Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berencana membagikan dividen interim sebesar Rp 161,67 miliar atau Rp 84 per saham. Rencana pembagian dividen AALI ini sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 23 September 2024.
Pembagian dividen ini merujuk pada data keuangan perseroan per 31 Agustus 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 642,94 miliar. Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebanyak Rp 17,35 triliun dengan total ekuitas Rp 22,9 triliun.
Menyusul pengumuman itu, saham AALI tampak berada di zona hijau. Merujuk data RTI, AALI naik 0,74 persen ke posisi 6.775 sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (26/9/2024).
Advertisement
Frekuensi perdagangan saham AALI tercatat sebanyak 966 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 1,18 juta lembar senilai Rp 8,02 miliar. Dalam sepekan, AALi naik 4,63 persen dan namun masih terkoreksi 3,56 persen ytd.
Jadwal
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal pembagian dividen interim AALI:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 3 Oktober 2024
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 4 Oktober 2024
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 7 Oktober 2024
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 8 Oktober 2024
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 7 Oktober 2024
- Tanggal Pembayaran Dividen: 24 Oktober 2024
Astra Agro Serap Capex Rp 379 Miliar hingga Semester I 2024, Untuk Apa Saja?
Sebelumnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 379 miliar hingga paruh pertama tahun ini. Belanja modal itu lebih rendah dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 485 miliar.
Vice President Investor Relation & Public Affairs PT Astra Agro Lestari Tbk, Fenny Sofyan menjelaskan, serapan capex pada semester I 2024 turun 21,8 persen yoy. Dalam catatannya, pada 2020-2021 perseroan banyak menahan pengeluaran atau biaya terkait operasional.
"Pada 2023, ketika kenormalan baru kita langsung belanja, benerin semua infrastruktur dan sebagainya. Makanya ada lonjakan di capital expenditure. Nah tahun ini kita sudah mulai ke kenormalan lagi, sehingga turun 21,8 persen dibanding semester I tahun lalu," jelas Fenny dalam Astra Media Day, Rabu (18/9/2024).
Advertisement
Replanting
Fenny menjelaskan, mayoritas capex digunakan untuk penanaman kembali atau replanting tanaman yang sudah tua. AALI sendiri memiliki rencana replanting sekitar 4.000-5.000 hektar tiap tahun. Namun, Fenny mengakui produktivitas tahun ini mengalami penurunan, di mana perseroan baru melakukan replanting sekitar 3.000 hektare.
"Jadi sekitar hampir 3.000 hektar ya replanting kita. Jadi kalau misalnya sampai full year, mudah-mudahan kita bisa sampai ke 3.500 atau mungkin 4.000 hektar kalau misalnya la nina-nya tidak terlalu banyak," jelas Fenny.