Sukses

IHSG Berpeluang Melesat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 10 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.547,7.560 dan level resistance 7.754,7.809 pada perdagangan Selasa, 10 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa (10/9/2024). IHSG akan menguji posisi 7.800-7.824.

IHSG merosot 0,25 persen ke posisi 7.702 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Senin, 9 September 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, skenario terbaik, apabila masih mampu bergerak di atas 7.547, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya menguji 7.800-7.824 untuk membentu wave (v) dari wave (i).

“Namun, apabila IHSG terkoreksi ke bawah 7.547, IHSG akan terkoreksi ke rentang 7.404-7.499,” ujar Herditya, seperti dikutip dari catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.547,7.560 dan level resistance 7.754,7.809 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.580-7.780.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi disertai volume untuk menguji support garis moving average (MA)5 harian. IHSG meski berpeluang melemah, tetapi selama di atas support garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level.

“Namun, jika breakdown support garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20,” tutur dia.

Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.600-7.800.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO),PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness

Saham ADRO menguat 0,58% ke 3.490 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ADRO sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (v) dari wave [c], sehingga koreksi ADRO akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 3.350-3.410

Target Price: 3.680, 3.800

Stoploss: below 3.350

 

2.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) - Buy on Weakness

Saham AMMN terkoreksi 0,69% ke 10.825 dan masih disertai oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 10,450 sebagai stoplossnya, maka posisi AMMN saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (B).

Buy on Weakness: 10.675-10.750

Target Price: 11.200, 11.925

Stoploss: below 10.450

 

3.PT Pertamina Geothermal Enery Tbk (PGEO) - Buy on Weakness

Saham PGEO bergerak flat ke 1.130 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Saat ini, posisi PGEO diperkirakan berada pada bagian dari wave v dari wave (c) dari wave [b], sehingga PGEO masih rawan untuk melanjutkan koreksinya," kata dia.

Buy on Weakness: 1.080-1.115

Target Price: 1.160, 1.250

Stoploss: below 1.050

 

4.PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) - Sell on Strength

Saham SMDR terkoreksi 0,60% ke 334 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi SMDR saat ini berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c] dari wave B, sehingga SMDR masih rawan melanjutkan koreksinya," ujar dia.

Herditya menuturkan, area koreksi SMDR diperkirakan berada di 308-322.

Sell on Strength: 338-348

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 9 September 2024

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah pada perdagangan Senin (9/9/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) koreksi 0,25% ke 7.702 pada perdagangan Senin, 9 September 2024.  Indeks LQ45 merosot 0,26 persen ke posisi 947,70. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

IHSG dibuka pada posisi 7.721 dan bergerak pada rentang 7.654-7.748. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan bursa tercatat sebanyak 1,1 juta kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 18,62 miliar lembar senilai Rp 10,75 triliun. Sebanyak 236 saham ditutup pada zona hijau.

Kemudian sebanyak 353 saham ditutup pada zona merah. Sisanya sebanyak 211 saham ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 251,63 miliar. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 31,24 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham properti melonjak 1,91 persen. Sektor saham properti catat penguatan terbesar dan sektor saham siklikal naik 0,14 persen.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Sementara itu, sektor saham energi tergelincir 0,62 persen, sektor saham basic susut 0,30 persen, dan sektor saham industri terpangkas 0,51 persen. Selain itu, sektor saham nonsiklikal turun 0,57 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,97 persen, sektor saham keuangan turun 0,18 persen. Sektor saham teknologi terpangkas 0,04 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,57 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,01 persen.

Sementara itu, saham BBRI terpangkas 0,96 persen ke posisi Rp 5.175 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.275 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.300 dan level terendah Rp 5.150 per saham. Totalf frekuensi perdagangan 24.680 kali dengan volume perdagangan 2.185.168 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

Saham BRIS terpangkas 0,38 persen ke posisi Rp 2.620 per saham. Saham BRIS dibuka stagnan di posisi Rp 2.630 per saham. Harga saham BRIS berada di level tertinggi Rp 2.660 dan terendah Rp 2.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.128 kali dengan volume perdagangan 338.436 saham. Nilai transaksi Rp 88,4 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.