Sukses

Nilai Transaksi Harian Bursa Saham Tembus Rp 19,53 Triliun Pekan Ini

Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami kenaikan sebesar 5,46% menjadi 25,24 miliar lembar saham dari 23,94 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat peningkatan tertinggi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa pada periode 30 September hingga 4 Oktober 2024.

Melansir laman resmi BEI, Sabtu (5/10/2024) BEI mengungkapkan bahwa rata-rata nilai transaksi harian bursa saham naik menjadi Rp 19,53 triliun dari Rp 16,36 triliun pada pekan sebelumnya. 

Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami kenaikan sebesar 5,46% menjadi 25,24 miliar lembar saham dari 23,94 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Selain itu, perubahan juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 2,61% menjadi berada pada level 7.496,091 dari 7.696,916 pada pekan lalu.

Kemudian, kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami perubahan sebesar 2,67% menjadi Rp.12.531 triliun dari Rp.12.875 triliun pada pekan lalu, ungkap BEI.

Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian bursa selama sepekan yang mengalami perubahan hingga 4,38% menjadi 1,27 juta kali dari 1,33 juta kali transaksi pada pekan yang lalu.

Pergerakan investor asing hari ini juga mencatat nilai jual bersih senilai Rp.521 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatat nilai beli bersih sebesar Rp.47,87 triliun, BEI mencatat.

Diwartakan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ditutup melemah pada Jumat sore, 4 Oktober 2024. Pelemahan IHSG ini dipimpin oleh saham-saham di sektor teknologi.

Pada Jumat (4/10/2024), IHSG ditutup melemah 47,74 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.496,08. Sementara indeks LQ45 turun 7,65 poin atau 0,82 persen ke posisi 929,72.

Pelaku pasar saham kini tetap waspada terhadap kondisi konflik di Timur Tengah, yang membebani pasar keuangan. Hal ini menjadi salah satu alasan pelemahan IHSG Jumat ini.

2 dari 4 halaman

IHSG Ditutup Terbakar Tertekan Pelemahan Saham Teknologi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Jumat sore ini. Pelemahan IHSG ini dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi.

Pada Jumat (4/10/2024), IHSG ditutup melemah 47,74 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.496,08. Sementara indeks LQ45 turun 7,65 poin atau 0,82 persen ke posisi 929,72.

“Bursa saham regional Asia cenderung menguat saat berusaha keluar dari tren pelemahan di tengah meningkatnya tensi konflik di wilayah Timur Tengah," kata Tim Riset Pilarmas Inveatindo Sekuritas dikutip dari Antara. 

Penguatan bursa kawasan Asia terjadi karena pasar merespons indeks aktivitas sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang tercatat sebesar 54,9 pada September 2024, atau naik dari 51,5 pada bulan Agustus, dan jauh lebih tinggi dari perkiraan sebesar 51,7.

Pelaku pasar menilai bahwa hal ini menunjukkan peningkatan yang lebih cepat dalam aktivitas bisnis dan pesanan baru.

Selain itu, pasar juga menantikan langkah lanjutan dari kebijakan Perdana Menteri baru Jepang, yang sebelumnya telah menugaskan menteri keuangan untuk mengajukan langkah-langkah yang menargetkan keringanan harga, pertumbuhan ekonomi, dan bantuan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.

Namun demikian, pelaku pasar tetap waspada terhadap kondisi di Timur Tengah karena situasi ini masih menjadi beban bagi pasar keuangan.

Kecemasan pasar muncul seiring dengan kekhawatiran bahwa Israel akan menargetkan serangan terhadap infrastruktur minyak Iran.

Kekhawatiran ini diperkuat oleh komentar Presiden AS, Joe Biden, yang menyebutkan kemungkinan adanya serangan balasan oleh Israel ke kilang minyak Iran, yang berpotensi memicu konflik yang meluas dan melibatkan AS. Serangan tersebut, jika terjadi, tentunya akan menambah kecemasan terkait gangguan pasokan minyak global.

3 dari 4 halaman

Sentimen Dalam Negeri

Dari dalam negeri, ketegangan di Timur Tengah masih membayangi pasar keuangan, ancaman serangan terhadap infrastruktur minyak Iran dapat mengganggu pasokan dan memicu kenaikan harga minyak, yang pada gilirannya akan membebani APBN akibat peningkatan harga minyak tersebut.

Kenaikan harga minyak dunia ini juga akan memicu peningkatan belanja subsidi energi dan perlindungan sosial, karena lonjakan harga minyak akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Pasar khawatir jika konflik ini berkepanjangan, hal tersebut akan menimbulkan tantangan bagi pemerintah baru dan APBN 2025.

Akibatnya, pemerintah baru kemungkinan akan mempertimbangkan revisi APBN, sejalan dengan penyesuaian asumsi makroekonomi.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 0,34 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor infrastruktur yang masing- masing naik sebesar 0,22 persen dan 0,03 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 2,02 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor keuangan yang masing- masing turun sebesar 1,00 persen dan 0,96 persen.

4 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AYLS, AKSI, RAJA, CITY dan HRTA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PANI, TOBA, GOTO, PNLF dan MAPI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.083.728 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,36 miliar lembar saham senilai Rp11,90 triliun.

Sebanyak 234 saham naik 333 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 68,29 poin atau 0,18 persen ke 38.620,39, indeks Hang Seng menguat 623,35 poin atau 2,82 persen ke 22.736,86, dan indeks Strait Times menguat 11,69 poin atau 0,33 persen ke 3.589,12.

Sementara itu, indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

Video Terkini