Sukses

IHSG Kembali Cetak Rekor Baru pada 9-13 September 2024, Apa Penyebabnya?

Pada 9-13 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru ke 7.800. Berikut sentimen pendorongnya.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,17 persen pada 9-13 September 2024. Analis menyebutkan, kenaikan IHSG selama sepekan didorong dari sentiment global terutama harapan pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/9/2024), IHSG melonjak 1,17 persen ke posisi 7.812,13 dari pekan lalu di posisi 7.721,84. Selain IHSG, kapitalisasi pasar juga melambung 1,31 persen menjadi Rp 13.390 triliun dari pekan lalu Rp 13.217 triliun.

Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian 40,10 persen menjadi Rp 14,98 triliun dari Rp 10,69 triliun pada pekan lalu. Selanjutnya rata-rata volume transaksi harian bursa melambung 10,79 persenn menajdi 23,34 miliar saham dari 21,97 miliar saham.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melesat 1,66 persen menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,12 juta kali transaksi.

Selain itu, selama sepekan, sektor saham energi turun 0,05 persen, sektor saham basic materials merosot 0,34 persen, sektor saham industri susut 1,18 persen. Kemudian sektor saham consumer siklikal melemah 0,96 persen, sektor saham perawatan kesehatan merosot 0,02 persen dan sektor saham keuangan turun 0,06 persen.

Sementara itu, sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,25 persen, sektor saham properti dan real estate bertambah 3,12 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,46 persen, sektor saham transportasi dan logistik melesat 2,31 persen. Sektor saham teknologi terbang 16,85 persen dan catat penguatan terbesar.

Pada pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 20,41 triliun. Pada pekan lalu, aksi beli oleh investor asing hanya Rp 3,26 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG bergerak menguat sebesar 1,17% disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, secara teknikal pergerakan IHSG juga masih berada di fase uptrendnya. Sedangkan dari sisi sentiment, Herditya menuturkan, pertama, IHSG dipengarugi rilis data inflasi dan neraca perdagangan China.

 

2 dari 4 halaman

Sentimen IHSG

Kedua, indeks kepercayaan konsumen dan retail sales Indonesia yang meningkat masing-masing ke 124,4 dan 4,5% (vs 123,4 dan 2,7%), Ketiga rilis data inflasi AS. Keempat, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Kami memperkirakan, untuk sepekan ke depan penguatan IHSG akan relatif terbatas dengan support di 7.654 dan resistance di 7.858,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Herditya menambahkan,selama sepekan ke depan, IHSG akan dipengaruhi sejumlah faktor antara lain rilis neraca perdagangan dan BI rate. Kedua, Fed rate yang diperkirakan turun ke 5,25%. Ketiga, rilis suku bunga China yang diperkirakan tetap di 3,35%.

Sementara itu, pengamat pasar modal Desmond Wira menuturkan,lonjakan IHSG didorong antisipasi pemangkasan suku bunga the Fed. Hal itu membuat pelaku pasar memburu aset berisiko termasuk saham.

"Hal ini membuat bursa saham dunia cenderung naik, selanjutnya membuat IHSG terus mencetak rekor," kata Desmond.

Ia menuturkan, penguatan IHSG akan terjadi hingga keputusan suku bunga the Fed. Adapun the Fed diharapkan pangkas suku bunga acuan 25 basis poin atau bps. "Jika sudah ada keputusan pemangkasan suku bunga the Fed sesuai harapan atau di bawah harapan kemungkinan pelaku pasar cenderung profit taking,” ujar Desmon.

Ia menambahkan, jika pemangkasan suku bunga melebihi harapan kemungkinan pasar saham masih dapat melanjutkan penguatan.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 13 September 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan Jumat (13/9/2024). IHSG meski naik terbatas tetapi kembali menyentuh rekor tertinggi baru di 7.812,13.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,18 persen ke posisi 7.812,13. Indeks LQ45 menguat 0,09 persen ke posisi 959,35. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.828,96 dan level terendah 7.775,63. Sebanyak 328 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 244 saham menguat dan 225 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.120..998 kali dengan volume perdagangan 25,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 27,5 triliun.

Transaksi harian jumbo tersebut seiring di pasar negosiasi ada transaksi saham SILO yang mencapai Rp 16,7 triliun. Saham SILO ditransaksikan sebanyak satu kali dengan harga saham Rp 2.850 per saham. Total volume perdagangan 58.527.465 saham. Harga saham SILO berada di level tertinggi dan terendah Rp 2.850 per saham.

Di pasar regular, saham SILO melambung 2,43 persen ke posisi Rp 2.950 per saham. Harga saham SILO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.890 per saham. Saham SILO berada di level tertinggi Rp 3.080 dan level terendah Rp 2.870 per saham.Total frekuensi perdagangan 8.286 kali dengan volume perdagangan 58.834.292 saham. Nilai transaksi Rp 16,8 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham teknologi. Sektor saham teknologi meroket 4,46 persen. Sektor saham industri naik 0,44 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,65 persen, dan sektor saham kesehatan menanjak 0,69 persen. Selain itu, sektor saham infrastruktur menanjak 0,31 persen dan sektor saham transportasi menguat tipis 0,18 persen.

Jelang akhir pekan ini, saham PNBN naik 0,35 persen ke posisi Rp 1.450 per saham. Harga saham PNBN dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.450 per saham. Harga saham PNBN berada di level tertinggi Rp 1.475 dan level terendah Rp 1.425 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.794 kali dengan volume perdagangan 81.209 saham. Nilai transaksi Rp 11,8 miliar.

Sementara itu, saham ADRO merosot 4,68 persen ke posisi Rp 3.670 per saham. Harga saham ADRO dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 3.840 per saham. Harga saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.840 dan terendah Rp 3.660 per saham. Total frekuensi perdagangan 31.025 kali dengan volume perdagangan 2.101.070 saham. Nilai transaksi Rp 782,6 miliar.