Sukses

IHSG Berpotensi Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 12 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level support 7.654,7.547 dan level resistance 7.809,7.858 pada perdagangan Kamis, 12 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Kamis (12/9/2024). IHSG jika mampu mennyentuh 7.809 berpeluang ke rentang 7.824-7.858.

IHSG melemah 0,01 persen ke posisi 7.760 dan masih disertai oleh volume pembelian pada perdagangan saham Rabu, 11 September 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG sudah mengenai target terdekat yang diberikan di 7.800. Ia mengatakan, apabila IHSG mampu menembus level resistance 7.809, arah penguatan berikutnya ke rentang 7.824-7.858.

"Namun, waspadai karena posisi IHSG sudah berada di akhir wave (v) dari wave (i) atau akhir wave 3 pada label merah, sehingga penguatannya akan relatif terbatas,” ujar Herditya.

Ia menuturkan, skenario buruk, jika IHSG terkoreksi dan break 7.654, arah koreksi terdekatnya di 7.545-7.618.

Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 7.654,7.547 dan level resistance 7.809,7.858 pada Kamis pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dengan spinning tops candle disertai volume. IHSG meski berpeluang kembali koreksi teknikal, tetapi selama di atas support garis moving average (MA)5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level.

“Namun, jika breakdown support garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20,” tutur dia.

Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.600-7.800.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 7.580-7.780.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Industri Farmasi dan Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Industri Farmasi dan Sido Muncul Tbk (SIDO), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness

Saham BRPT menguat 8,18% ke 1.190 disertai volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi BRPT saat ini berada di awal wave iii dari wave (c) dari wave [b], sehingga BRPT berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 1.130-1.170

Target Price: 1.250, 1.360

Stoploss: below 1.115

 

2.PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) - Buy on Weakness

Saham CMRY menguat 3,37% ke 5.375 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, diperkirakan posisi CMRY sedang berada di akhir wave (d) dari wave [y] dari wave 4, sehingga CMRY rawan terkoreksi membentuk wave (e) pada pola triangle.

Buy on Weakness: 4.960-5.275

Target Price: 5.650, 5.875

Stoploss: below 4.910

 

3.PT Industri Farmasi dan Sido Muncul Tbk (SIDO) - Buy on Weakness

Saham SIDO menguat 3,82% ke 680 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Posisi SIDO saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c] pada label hitam, hal tersebut berarti SIDO berpeluang menguat dalam jangka pendek," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 655-670

Target Price: 685, 695

Stoploss: below 635

 

4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness

Saham TLKM menguat 0,33% ke 3.040 disertai volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi TLKM saat ini berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C pada label hitam, sehingga TLKM rawan untuk terkoreksi terlebih dahulu.

Buy on Weakness: 2.910-3.000

Target Price: 3.150, 3.300

Stoploss: below 2.820

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 11 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 0,43 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.760,95 pada perdagangan Rabu, 11 September 2024.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 951,62.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa Asia didominasi pelemahan di tengah sikap wait and see para pelaku pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) dan debat presiden AS yang ditunggu-tunggu.

“Sementara harga minyak berada di sekitar level terendah tiga tahun di tengah kekhawatiran atas prospek permintaan yang lemah," demikian dikutip.

Calon Presiden dari Demokrat Kamala Harris dan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump akan berdebat untuk pertama kali dan mungkin satu-satunya mereka.

"Debat ini akan sangat penting dan krusial dalam pertarungan mereka sebab akan mempengaruhi kebijakan moneter jangka panjang, kebijakan fiskal, dan rencana ekonomi,"

Sementara itu, inflasi AS yang dirilis nanti malam diperkirakan menurun dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,6 persen secara tahunan.

Sedangkan inflasi inti tetap pada level yang sama yaitu 3,2 persen secara tahunan. Meskipun Fed secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga pada pekan depan, besaran pemangkasan suku bunga masih menjadi perdebatan, terutama setelah laporan ketenagakerjaan yang beragam pada Jumat yang gagal memberikan kejelasan tentang arah yang akan diambil bank sentral.

Berdasarkan CME FedWatch, pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin memiliki peluang sebesar 67 persen, sedangkan pemangkasan sebesar 50 basis poin memiliki peluang sebesar 33 persen. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 1,55 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor properti yang masing-masing turun sebesar 0,83 persen dan 0,70 persen.

Sedangkan, lima sektor menurun yaitu sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus 2,22 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun sebesar 0,58 persen dan 0,31 persen. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu OPMS, HOMI, LABA, PEGE dan TFAS.

Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MTWI, WIKA, KARW, SMIL dan KOKA. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.212.424 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,15 miliar lembar saham senilai Rp11,15 triliun.

Sebanyak 225 saham naik 351 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya. Bursa saham regional Asia pada Rabu sore antara lain indeks Nikkei turun 539,39 poin atau 1,49 persen ke 35,619,80, indeks Hang Seng terpangkas 125,37 poin atau 0,73 persen ke 17.108,71.

Kemudian indeks Shanghai susut 22,38 poin atau 0,82 persen ke 2.721,80, dan indeks Strait Times naik 18,50 poin atau 0,53 persen ke 3.531,16.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini