Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana dari penawaran umum di pasar modal Indonesia mencapai Rp 137,05 triliun. Dari nominal tersebut salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp 4,39 triliun.
"Pengimpunan dana di pasar modal masih dalam trend positif tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp137,05 triliun, dimana Rp4,39 triliun diantaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, dalam konferensi pers RDKB September 2024, Selasa (1/10/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut, di sisi pengelangan dana pada securities crowdfunding sejak berlaku ketentuan SCF hingga 26 September 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK.
Advertisement
Dimana dengan 625 penerbitan efek, 163.000 pemodal dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebesar Rp1,22 triliun.
Bursa Karbon
Adapun pada bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 September 2024 tercatat 81 pengguna jasa yang mendapatkan izin. Dari izin itu, total volume sebesar 613.897 ton CO2 ekuivalen dengan akumulasi nilai sebesar Rp37,06 miliar.
Inarno menyampaikan, dalam rangka penegakan ketentuan dan perlindungan konsumen di bidang pasar modal, pada bulan September 2024 OJK telah mengenakan sanksi administratif berupa denda kepada 1 emiten dan 1 sales perusahaan efek serta peringatan tertulis dan juga perintah tertulis kepada 1 perusahaan.
Di sisi kebijakan industri pasar modal OJK juga sedang menyusun ketentuan terkait industri pasar modal, yaitu pertama adalah RPOJK penerapan manajemen risiko dan penilaian tingkat kesehatan manajer investasi.
"Serta yang kedua adalah POJK penilaian reksa dana dan penilaian manajer investasi," pungkasnya.
IHSG Dibuka Menguat ke Posisi 7.551
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat 23,56 poin atau 0,31 persen ke posisi 7,551,49. Hal ini seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/10/2024).
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,05 poin atau 0,43 persen ke posisi 942,98.
IHSG Berpeluang Melemah
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Selasa (1/10/2024). IHSG akan menguji area 7.454.
IHSG melemah 2,2 persen ke posisi 7.527 dan masih didominasi oleh volume penjualan pada perdagangan Senin, 30 September 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave 3 atau bagian dari wave 4 dari wave (3) pada skenario merah.
“Hal tersebut berarti, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji area 7.454,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.460,7.366 dan level resistance 7.810,7.910 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi disertai volume untuk menguji support garis moving average (MA) 50 harian.
“Selama di atas garis MA50, berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20,” ujar dia.
Ia menuturkan, jika breakdown garis MA50, IHSG berpeluang kembali membuat lower low (LL) level untuk menguji support garis MA100.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.450-7.700,” kata dia.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.465-7.675.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Rukun RaharjaT bk (RAJA).
Advertisement