Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) baru saja mendapat persetujuan restrukturisasi dari 21 kreditur perbankan terkait penyempurnaan atas Master Restructuring Agreement (MRA) 2021. Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan menyebutkan, nilai outstanding dari persetujuan tersebut mencapai Rp 26,3 triliun.
Perseroan juga mendapat persetujuan pokok perubahan perjanjian fasilitas kredit modal kerja penjaminan (KMKP) yang dilakukan oleh lima kreditur perbankan. Total nilai outstanding sebesar Rp 5,2 triliun.
Baca Juga
"Ke depannya, manajemen akan mengakselerasi laju penyehatan perseroan. Dengan begitu, perseroan bisa fokus mengerjakan berbagai proyek yang kini tengah dikerjakan," ungkap Ermy dalam keterangan resmi, Rabu (11/9/2024).
Advertisement
Pendapatan Rp 4,4 Triliun
Di tengah proses restrukturisasi yang terus berjalan, perseroan tetap mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun pada kuartal II 2024.
Kemudian kinerja Gross Profit Margin (GPM) Waskita naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya 8,8 persen.
Atas kinerja tersebut, Waskita Karya meraih penghargaan Indonesia's Biggest Companies untuk kategori Infrastructures dalam Fortune Indonesia 100 Gala 2024. Fortune Indonesia mencatat total pendapatan Waskita Karya sebesar Rp 10,9 triliun pada tahun lalu. Kemudian total asetnya sebesar Rp 95,6 triliun, dengan jumlah karyawan sebanyak 2.631 jiwa, dan nilai ekuitasnya sebesar Rp 5,18 triliun.
"Penghargaan ini menjadi pemacu Waskita dalam mencapai kestabilan keuangan sekaligus melanjutkan program transformasi. Kami pun berkomitmen menjalankan bisnis secara berkelanjutan," ujar Ermy.
Â
Bangun 47 Jalan Tol
Selama 10 tahun terakhir, perseroan telah menyelesaikan pembangunan 118 gedung, 47 jalan tol, 20 jalan nasional, 16 jembatan, 12 bendungan, serta 24 infrastruktur lainnya.
Bahkan, kata dia, tahun ini ada sejumlah proyek yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di antaranya Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Bendungan Margatiga, dan Bendungan Leuwikeris.
"Ke depannya, manajemen Waskita berkomitmen mengembalikan Waskita ke core business sebagai kontraktor murni. Perusahaan juga akan menerapkan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG), termasuk mengedepankan integritas, akuntabilitas, dan transparansi," tutur Ermy.
Advertisement