Sukses

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 24 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.923,7.958 pada perdagangan Selasa, 24 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Selasa (24/9/2024). IHSG akan menuju rentang 7.765-7.820.

IHSG menguat 0,42 persen ke posisi 7.775 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Senin, 23 September 2024. Koreksi IHSG pun dinilai telah mengenai target koreksi minimal.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan, posisi IHSG sedang berada di awal wave (ii) dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3) pada label merah, dengan catatan IHSG belum mampu menembus level resistance 7.910-7.923.

"Meskipun menguat, nampaknya akan relatif terbatas ke rentang 7.765-7.820, selanjutnya akan terkoreksi kembali ke area 7.454-7.562,” ujar Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.923,7.958 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.670-7.830.

Analis PT BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi mencoba rebound kembali pada Selasa, 24 September 2024. IHSG akan bergerak di level support 7.680,7.740 dan level resistance 7.820,7.900.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness

Saham  menguat 3,21% ke 3.220 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Saat ini, posisi AMRT berada di awal wave (v) dari wave [iii], sehingga diperkirakan AMRT masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 3.150-3.190

Target Price: 3.270, 3.380

Stoploss: below 3.100

 

2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness

Saham BRIS menguat 3,96% ke 3.150 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BRIS saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii] dari wave 3, sehingga BRIS masih rawan berbalik terkoreksi," kata Herditya.

Buy on Weakness: 2.870-3.060

Target Price: 3.290, 3.410

Stoploss: below 2.790

 

3.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) - Buy on Weakness

Saham PANI menguat 1,49% ke 10.250 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama PANI masih mampu berada di atas 9,475 sebagai stoplossnya, posisi PANI saat ini diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [v] dari wave 3," kata dia.

Buy on Weakness: 10.000-10.175

Target Price: 11.025, 11.375

Stoploss: below 9.475

 

4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness

Saham SMGR terkoreksi 2,05% ke 3.830 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, saat ini SMGR berada pada bagian dari wave y dari wave (b), sehingga SMGR masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.

Buy on Weakness: 3.630-3.810

Target Price: 4.030, 4.150

Stoploss: below 3.550

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 23 September 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Senin, (23/9/2024). Penguatan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menghijau dan investor asing beli saham Rp 1,23 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup menghijau dengan naik 0,42 persen ke posisi 7.775,73. Indeks LQ45 bertambah 1,24 persen ke posisi 985,25. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat bergerak di zona merah hingga sentuh level terendah 7.675,29. Kemudian berbalik arah menguat jelang penutupan dan ditutup ke zona hijau dan sentuh level tertinggi 7.775,73.

Sebanyak 284 saham menguat dan 283 saham melemah. 224 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.212.628 kali dengan volume perdagangan 28,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,8 triliun.

Di sisi lain, investor asing beli saham Rp 1,23 triliun pada awal pekan ini. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 57,35 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham energi dan basic masing-masing memimpin penguatan dengan naik 1,83 persen dan 1,84 persen. Sektor saham nonsiklikal bertambah 0,71 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,94 persen, sektor saham properti bertambah 0,78 persen, sektor saham teknologi melesat 1,1 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,01 persen.

Sementara itu, sektor saham infrastruktur merosot 1,67 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,19 perse, dan sektor saham industri serta siklikal masing-masing turun 0,16 persen.

Pada awal pekan ini, harga saham PGAS stagnan di posisi Rp 1.490 per saham, Harga saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.968 kali dengan volume perdagangan 860.019 saham. Nilai transaksi Rp 53,7 miliar.

Harga saham AKRA menguat 1,67 persen ke posisi Rp 1.520 per saham. Harga saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.525 dan level terendah Rp 1.485 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.589 kali dengan nilai transaksi Rp 56,4 miliar.

4 dari 4 halaman

Apa Saja Sentimen IHSG?

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, data ekonomi China yang dirilis pada akhir pekan lalu memperlihatkan tingkat pengangguran pemuda naik selama dua bulan beruntung ke level tertinggi pada 2024. Hal ini seiring lesunya pasar tenaga kerja di tengah pelemahan ekonomi China.

Meskipun desakan agar suku bunga acuan diturunkan semakin kencang, bank sentral China (PBOC) secara mengejutkan pada hari Jumat (20/09) mempertahankan suku bunga acuan Loan Prime Rate (LPR) bertenor 1 tahun dan 5 Tahun masing-masing di level 3,35 persen dan 3,85 persen.

Sebelumnya, pada hari yang sama bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga jangka pendek di sekitar 0,25 persen, atau tertinggi sejak 2008. Sementara itu, antisipasi dan implementasi dari pemangkasan suku bunga acuan pertama sejak 2020 oleh The Fed telah mendongkrak kinerja pasar saham global pada pekan lalu bunga acuan sebesar 50 bps pada Rabu.

"Investor melihat penurunan suku bunga tersebut sebagai keyakinan The Fed bahwa ekonomi AS sudah dalam jalur yang benar untuk melambat secara terukur (soft-landing) seiring dengan terus mendinginnya inflasi dan semakin normalnya pasar tenaga kerja,” demikian dikutip.