Liputan6.com, Jakarta - Saham Intuitive Machines melonjak pada perdagangan awal Rabu, 18 September 2024 setelah NASA memberikan penghargaan pada perusahaan yang berfokus pada bulan. Hal tersebut merupakan sebuah kontrak besar untuk dapat membangun satelit data pada bulan.
"Kontrak ini menandai titik balik dalam kepemimpinan Intuitive Machines dalam komunikasi dan navigasi luar angkasa," kata CEO Intuitive Machines, Steve Altemus, demikian dikutip dari laman CNBC ditulis Jumat (20/9/2024)
Baca Juga
NASA mengatakan perusahaan itu adalah satu-satunya penerima penghargaan untuk membangun "sistem relai bulan" untuk Jaringan Luar Angkasa dekat milik lembaga tersebut, sebuah sistem yang dapat berkomunikasi dengan misi pemerintah dan komersial yang berjarak hingga satu juta mil dari Bumi.
Advertisement
Kontrak tersebut akan membuat Intuitive Machines membangun dan menyebarkan konstelasi satelit bulan untuk menyediakan layanan komunikasi dan navigasi, khususnya untuk program Artemis NASA.
Kontrak lima tahun itu, yang memiliki nilai total maksimum USD 4,82 miliar atau atau sekitar Rp 73,05 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.157) dan secara bertahap akan mengeluarkan penghargaan seiring dengan kemajuan pekerjaan. Penghargaan NSN awal Intuitive Machines bernilai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,27 triliun.
Karena adanya kontrak tersebut alhasil saham Intuitive Machines melonjak lebih dari 40% dalam perdagangan sore dari penutupan sebelumnya pada USD 5,40 per saham. Analis Kantor Fitzgerald, Andres Sheppard, membeli 10 dollar untuk saham tersebut, menyebut kontrak NSN sebagai keuntungan bagi perusahaan.
Saham Intuitive Machines Meningkat 2 Kali Lipat
“Kami melihat kemenangan hari ini sebagai katalis dan validasi yang signifikan terhadap prospek LUNR dan kemampuan perusahaan untuk terus memenangkan kontrak,” tulis Sheppard dalam sebuah catatan kepada klien.
Saham tersebut telah meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini karena Intuitive Machines terus mengumpulkan kontrak NASA.
Advertisement
Wall Street Melonjak Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada Jumat, 20 September 2024. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 naik ke level tertinggi sepanjang masa. Ini didorong keputusan The Fed menurunkan suku bunga setengah poin persentase.
Melansir dari CNBC, Jumat (20/9/2024), Indeks 30 saham naik 522,09 poin, atau 1,26 persen, berakhir pada 42.025,19, menandai penutupan pertamanya di atas ambang batas 42.000.
S&P 500 naik 1,7 persen hingga ditutup pada 5.713,64, melampaui 5.700 untuk pertama kalinya. Nasdaq Composite melonjak 2,51 persen hingga berakhir pada 18.013,98.
Saham teknologi menguat karena pemotongan suku bunga mendorong investor untuk kembali ke suasana risk-on. Saham Nvidia dan AMD masing-masing melonjak sekitar 4 persen dan hampir 6 persen.
Micron Technology naik 2,2 persen. Saham Big Tech lainnya seperti Meta Platforms dan Alphabet masing-masing naik 3,9 persen dan 1,5 persen.
The Fed memangkas suku bunga pinjaman ke kisaran 4,75% hingga 5,00% dari 5,25% hingga 5,50% pada Rabu, yang mengejutkan beberapa investor yang mengkritik besarnya pemotongan awal ini. Ini adalah penurunan suku bunga pertama yang dilakukan oleh The Fed dalam empat tahun.
Kepala investasi di Girard Advisory Services mengatakan kenaikan pasar saham akibat pemangkasan suku bunga tidak mengherankan.
"Harga terus naik dalam beberapa minggu terakhir, tetapi secara umum, pasti ada banyak perusahaan di pasar yang benar-benar akan diuntungkan dengan kondisi kebijakan moneter yang lebih longgar; khususnya, perusahaan berkapitalisasi kecil," pungkasnya.
Bursa Saham Asia Meroket, Indeks Nikkei di Jepang Pimpin Penguatan
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, (20/9/2024). Indeks Nikkei di Jepang memimpin penguatan setelah wall street melonjak seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga acuan.
Mengutip CNBC, indeks harga konsumen Jepang naik 2,8 persen year on year (YoY) sejalan dengan perkiraan Reuters, dan dibandingkan bulan sebelumnya 2,7 persen. Inflasi di luar harga makanan segar dan energi tercatat 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya 1,9 persen.
Pembacaan tersebut akan menjadi tolok ukur terakhir ekonomi sebelum Bank of Japan (BoJ) mengakhiri pertemuan kebijakan moneternya dalam dua hari. Bank of Japan akan mempertahankan suku bunga acuan pada 0,25 persen.
Yen Jepang menguat 0,13 persen terhadap dolar AS pada 142,44. Di sisi lain, China telah mempertahankan suku bunga acuan pinjaman utamanya. Suku bunga pinjaman bertenor satu tahun 3,35 persen dan lima tahun sebesar 3,85 persen. Suku bunga pinjaman acuan bertenor satu tahun ini mempengaruhi pinjaman korporasi dan rumah tangga. Sedangkan lima tahun untuk suku bunga hipotek.
Advertisement
Indeks Saham Acuan
Di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang melompat di atas 2 persen dan indeks Topix menanjak 1,53 persen.
Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,09 persen dan indeks CSI 300 melemah 0,18 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,01 persen dan indeks Kosdaq mendaki 1,15 persen. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,51 persen.
Di wall street, tiga indeks acuan menguat. Indeks Dow Jones melesat 1,26 persen ke posisi 42.025,19. Indeks pertama kali sentuh 42.000. Indeks S&P 500 menguat 1,7 persen ke posisi 5.713,64. Indeks Nasdaq melambung 2,51 persen ke posisi 18.013.
Tiga indeks saham acuan kompak menguat selama sepekan. Indeks S&P 500 hampir naik 1,6 persen. Indeks Dow Jones bertambah 1,5 persen. Indeks Nasdaq mendaki 1,9 persen.