Sukses

Ekspansi Bisnis, MORA Garap Layanan Internet di Timor Leste

Moratelindo bertransformasi menjadi perusahaan penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi yang berhasil membangun jaringan kabel fiber opticsepanjang 7,5 km di Pulau Jawa yang dikenal sebagai Java Backbone.

Liputan6.com, Jakarta PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo/MORA) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Metrolink LDA (Metrolink), perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan produk, layanan dan solusi terbaru untuk bisnis Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi atau ICT dan berdomisili di Dili, Timor Leste.

Penandatanganan PKS ini merupakan keberlanjutan kerja sama antara Moratelindo dengan Metrolink yang telah dilakukan sebelumnya pada tahun 2019. Kerja sama yang dilaksanakan adalah berupa penyediaan jasa internet oleh Moratelindo di Timor Leste yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan telekomunikasi dan digital yang berkelanjutan khususnya dalam bidang penyediaan internet.

Sehubungan dengan kerja sama ini, Moratelindo sendiri telah mendapatkan ijin untuk menyelenggarakan Jasa Internet berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Nomor 78 tanggal 18 Februari 2016.

Disisi lain, MetroLink juga telah mendapatkan ijin penyedia jasa layanan internet sesuai dengan article 30 of the Telecommunications Decree-Law of Timor Leste (Decree-Law 15/2012), dari Autoridade Nacional de Communicações (ANC) dengan nomor pendaftaran Certified Registration No. 002/REG/ANC/III/2021.

“Keberlanjutan kerja sama dengan Metrolink sebagai mitra strategis tentunya memberikan dampak positif terhadap Moratelindo. Selain memperluas ekspansi bisnis Moratelindo pada jangkauan internasional, kerja sama ini sejalan dengan komitmen Moratelindo yang mana aktif berkontribusi untuk mentransformasikan masyarakat menjadi suatu masyarakat digital terkemuka,” ujar Chief Strategic Business Officer (CSBO) Moratelindo Resi Y. Bramani dikutip Rabu (18/9/2024).

Moratelindo berkomitmen untuk memajukan transformasi digital dan mendorong perkembangan masyarakat digital di Indonesia dan sekitarnya.

Berdiri sejak tahun 2000, Moratelindo membangun usahanya selaku penyedia layanan internet dan kartu telepon. Tahun 2007, Moratelindo bertransformasi menjadi perusahaan penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi yang berhasil membangun jaringan kabel fiber opticsepanjang 7,5 km di Pulau Jawa yang dikenal sebagai Java Backbone.

Delapan tahun sejak awal berdirinya, yaitu pada tahun 2008, Moratelindo menjalin hubungan internasional pertamanya yaitu dengan Singapura yang ditandai dengan mendirikan anak perusahaandi Singapura yaitu Moratel International Pte, Ltd., serta membangun jaringan kabel fiber optik bawah laut internasional pertama yang menghubungkan Jakarta – Singapura yang dinamakan MIC-1.

 

2 dari 3 halaman

Jaringan Kabel Fiber Optic Bawah Laut

Berkembang hingga tahun 2009, Moratelindo mengembangkan jaringan kabel fiber optic bawah laut internasional kedua yang menghubungkan Batam-Dumai-Malaka (BDM). Pada tahun 2010, pemerintahan Singapura memberikan lisensi Facilities-Based Operations sebagai gateaway bagi layanan leased line internasional.

Pada tahun yang sama, Moratelindo juga memperkuat jaringannyadengan membangun Sumatera Backbone, yaitu pembangunan jaringan Backbone untuk mendukung Submarine Cable dan Inland Cable yang melintasi sepanjang Pulau Sumatera.

Guna mendukung efisiensi kegiatan usaha Moratelindo, pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Moratelindo mendirikan 6 Data Center yang dikenal dengan Nusantara Data Center atau NDC, yang terintegrasi pada beberapa kota yakni Medan, Palembang, Surabaya, Bali, Jakarta dan Batam.

Pada tahun 2012 Moratelindo mengembangkan jaringan internasional kabel serat optik bawah laut ketiganya yang menghubungkan Jakarta-Bangka-Bintan-Batam-Singapura, sehingga jaringan kabel fiber optic yang berhasil dibangun Moratelindo hingga tahun 2012 mencapai 7.620 km.

Pada tahun 2014, Moratelindo memperkuat jaringannya melalui infrastruktur Metro-E yang dibangun di 21 kota, sehingga, hal ini menghasilkan total jaringan yang dimiliki Moratelindo di tahun 2014 mencapai 9.681 km.

Pada tahun 2015, Moratelindo melakukan ekspansi usaha ke pasar Corporate melalui fiber to the x, dan kemudian merambah ke pasar ritel melalui fiber to the home dengan produk yang diberi nama “Oxygen.id” pada tahun 2016. Pada tahun 2016, Pemerintah Indonesia memberikan kepercayaan pada Moratelindo untuk menjalankan proyek strategis nasional dengan menunjuk Moratelindo sebagai perusahaan yang membantu proyek Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur.

 

3 dari 3 halaman

Palapa Ring

 

Proyek Palapa Ring merupakan proyek antara Pemerintah Pusat dengan anak Perusahaan dari Moratelindo yaitu PT Palapa Ring Barat dan PT Palapa Timur Telematika yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang bertujuan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan fiber optic di seluruh Indonesia.

Proyek Palapa Ring Paket Barat telah beroperasi sejak Maret 2018, sedangkan Palapa Ring Paket Timur beroperasi sejak bulan Agustus tahun 2019. Di tahun 2020 Moratelindo melakukan pengembangan FTTH ke kota-kota baru seperti Pontianak, Pangkal Pinang, Medan dan Bali. Lalu pada tahun 2021, Moratelindo melakukan ekspansi usaha dengan mengakuisisi 65% saham PT Indo Pratama Teleglobal, yaitu perusahaan Very Small Aperture Terminal. Dimana dengan akuisisi ini diharapkan dapat melengkapi jaringan fiber optic Moratelindo yang telah ada.

Pada tahun 2023, Moratelindo mengadakan kerja sama Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut Jalur Jakarta – Singapura dan juga melakukan pengembangan data center Batam. Per 31 Desember 2023, jumlah panjang jaringan serat optik yang dimiliki Moratelindo mencapai 54.330 km, jumlah homepass sebanyak 692.090 dan jumlah subscribers sebanyak 166.120.