.233.115 kali dengan volume perdagangan 17,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,1 triliun.
Mayora Indah Tebar Dividen Rp 55 per Saham, Cek Jadwalnya
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 1,22 triliun. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Juni 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (15/6/2024), PT Mayora Indah Tbk membagikan dividen setara Rp 55 per saham. Pembagian dividen tersebut mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 3,19 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 14,55 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 15,28 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen:
Tanggal efektif pada 11 Juli 2024
Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2024
Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 25 Juni 2024
Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 26 Juni 2024
Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 27 Juni 2024
Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 26 Juni 2024 pukul 16.00
Tanggal pembayaran dividen pada 11 Juli 2024
Pada penutupan perdagangan Jumat, 14 Juni 2024, harga saham MYOR naik 0,42 persen ke posisi Rp 2.380 per saham. Harga saham MYOR dibuka stagnan di posisi Rp 2.370 per saham. Harga saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.380 dan terendah Rp 2.320 per saham. Total frekuensi perdagangan 897 kali dengan volume perdagangan 42.463 saham. Nilai transaksi Rp 10 miliar.
Advertisement
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023. PT Mayora Indah Tbk meraih penjualan Rp 31,48 triliun pada 2023.Penjualan Mayora Indah tumbuh 2,65 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,66 triliun.
Perseroan mencatat penjualan ekspor naik menjadi Rp 13,71 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 12,89 triliun. Sementara itu, penjualan lokal Perseroan tercatat Rp 17,77 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,80 triliun. Retur tercatat turun menjadi Rp 8,2 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 26,59 miliar.
Seiring kenaikan penjualan, PT Mayora Indah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,19 triliun pada 2023. Laba tersebut melonjak 64,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,9 triliun.
Perseroan menekan beban pokok penjualan 3,15 persen menjadi Rp 23,07 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,82 triliun. Laba kotor Perseroan melesat 22,93 persen menjadi Rp 8,40 triliun pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba kotor Rp 6,83 triliun.
PT Mayora Indah Tbk menekan beban usaha turun menjadi Rp 4,1 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,40 triliun. Dengan demikian laba usaha Perseroan melejit 76,3 persen menjadi Rp4,29 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 2,43 triliun.
Aset Perseroan
Perseroan mencatat kenaikan penghasilan bunga menjadi Rp 84,75 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,70 miliar. Selain itu, Perseroan meraih keuntungan penjualan aset tetap naik menjadi Rp 7,90 miliar pada 2023 dari periode 2022 Rp 2,07 miliar.
Perseroan juga menekan beban bunga menjadi Rp 302,57 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 389,18 miliar. Penghasilan lain-lain melesat menjadi Rp 151,19 miliar pada 2023.
Seiring kinerja keuangan itu, Mayora Indah mencatat kenaikan laba per saham menjadi Rp 143 pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 87. Total ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 15,28 triliun pada 2023 dari posisi Rp 12,83 triliun.
Selain itu, Perseroan memangkas liabilitas 9,03 persen menjadi Rp 8,58 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 9,44 triliun. Dengan demikian aset naik 7,1 persen menjadi Rp 23,87 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 22,27 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,15 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 3,26 triliun.
Advertisement