Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Jumat, (27/9/2024). Penguatan bursa saham China itu setelah bursa saham China ditutup menguat seiring langkah-langkah stimulus Beijing yang bertujuan meningkatkan ekonomi.
Mengutip CNBC, indeks Hang Seng dibuka naik lebih dari 3 persen, dan memimpin kenaikan di bursa saham Asia. Sementara itu, indeks CSI 300 naik 2,86 persen.
Baca Juga
Adapun China akan merilis data laba industrinya. Rilis itu akan berdasarkan data tahun berjalan hingga Agustus. Investor juga harus menunggu data berikutnya untuk menilai dampak dari langkah-langkah stimulus China.
Advertisement
The People’s Bank of China atau Bank Sentral China memangkas suku bunga reverse repo 7 hari. Suku bunga jangka pendek terakhir diturunkan menjadi 1,7 persen dari 1,8 persen pada Juli 2024.
Bank sentral juga memangkas rasio persyaratan cadangan lembaga keuangan sebesar 0,5 persen untuk menciptakan lingkungan moneter dan keuangan yang bagi pertumbuhan ekonomi China yang stabil dan pembangunan berkualitas tinggi, menurut PBOC.
Bank itu menambahkan rasio cadangan simpanan rata-rata tertimbang lembaga keuangan akan menjadi sekitar 6,6 persen setelah pemangkasan ini. Investor juga menilai inflasi September dari Tokyo, yang secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional.
Tingkat inflasi utama Tokyo turun menjadi 2,2 persen dari 2,6 persen pada Agustus 2024. Tingkat inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan segar di Tokyo mencapai 2 persen, sejalan dengan ekspektasi dari ekonom yang disurvei oleh Reuters dan turun dari 2,4 persen pada Agustus.
Â
Indeks Saham Acuan Lainnya di Asia
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,52 persen, sedangkan indeks Topix melemah 0,23 persen setelah pembacaan rilis inflasi. Indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,18 persen. Indeks Kosdaq tergelincir 0,15 persen. Indeks ASX 200 naik 0,25 persen.
Di wall street, tiga indeks acuan menguat. Indeks S&P 500 mencapai rekor baru menyusul rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang optimistis.
Indeks S&P 500 naik 0,40 persen menjadi 5.745,37. Hal itu didorong kenaikan saham Micron Technology. Indeks Nasdaq bertambah 0,60 persen dan indeks Dow Jones menguat 0,62 persen.
Adapun serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang baru juga mendukung kenaikan pasar dengan klaim pengangguran mingguan yang turun lebih dari yang diharapkan, menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil. Di sisi lain, pembacaan akhir produk domestik bruto (PDB) kuartal II AS tidak direvisi pada 3 persen.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 26 September 2024
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 26 September 2024. Kenaikan bursa saham Asia Pasifik dipimpin indeks Hang Seng di Hong Kong dan pasar saham China daratan yang memperpanjan kenaikan.
Mengutip CNBC, bursa saham China dan Hong Kong melesat setelah media pemerintah menyebutkan pemimpin tertinggi China mengadakan pertemuan yang menegaskan upaya terbaru untuk mendukung ekonomi.
Laporan itu menyebutkan, pemimpin menyerukan penguatan dukungan kebijakan fiskal dan moneter.
Mereka juga menyerukan untuk menghentikan penurunan pasar real estate dan memacu pemulihan yang stabil.
Bank Sentral China mengumumkan serangkaian pemakaian suku bunga dan akan perpanjang dukungan yang ada untuk pasar real estate selama dua tahun di antara rencana lainnya.
Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 4,12 persen dan mencapai level tertinggi sejak Mei 2024. Sementara itu, indeks CSI 300 memperpanjang kenaikan hingga hari ketujuh dan mencapai level tertinggi dalam empat bulan. Indeks naik 4,23 persen dan ditutup ke posisi 3.545,32.
Indeks Nikkei di Jepang menguat 2,79 persen ke posisi 38.925,63. Indeks Topix bertambah 2,66 persen ke posisi 2.721,12.
Indeks Kospi di Korea Selatan melompat 2,9 persen ke posisi 2.671,57. Kenaikan indeks Kospi itu didorong saham SK Hynix yang melonjak 9,4 persen. Indeks Kosdaq menguat 2,62 persen ke posisi 779,18. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,95 persen ke posisi 8.203,7.
Â
Penutupan IHSG pada 26 September 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (26/9/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah sektor saham kesehatan dan properti.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik tipis 0,05 persen ke posisi 7.744,51. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di zona merah. IHSG sempat ke posisi terendah di kisaran 7.673,04. IHSG cenderung fluktuatif dan sempat di posisi tertinggi 7.763,08.
Indeks saham LQ45 merosot 0,68 persen ke posisi 970,54. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada perdagangan Kamis pekan ini, sebanyak 310 saham melemah dan 281 saham menguat. 211 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.370.533 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.160.Investor asing lepas saham Rp 2,26 triliun. Sepanjang 2024, investor asing masih catat aksi beli Rp 53,23 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham kesehatan naik 2,29 persen dan sektor saham properti bertambah 2,01 persen. Sektor saham energi menanjak 0,77 persen, sektor saham basic menguat 1,28 persen, sektor saham industri melesat 0,16 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 0,64 persen.
Â
Advertisement
Sektor Saham
Kemudian sektor saham teknologi mendaki 1,58 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,51 persen. Sementara itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,41 persen, sektor saham keuangan merosot 0,40 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,79 persen.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham ANTM terpangkas 1,04 persen ke posisi Rp 1.425 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.450 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 1.450 dan level terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.476 kali dengan volume perdagangan 1.197.373 saham. Nilai transaksi Rp 171,7 miliar.
Saham PSAB susut 0,71 persen ke posisi Rp 278 per saham. Harga saham PSAB dibuka stagnan di posisi Rp 280 per saham. Harga saham PSAB berada di level tertinggi Rp 284 dan level terendah Rp 274 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.718 kali dengan volume perdagangan 2.271.121 saham. Nilai transaksi Rp 63,2 miliar.
Â
Â