Sukses

Sinyal Pembagian Dividen Bank Mandiri tahun 2024, Ini Bocorannya

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, perseroan berkomitmen menyisihkan sebagian laba untuk dividen.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memberikan kisi-kisi pembagian dividen tahun buku 2024. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, perseroan berkomitmen menyisihkan sebagian laba untuk dividen.

Mengenai besaran atau dividen payout ratio (DPR), Dermawan mengatakan kemungkinan masih sama dengan tahun buku sebelumnya. Sebagai gambaran, pada tahun buku 2023 Bank Mandiri membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 33,03 triliun. Pembagian dividen itu setara 60 persen dari laba bersih 2023.

"Gak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lalu untuk rasionya. Secara capital memang kita cukup, sehingga DPR kita proyeksikan tidak akan turun," kata Dermawan kepada wartawan, Senin (30/9/2024).

Historis Dividen Bank Mandiri

Secara historis, selama lima tahun terakhir Bank Mandiri telah membagikan dividen dengan DPR sebesar 60 persen. Ke depan, Bank Mandiri akan terus mempertahankan konsistensi perusahaan agar terus dapat meningkatkan value kepada seluruh pemegang saham.

Hingga paruh pertama tahun ini, Bank Mandiri mencatat kinerja impresif. Tercermin dari realisasi penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp 1.532 triliun, tumbuh 20,5 persen secara tahunan (YoY). Pertumbuhan tersebut, melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 12,36 persen YoY per Juni 2024.

Pertumbuhan kredit tersebut turut diikuti oleh realisasi laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang tumbuh 5,23 persen YoY menjadi Rp 26,6 triliun pada semester I 2024. Pertumbuhan kredit secara bank only di semester I 2024 sebesar 21,5 persen, atau di angka Rp 1.196 triliun.

2 dari 2 halaman

Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,06% di Akhir 2024

PT Bank Mandiri Tbk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,06 persen hingga akhir 2024. Perkiraan tersebut karena sampai saat ini sudah terlihat tren bahwa ekonomi masih akan tetap tumbuh. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria menjelaskan ada beberapa pendorong pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5,06 persen.

“Data ekonomi makro indonesia masih tangguh, kinerja ekonomi kuartal tiga sebesar 5,05 persen relatif kuat meski melambat dibanding kuartal dua. Pertumbuhan ekonomi ditopang konsumsi masyarakat dan investasi,” kata Eka dalam Economic Outlook Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, Kamis (26/9/2024).

Selain itu, penurunan suku bunga, perbaikan ekonomi, peningkatan perdagangan modal, dan likuiditas global dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemudian, dalam beberapa minggu terakhir banyak modal asing masuk ke instrumen investasi Indonesia.

Adapun Mandiri Spending Index yang mencatat belanja masyarakat relatif stabil di sepanjang kuartal tiga 2024. Konsumsi masyarakat masih didorong oleh sektor gaya hidup utamanya dari kelompok anak muda.

“Kelompok usia muda telah menjadi faktor pendorong penting pertumbuhan ekonomi setelah pandemi,” jelas Eka.

Selanjutnya secara sektoral, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang didorong dari peningkatan sektor mobilitas seperti hotel, restoran, transportasi dan pergudangan. Tak hanya itu sektor jasa hiburan juga menjadi aspek pendukung perekonomian.

Pada kesempatan yang sama, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan dari sisi pertumbuhan ekonomi rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen.

Ini relatif cukup dibandingkan dengan negara-negara lain tapi untuk berdampak kepada pengentasan kemiskinan dan keluar dari middle income trap pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan.

“Program pemerintah berikutnya yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi ini sangat relevan untuk meloncat keluar middle income trap,” pungkasnya.