Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka melemah 53,95 poin atau 0,69 persen ke posisi 7,724,54. Hal ini seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/9/2024).
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 9,57 poin atau 0,97 persen ke posisi 975,83.
Baca Juga
IHSG Berpeluang Menguat
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Rabu, (25/9/2024). IHSG akan menguji rentang 7.820-7.860 pada Rabu pekan ini.
Advertisement
IHSG naik 0,04 persen ke posisi 7.778 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa, 24 September 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu menembus 7.910-7.923 sebagai resistancenya, posisi IHSG saat ini berada di awal wave (ii) dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3) pada label merah.
“Cermati akan penguatan IHSG yang relatif terbatas untuk menguji rentang 7.820-7.860 terlebih dahulu, dan selanjutnya akan terkoreksi kembali ke area 7.454-7.562,” tutur Herditya.
Ia menuturkan, IHSG berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.923,7.958.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.670-7.830 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis moving average (MA) 20 harian dengan volume rendah untuk menguji resistance garis MA5 harian.
"Jika mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali membuat higher high (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya,” kata dia.
Ia menambahkan, jika breakdown garis MA20 harian, IHSG berpeluang kembali melanjutkan koreksinya dan menguji support garis MA50.
"Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.650-7.850,” tutur Wafi.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness
Saham ANTM menguat 1,08% ke 1.410 dan masih disertai oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ANTM saat ini sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (i), sehingga ANTM masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.385-1.405
Target Price: 1.440, 1.480
Stoploss: below 1.360
2.PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) - Buy on Weakness
Saham BFIN menguat 2,97% ke 1.040 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan BFIN pun masih mampu berada di atas MA20.
"Selama masih mampu berada di atas 990 sebagai stoplossnya, posisi BFIN saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [c], sehingga BFIN masih berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.
Buy on Weakness: 1.010-1.030
Target Price: 1.085, 1.170
Stoploss: below 990
3.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness
Saham CTRA menguat 2,59% ke 1.385 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi CTRA diperkirakan berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga CTRA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.350-1.375
Target Price: 1.420, 1.460
Stoploss: below 1.320
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness
Saham UNTR menguat 0,92% ke 27,375 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi UNTR diperkirakan berada pada bagian dari wave (v) dari wave [iii], sehinggga UNTR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata Herditya.
Buy on Weakness: 26.825-27.175
Target Price: 27.600, 28.575
Stoploss: below 26.500
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement