Sukses

Saham Bank Besar Kompak Anjlok pada Kamis 26 September 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. Namun saham industri perbankan justru mengalami tekanan.

Liputan6.com, Jakarta - Saham bank-bank besar kompak turun pada perdagangan hari ini, Kamis 26 September 2024. Penurunan terjadi di tengah sentimen pemangkasan suku bunga acuan.

Melansir data RTI, Kamis (26/9/2024), BBCA turun 1,38 persen ke posisi 10.700. Frekuensi perdagangan saham BBCA tercatat sebanyak 20.719 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni sebanyak 84,96 juta lembar senilai Rp 915,22 miliar. Dalam sepekan, saham Bank BCA turun 1,83 persen namun masih naik 13,83 persen ytd.

BBRI turun 5,16 persen ke posisi 5.050. Frekuensi perdagangan saham BBRI tercatat sebanyak 133.957 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 855,27 juta lembar senilai Rp 4,37 triliun. Dalam sepekan, BBRi turun 6,48 persen dan turun 11,79 persen ytd.

BMRI turun 0,35 persen ke posisi 7.175. Frekuensi perdagangan saham BMRI tercatat sebanyak 22.875 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 173,04 juta lembar senilai Rp 1,24 triliun. Dalam sepekan, BMRI turun 3,04 persen namun masih naik 18,60 persen ytd.

Selanjutnya BBNI ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen dari penutupan sebelumnya di posisi 5.600. Frekuensi perdagangan saham BBNI tercatat sebanyak 12.421 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 59,31 juta lembar senilai Rp 330,22 miliar. Dalam sepekan, BBNI turun 3,86 persen namun masih naik 4,19 persen ytd.

Gerak IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 3,62 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.744,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,60 poin atau 0,68 persen ke posisi 970,54.

“Bursa regional Asia bergerak menguat yang tampaknya pasar merespons berlanjutnya efek stimulus China dan prediksi ekonomi global akan tumbuh di tahun ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya dikutip dari Antara.

2 dari 3 halaman

Sentimen

Pemerintah China akan memberikan bantuan tunai kepada kelompok yang kurang beruntung termasuk orang yang sangat miskin dan anak yatim, serta mengamanatkan penyediaan tunjangan jaminan sosial tertentu kepada lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu dua tahun setelah lulus sekolah, dalam upaya untuk meningkatkan lapangan kerja.

Pelaku pasar menilai stimulus tersebut sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat untuk menopang peningkatan konsumsi masyarakat atau ekonomi masyarakat, sehingga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dalam negeri China.

Sementara itu, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan membaik.

Dalam riset terbarunya, OECD memprediksi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun sebesar 3,2 persen dari 3,1 persen sebelumnya, sejalan dengan pertumbuhan global yang sedang dalam proses stabilisasi karena hambatan dari kenaikan suku bunga bank sentral memudar dan inflasi yang menurun meningkatkan pendapatan rumah tangga.

3 dari 3 halaman

Dalam Negeri

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh 10,9 persen year on yaer (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen (yoy).

Pasar menilai lambatnya pertumbuhan kredit tersebut akan mempengaruhi kinerja industri perbankan dan juga akan menurunkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Dibuka melemah, IHSG betah ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Video Terkini