Sukses

Wall Street Melonjak Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Saham Micron Technology naik 2,2 persen. Saham Big Tech lainnya seperti Meta Platforms dan Alphabet masing-masing naik 3,9 persen dan 1,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada Jumat, 20 September 2024. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 naik ke level tertinggi sepanjang masa. Ini didorong keputusan The Fed menurunkan suku bunga setengah poin persentase.

Melansir dari CNBC, Jumat (20/9/2024), Indeks 30 saham naik 522,09 poin, atau 1,26 persen, berakhir pada 42.025,19, menandai penutupan pertamanya di atas ambang batas 42.000.

S&P 500 naik 1,7 persen hingga ditutup pada 5.713,64, melampaui 5.700 untuk pertama kalinya. Nasdaq Composite melonjak 2,51 persen hingga berakhir pada 18.013,98.

Saham teknologi menguat karena pemotongan suku bunga mendorong investor untuk kembali ke suasana risk-on. Saham Nvidia dan AMD masing-masing melonjak sekitar 4 persen dan hampir 6 persen. 

Micron Technology naik 2,2 persen. Saham Big Tech lainnya seperti Meta Platforms dan Alphabet masing-masing naik 3,9 persen dan 1,5 persen.

The Fed memangkas suku bunga pinjaman ke kisaran 4,75% hingga 5,00% dari 5,25% hingga 5,50% pada Rabu, yang mengejutkan beberapa investor yang mengkritik besarnya pemotongan awal ini. Ini adalah penurunan suku bunga pertama yang dilakukan oleh The Fed dalam empat tahun.

Kepala investasi di Girard Advisory Services mengatakan kenaikan pasar saham akibat pemangkasan suku bunga tidak mengherankan. 

"Harga terus naik dalam beberapa minggu terakhir, tetapi secara umum, pasti ada banyak perusahaan di pasar yang benar-benar akan diuntungkan dengan kondisi kebijakan moneter yang lebih longgar; khususnya, perusahaan berkapitalisasi kecil," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Meroket, Indeks Nikkei di Jepang Pimpin Penguatan

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, (20/9/2024). Indeks Nikkei di Jepang memimpin penguatan setelah wall street melonjak seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga acuan.

Mengutip CNBC, indeks harga konsumen Jepang naik 2,8 persen year on year (YoY) sejalan dengan perkiraan Reuters, dan dibandingkan bulan sebelumnya 2,7 persen. Inflasi di luar harga makanan segar dan energi tercatat 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya 1,9 persen.

Pembacaan tersebut akan menjadi tolok ukur terakhir ekonomi sebelum Bank of Japan (BoJ) mengakhiri pertemuan kebijakan moneternya dalam dua hari. Bank of Japan akan mempertahankan suku bunga acuan pada 0,25 persen.

Yen Jepang menguat 0,13 persen terhadap dolar AS pada 142,44. Di sisi lain, China telah mempertahankan suku bunga acuan pinjaman utamanya. Suku bunga pinjaman bertenor satu tahun 3,35 persen dan lima tahun sebesar 3,85 persen. Suku bunga pinjaman acuan bertenor satu tahun ini mempengaruhi pinjaman korporasi dan rumah tangga. Sedangkan lima tahun untuk suku bunga hipotek.

 

3 dari 3 halaman

Rincian

Di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang melompat di atas 2 persen dan indeks Topix menanjak 1,53 persen.

Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,09 persen dan indeks CSI 300 melemah 0,18 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,01 persen dan indeks Kosdaq mendaki 1,15 persen. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,51 persen.

Di wall street, tiga indeks acuan menguat. Indeks Dow Jones melesat 1,26 persen ke posisi 42.025,19. Indeks pertama kali sentuh 42.000. Indeks S&P 500 menguat 1,7 persen ke posisi 5.713,64. Indeks Nasdaq melambung 2,51 persen ke posisi 18.013.

Tiga indeks saham acuan kompak menguat selama sepekan. Indeks S&P 500 hampir naik 1,6 persen. Indeks Dow Jones bertambah 1,5 persen. Indeks Nasdaq mendaki 1,9 persen.

Video Terkini