Liputan6.com, Jakarta Perusahaan tambang yang dikelola BUMN, PT Aneka Tambang (Antam) telah mengakuisisi 30 persen saham pabrik peleburan milik anak perusahaan raksasa baja tahan karat asal China, Tsingshan Holding Group.
Pengajuan bursa menunjukkan, pembelian saham Tsingsham oleh Antam menyentuh USD 102 juta atau Rp 1,5 triliun.
Baca Juga
Antam melalui anak perusahaannya, penambang nikel PT Gag Nikel membeli saham di PT Jiu Long Metal Industry, sebuah perusahaan logam yang didirikan pada tahun 2020 dan dikendalikan oleh Eternal Tsingshan Group Ltd, demikian keterangan perseroan, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (8/10/2024).
Advertisement
Pabrik smelter itu terletak di kawasan industri Weda Bay, menurut data dari pemerintah Maluku Utara.
Transaksi Antam itu sejalan dengan persyaratan pemerintah bagi para penambang untuk memproses bijih mereka di dalam negeri, menurut pengajuan bursa.
Proses Transaksi
Dalam serangkaian transaksi yang terkait dengan kesepakatan saham itu, PT Gag Nikel juga akan memasok bijih ke unit Tsingshan dan memberikan pinjaman kepada Jiu Long.
Antam terus mencatatkan peningkatan kinerja yang positif dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Aset Antam
Kinerja tersebut terlihat dari pertumbuhan total aset perusahaan sejak 2020 hingga 2023, yang meningkat sebesar 35%, dengan CAGR mencapai 10,5%.
Pada tahun 2020, aset ANTAM tercatat sebesar Rp 31,729 triliun, naik menjadi Rp 32,916 triliun pada 2021.
Kemudian tahun 2023 Antam kembali mencatatkan kenaikan aset mencapai Rp.42,85 triliun, mengalami lonjakan sebesar 27% dibandingkan 2022 sebesar Rp.33,64 triliun.
Hingga semester I 2024, aset ANTAM telah mencapai Rp39,18 triliun, kenaikan aset tersebut menandakan stabilitas pertumbuhan perusahaan.
Advertisement