Sukses

IHSG Terpangkas 0,48%, Investor Asing Jual Saham Rp 1,8 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 37,59 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.740,89 pada perdagangan Rabu, 25 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada perdagangan Rabu, 25 September 2024. Koreksi IHSG itu didorong sektor saham keuangan.

Mengutip Antara, Kamis (26/9/2024), IHSG turun  37,59 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.740,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,26 poin atau 0,84 persen ke posisi 977,15. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing lepas saham Rp 1,8 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 55,50 triliun.

Dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia bergerak mixed (variatif) yang tampaknya di topang paket stimulus ekonomi dari bank sentral China (PBoC).

"PBoC meluncurkan paket stimulus moneter yang komprehensif untuk menghidupkan kembali ekonomi dan memulihkan kepercayaan pasar," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Hal itu sebagai upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi China sekitar 5 persen pada 2024 sehingga bank sentral China (PBoC) meluncurkan langkah-Langkah baru untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. Langkah-langkah tersebut termasuk pemotongan rasio persyaratan cadangan sebesar 50 bps dan menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar 30 basis poin menjadi 2 persen.

PBoC juga akan untuk menurunkan biaya pinjaman hingga 5,3 triliun dolar AS dalam hipotek dan melonggarkan aturan untuk pembelian rumah kedua, yang bertujuan menopang ekonomi yang sedang sakit terus meningkatkan sentimen.

Dari Jepang, di mana pasar juga fokus atas pernyataan dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang mengungkapkan punya waktu untuk menilai perkembangan pasar dan ekonomi sebelum menyesuaikan kebijakan moneter dan BOJ tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

"Risiko eksternal seperti meningkatnya volatilitas di pasar keuangan dan ketidakpastian apakah ekonomi AS dapat mencapai soft landing. Sementara dari dalam negeri, indeks IHSG mengalami koreksi,"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sektor Saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,92 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik sebesar 1,46 persen dan 0,29 persen.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 1,37 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing- masing turun sebesar 1,12 persen dan 0,51 persen. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TMPO, BCIC, LABA, MPOW dan MSKY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PYFA, MANG, SGER, BTPS dan BBTN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.486.723 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,12 miliar lembar saham senilai Rp19,61 triliun. Sebanyak 228 saham naik 370 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia pada Rabu sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 70,30 poin atau 0,19 persen ke 37.870,30, indeks Hang Seng menguat 128,53 poin atau 0,68 persen ke posisi 19.129,09, indeks Shanghai menguat 33,18 poin atau 1,16 persen ke 2.896,31, dan indeks Strait Times melemah 39,46 poin atau 1,09 persen ke 3.583,27.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 24 September 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau meski naik tipis pada perdagangan Selasa, 24 September 2024.Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,04 persen ke posisi 7.778,49. Indeks LQ45 menguat 0,02 persen ke posisi 985,41. Sebagian besar indeks saham acuan beragam. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.810,54 dan level terendah 7.717,83. Sebanyak 332 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 249 saham menguat dan 215 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.403.888 kali dengan volume perdagangan 22 miliar saham. Nilai transaksi Rp 16,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 11,79 miliar pada Selasa pekan ini. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 57,36 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Mayoritas sektor saham menghijau. Penguatan sektor saham dipimpin sektor saham consumer nonsiklikal yang naik 0,99 persen. Sektor saham energi bertambah 0,43 persen, sektor saham basic mendaki 0,52 persen, sektor saham keuangan naik tipis 0,15 persen. Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,04 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,54 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,42 persen.

Sementara itu, sektor saham industri turun 0,13 persen, sektor saham siklikal merosot 0,95 persen, sektor saham kesehatan susut 0,23 persen dan sektor saham teknologi merosot 1,14 persen dan catat koreksi terbesar.

Mengutip Antara, dalam kajian PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, pasar merespons komentar dovish pejabat The Federal Reserve (the Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) dan juga rencana kebijakan moneter Bank Sentral China (PBOC).

"Para pelaku pasar fokus terhadap perkembangan suku bunga acuan oleh The Fed, yang diketahui bahwa pejabat The Fed Raphael Bostic, Neel Kashkari, dan Austan Goolsbee menyampaikan dukungannya untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut pada sisa tahun ini,” demikian seperti dikutip.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini