Sukses

Trisula International Tebar Dividen Interim Rp 7 Miliar, Catat Tanggalnya

Trisula International Tbk (TRIS) berencana membagikan dividen tunai interim. Rencana tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 27 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta Trisula International Tbk (TRIS) berencana membagikan dividen tunai interim. Rencana tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 27 September 2024.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/10/2024), besaran dividen interim yang akan dibagikan yakni senilai Rp 7 miliar atau Rp 2,2457 per saham. Pembagian dividen tunai interim mengacu pada laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2024.

Pada paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 21,27 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaanya sebesar Rp 121,97 miliar dengan total ekuitas sebesar Rp 741,86 miliar.

Lebih lanjut, berikut jadwal pembagian dividen TRIS:

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 9 Oktober 2024

  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 10 Oktober 2024
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 11 Oktober 2024
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 14 Oktober 2024
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 11 Oktober 2024
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 29 Oktober 2024

Incar Kenaikan Laba 30% hingga Akhir Tahun PT Trisula International Tbk merupakan perusahaan publik yang beroperasi sebagai penyedia kain dan pakaian ini fokus kejar pertumbuhan kinerja double digit di paruh kedua tahun 2024 dengan memanfaatkan reputasi dan keberadaannya di pasar global. Sebagai emiten yang berakar kuat di pasar internasional, TRIS memperoleh sebagian besar pendapatannya dari ekspor.

"Dengan pasar pakaian global yang diperkirakan akan terus meningkat dan fokus strategis TRIS untuk memperluas pasar ekspornya, Perusahaan menargetkan peningkatan penjualan sebesar 10% dan laba bersih sebesar 30% hingga akhir tahun," kata Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan.

 

2 dari 3 halaman

Pasar Internasional

TRIS dikenal pasar internasional dengan kualitas dan perhatian yang cermat terhadap detail. Dengan cakupan pasar ekspor sebesar 60%, produk Perusahaan manufaktur dan seragam membuat terobosan signifikan ke negara-negara besar.

Australia menjadi kontributor terbesar untuk pendapatan ekspor TRIS, diikuti oleh Amerika Serikat dan Selandia Baru. Penjualan Australia telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, meningkat 8,7% dari tahun ke tahun pada semester pertama tahun 2024. Berbagai brand premium dunia telah mengakui kualitas yang dihasilkan oleh TRIS dan telah menjadi pelanggan setia selama bertahun-tahun.

“Kami memiliki lebih dari 5 dekade pengalaman di industri tekstil dan garmen. Komitmen kami terhadap kualitas dan pelayanan yang terbaik selalu menjadi kunci utama dalam menjaga hubungan yang kuat dengan para pelanggan kami di luar negeri. Kami yakin TRIS berada dalam posisi yang aman untuk melangkah di industri tekstil dan fashion global dan mengejar peluang pertumbuhan baru yang berkelanjutan," ujar Widjaya.

 

3 dari 3 halaman

Komitmen TRIS

Komitmen TRIS terhadap keunggulan tercermin dalam kemampuan Perusahaan untuk mengelola pesanan yang fleksibel dan customized, sehingga mampu memenuhi kebutuhan spesifik para pelanggannya.

Segmen manufaktur yang terintegrasi tetap menjadi landasan pertumbuhan TRIS, dengan kontribusi yang signifikan dari segmen distribusi, seragam, dan ritel. Kemampuan Perusahaan dalam mengelola proses produksi secara efisien melalui teknologi tinggi dan pengalaman yang luas menjadi faktor kunci dalam kinerjanya yang stabil.

Kinerja Perusahaan yang kuat pada paruh pertama tahun 2024 memang menjanjikan di tengah banyaknya ketidakpastian ekonomi dan tantangan global lainnya. TRIS melaporkan penjualan keseluruhan sebesar Rp 696,6 miliar. Sementara laba bersih tercatat stabil di level Rp 43,0 miliar dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 21,27 miliar.