Sukses

IHSG Berpeluang Koreksi, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 27 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Jumat, 27 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Jumat (27/9/2024). IHSG akan menguji posisi 7.454-7.562 pada Jumat pekan ini.

IHSG naik 0,05 persen ke posisi 7.744 dan masih disertai oleh volume penjualan, pergerakannya pun masih berada di bawah moving average (MA) 20 harian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG  belum berhasil break dari 7.810 dan 7.910 sebagai area resistance terdekatnya, posisi IHSG saat ini berada pada bagian dari wave (ii) dari wave 3 atau bagian dari wave 4 dari wave (3) ada label merah.

“Hal tersebut berarti, terdapat peluang IHSG melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.454-7.562,” ujar Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dengan volume rendah dan menguji garis moving average (MA) 20 harian.

“Jika mampu bertahan di atas garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA5,” kata dia.

Ia menambahkan, jika breakdown support garis MA, IHSG berpeluang untuk kembali membuat lower low level dan menguji support garis MA50.

"Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.650-7.850,” tutur dia.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi naik terbatas dengan level support dan resistance di 7.670-7.830.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Arkora Hydro Tbk (ARKO).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) - Buy on Weakness

Saham CMRY menguat 4,19% ke 5.600 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 5.300 sebagai stoplossnya, posisi CMRY diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [i] dari wave 5, sehingga CMRY masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 5.400-5.500

Target Price: 5.625, 5.850

Stoploss: below 5.325

 

2.PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) - Buy on Weakness

Saham ISAT menguat 2,03% ke 11.300 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ISAT saat ini sedang berada di akhir wave [d] dari wave B dari wave (B) pada label hitam, sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 10.450-11.000

Target Price: 11.675, 11.975

Stoploss: below 10.125

 

3.PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) - Buy on Weakness

Saham MARK menguat 2,56% ke 1.000 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

"Saat ini, posisi MARK diperkirakan sedang berada di akhir wave (v) dari wave [i], sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi," kata dia.

Buy on Weakness: 885-960

Target Price: 1.065, 1.115

Stoploss: below 850

 

4.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Sell on Strength

Saham BMRI terkoreksi 0,35% ke 7.175 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Saat ini, kami perkirakan posisi BMRI berada di awal wave 2 dari wave (5), sehingga pergerakan BMRI masih rawan melanjutkan koreksinya," ujar Herditya.

Ia mengatakan, adapun koreksi BMRI diperkirakan akan menguji ke rentang 6.300-6.775 dan area tersebut dapat dimanfaatkan untuk buyback.

Sell on Strength: 7.200-7.275

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

3 dari 5 halaman

Penutupan IHSG pada 26 September 2024

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (26/9/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah sektor saham kesehatan dan properti.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik tipis 0,05 persen ke posisi 7.744,51. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di zona merah. IHSG sempat ke posisi terendah di kisaran 7.673,04. IHSG cenderung fluktuatif dan sempat di posisi tertinggi 7.763,08.

Indeks saham LQ45 merosot 0,68 persen ke posisi 970,54. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada perdagangan Kamis pekan ini, sebanyak 310 saham melemah dan 281 saham menguat. 211 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.370.533 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.160.Investor asing lepas saham Rp 2,26 triliun. Sepanjang 2024, investor asing masih catat aksi beli Rp 53,23 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham kesehatan naik 2,29 persen dan sektor saham properti bertambah 2,01 persen. Sektor saham energi menanjak 0,77 persen, sektor saham basic menguat 1,28 persen, sektor saham industri melesat 0,16 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 0,64 persen.

Kemudian sektor saham teknologi mendaki 1,58 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,51 persen. Sementara itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,41 persen, sektor saham keuangan merosot 0,40 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,79 persen.

 

 

4 dari 5 halaman

Gerak Saham

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham ANTM terpangkas 1,04 persen ke posisi Rp 1.425 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.450 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 1.450 dan level terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.476 kali dengan volume perdagangan 1.197.373 saham. Nilai transaksi Rp 171,7 miliar.

Saham PSAB susut 0,71 persen ke posisi Rp 278 per saham. Harga saham PSAB dibuka stagnan di posisi Rp 280 per saham. Harga saham PSAB berada di level tertinggi Rp 284 dan level terendah Rp 274 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.718 kali dengan volume perdagangan 2.271.121 saham. Nilai transaksi Rp 63,2 miliar.

Mengutip Antara, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, bursa regional Asia bergerak menguat yang tampaknya pasar merespons berlanjutnya efek stimulus China dan prediksi ekonomi global bakal tumbuh pada 2024.

Pemerintah China akan memberikan bantuan tunai kepada kelompok yang kurang beruntung termasuk orang yang sangat miskin dan anak yatim, serta mengamanatkan penyediaan tunjangan jaminan sosial tertentu kepada lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu dua tahun setelah lulus sekolah, dalam upaya untuk meningkatkan lapangan kerja.

“Pelaku pasar menilai stimulus tersebut sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat untuk menopang peningkatan konsumsi masyarakat atau ekonomi masyarakat, sehingga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dalam negeri China,” demikian dikutip.

 

5 dari 5 halaman

Apa Saja Sentimen IHSG?

Sementara itu, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 akan membaik.

Dalam riset terbarunya, OECD memprediksi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun sebesar 3,2 persen dari 3,1 persen sebelumnya, sejalan dengan pertumbuhan global yang sedang dalam proses stabilisasi karena hambatan dari kenaikan suku bunga bank sentral memudar dan inflasi yang menurun meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh 10,9 persen year on yaer (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen (yoy).

Pasar menilai lambatnya pertumbuhan kredit tersebut akan mempengaruhi kinerja industri perbankan dan juga akan menurunkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.