Liputan6.com, Jakarta - PT Green Power Group Tbk (LABA) mengumumkan rencana pembuatan beberapa perusahaan patungan.
Pertama, perseroan akan mendirikan usaha patungan bersama perusahaan asal Hong Kong dengan modal sebesar Rp 10 miliar pada tahap awal.
Dengan modal itu, persentase kepemilikan oleh Green Power Group yaitu sebesar 51%. Perusahaan patungan ini nantinya bergerak dalam bidang pembuatan teknologi digital Battery Management System (BMS) BMS merupakan perangkat elektronik yang memiliki peran vital untuk mengoptimalkan dan mengontrol kinerja baterai (cell dan pack) pada kendaraan bermotor listrik.
Advertisement
Pengoptimalan dan kontrol baterai tersebut dilakukan melalui serangkaian proses pengelolaan yang ada di dalamnya, seperti kontrol tegangan per cell, kontrol arus charge dan discharge dari pack, pengoptimalan suhu baterai, monitoring status baterai berserta penggunaan baterai yang tersisa (SoC), dan lainnya.
"Dengan adanya BMS, baterai kendaraan bermotor listrik akan memiliki lifetime jarak tempuh yang lebih panjang, terlindungi dari overheating, overcharge, over discharge dan kerusakan baterai cell yang dapat mengakibatkan kebakaran serta mengoptimalkan performa baterai tersebut," kata Direktur Utama PT Green Power Group Tbk, William Ong dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (25/9/2024).
Pendirian perusahaan ini diharapkan bahwa Perseroan dapat meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) BMS sebesar 10%. Selain pembuatan BMS, perseroan akan mendirikan perusahaan patungan bersama perusahaan asal Zhejiang, China dengan modal sebesar Rp 10 miliar pada tahap awal, dengan persentase kepemilikan oleh Perseroan yaitu sebesar 51%.
Perusahaan patungan ini nantinya bergerak dalam bidang manufaktur suku cadang produk dan produksi cetakan. Cetakan yang akan dibuat dikhususkan untuk pembuatan komponen, aksesoris baterai dan produk pendukung energi terbarukan. Perseroan juga akan mendirikan anak perusahaan dengan modal sebesar Rp 10 miliar pada tahap awal, dengan persentase kepemilikan oleh Perseroan yaitu sebesar 99%.
Perusahaan ini nantinya bergerak dalam bidang jaringan pertukaran baterai atau stasiun pertukaran baterai. Stasiun Pertukaran Baterai Cerdas kami dirancang untuk mengakomodasi baterai 36V, 48V, dan 72V, stasiun canggih ini memastikan keandalan dan keamanan dalam transaksi pertukaran baterai.
"Stasiun kami dilengkapi dengan proteksi terhadap petir dan lonjakan arus sesaat, deteksi kebakaran otomatis, dan sistem pemadam kebakaran jika baterai mengalami overheat. Jaringan stasiun baterai kami memberikan perlindungan komprehensif jika terjadi kelebihan beban, arus berlebih, kebocoran, clan short circuit, sehingga menjamin kinerja yang kuat dalam segala kondisi," kata William.
Â
Perusahaan Patungan Lainnya
Dengan peringkat kedap air IP45 dan pemantauan ketinggian air terintegrasi, perangkat ini dibuat untuk tahan terhadap lingkungan yang menantang. Dilengkapi sistem pendingin internal, lengkap dengan deteksi suhu clan alarm suhu tinggi, menjaga kondisi pengoperasian tetap optimal.
Selain itu, sensor asap juga disertakan untuk meningkatkan keselamatan lebih lanjut. Untuk menambah inovasi clan penghematan daya pakai, stasiun ini dapat diintegrasikan dengan panel fotovoltaik (PV), perusahaan ini akan melayani pertukaran baterai untuk kendaraan komersial listrik, dan pertukaran baterai truk berat listrik.
Tak hanya itu, anak perusahaan perseroan, PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT) akan mendirikan anak perusahaan di Provinsi Hainan, China dengan modal sebesar USD 500.000. Perusahaan ini nantinya bergerak dalam bidang impor dan ekspor produk energi terbarukan.
Â
Advertisement
Pengendali Baru Green Power Group Gelar Tender Offer Rp 121 per Saham
Sebelumnya, pengendali baru PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Nev Stored Energy akan melakukan penawaran tender wajib (tender offer). Namun catatan saja, penawaran tender wajib ini dikecualikan terhadap saham yang dimiliki oleh PT Longping Investasi Indonesia, yakni sejumlah 240 juta lembar saham atau setara dengan 21,75% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh pada Perseroan.
Hal itu dikarenakan PT Longping Investasi Indonesia memenuhi kualifikasi sebagai Pemegang Saham Utama sesuai regulasi OJK dalam POJK No. 9/2018 dan No. 9/2018. Selanjutnya, PT Nev Stored Energy akan melakukan penawaran atas 303.402.553 juta saham LABA dengan harga penawaran Rp 121 per saham.
Dengan demikian, total harga pembelian apabila seluruh saham publik dalam penawaran tender wajib dibeli oleh pengendali baru adalah sebesar Rp 36,71 miliar. Penawaran tender wajib akan dimulai pada Tanggal Pembukaan yaitu pada 5 September 2024 dan berlangsung untuk periode 30 hari, berakhir pada Tanggal Penutupan yaitu pada 4 Oktober 2024.
Penyelesaian Tender
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/9/2024), pengendali baru menegaskan pihaknya memiliki cukup dana untuk penyelesaian atas dan pembayaran sehubungan dengan penawaran tender wajib. Pengendali baru berencana untuk menjadi pemain kunci dalam sektor transportasi dan penyimpanan energi yang berkelanjutan, di mana pengendali baru mempunyai visi akan pengembangan dan penerapan teknologi baterai litium.
Sehubungan dengan hal tersebut, pengendali baru bermaksud untuk turut serta dalam kegiatan usaha produksi baterai litium, manajemen aset baterai (penyewaan baterai), pembangunan jaringan stasiun penukaran baterai, investasi dan pengoperasian stasiun tenaga surya.
Pengendali baru berencana untuk menyelaraskan kegiatan usaha Perseroan dengan rencana bisnis yang akan dilakukan oleh pengendali baru tersebut, di mana rencana kegiatan usaha yang disebutkan di atas direncanakan untuk dilaksanakan melalui Perseroan dan atau anak perusahaan Perseroan.
Saat ini, Perseroan memiliki dua anak perusahaan, yakni PT Green Power Battery dan PT Sustainable Energy Development Trading. Kedua anak perusahaan tersebut didirikan dengan maksud untuk menjalankan rencana bisnis pengendali baru.
Â
Â
Advertisement