Sukses

IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 25 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.923,7.958 pada perdagangan Rabu, 25 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Rabu, (25/9/2024). IHSG akan menguji rentang 7.820-7.860 pada Rabu pekan ini.

IHSG naik 0,04 persen ke posisi 7.778 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa, 24 September 2024.

Analis  PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu menembus 7.910-7.923 sebagai resistancenya, posisi IHSG saat ini berada di awal wave (ii) dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3) pada label merah.

“Cermati akan penguatan IHSG yang relatif terbatas untuk menguji rentang 7.820-7.860 terlebih dahulu, dan selanjutnya akan terkoreksi kembali ke area 7.454-7.562,” tutur Herditya.

Ia menuturkan, IHSG berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.923,7.958.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.670-7.830 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis moving average (MA) 20 harian dengan volume rendah untuk menguji resistance garis MA5 harian.

"Jika mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali membuat higher high (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya,” kata dia.

Ia menambahkan, jika breakdown garis MA20 harian, IHSG berpeluang kembali melanjutkan koreksinya dan menguji support garis MA50.

"Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.650-7.850,” tutur Wafi.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness

Saham ANTM menguat 1,08% ke 1.410 dan masih disertai oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ANTM saat ini sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (i), sehingga ANTM masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.385-1.405

Target Price: 1.440, 1.480

Stoploss: below 1.360

 

2.PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) - Buy on Weakness

Saham BFIN menguat 2,97% ke 1.040 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan BFIN pun masih mampu berada di atas MA20.

"Selama masih mampu berada di atas 990 sebagai stoplossnya, posisi BFIN saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [c], sehingga BFIN masih berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.

Buy on Weakness: 1.010-1.030

Target Price: 1.085, 1.170

Stoploss: below 990

 

3.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness

Saham CTRA menguat 2,59% ke 1.385 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi CTRA diperkirakan berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga CTRA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 1.350-1.375

Target Price: 1.420, 1.460

Stoploss: below 1.320

 

4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR menguat 0,92% ke 27,375 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi UNTR diperkirakan berada pada bagian dari wave (v) dari wave [iii], sehinggga UNTR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata Herditya.

Buy on Weakness: 26.825-27.175

Target Price: 27.600, 28.575

Stoploss: below 26.500

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 24 September 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau meski naik tipis pada perdagangan Selasa, 25 September 2024.Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,04 persen ke posisi 7.778,49. Indeks LQ45 menguat 0,02 persen ke posisi 985,41. Sebagian besar indeks saham acuan beragam. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.810,54 dan level terendah 7.717,83. Sebanyak 332 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 249 saham menguat dan 215 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.403.888 kali dengan volume perdagangan 22 miliar saham. Nilai transaksi Rp 16,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 11,79 miliar pada Selasa pekan ini. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 57,36 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Penguatan sektor saham dipimpin sektor saham consumer nonsiklikal yang naik 0,99 persen. Sektor saham energi bertambah 0,43 persen, sektor saham basic mendaki 0,52 persen, sektor saham keuangan naik tipis 0,15 persen. Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,04 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,54 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,42 persen.

Sementara itu, sektor saham industri turun 0,13 persen, sektor saham siklikal merosot 0,95 persen, sektor saham kesehatan susut 0,23 persen dan sektor saham teknologi merosot 1,14 persen dan catat koreksi terbesar.

4 dari 4 halaman

Sentimen yang Bayangi IHSG

Mengutip Antara, dalam kajian PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, pasar merespons komentar dovish pejabat The Fed AS dan juga rencana kebijakan moneter Bank Sentral China (PBOC).

“Para pelaku pasar fokus terhadap perkembangan suku bunga acuan oleh The Fed, yang diketahui bahwa pejabat The Fed Raphael Bostic, Neel Kashkari, dan Austan Goolsbee menyampaikan dukungannya untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut pada sisa tahun ini,” demikian seperti dikutip.

Selanjutnya, pasar juga merespons kebijakan Bank Sentral China (PBoC) yang mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneternya. Gubernur POBC Pan Gongsheng mengatakan, akan memangkas rasio persyaratan cadangan sebesar 50 basis poin (bps) sebelum tahun berakhir, tanpa memberikan jadwal yang spesifik.

Selain itu, ia juga mengumumkan suku bunga repo tujuh hari akan dikurangi sebesar 20 bps menjadi 1,5 persen, dan memberikan kebijakan untuk pengurangan down payment untuk rumah kedua dan pendanaan jangka panjang senilai 1 triliun yuan. Pasar menilai kebijakan PBoC tersebut merupakan rangkaian stimulus untuk meningkatkan ekonomi China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini