Sukses

PHEI Luncurkan Harga Pasar Wajar Sekuritas Bank Indonesia

PHEI menyatakan, peluncuran HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia merupakan upaya kolektif untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional.

Liputan6.com, Jakarta - PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) resmi meluncurkan Harga Pasar Wajar (HPW) Sekuritas Bank Indonesia yang terdiri dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

Penerbitan HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia secara perdana ini dilakukan setelah PHEI ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai pihak yang melakukan penilaian dan penerbitan HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia.

Selain itu, PHEI juga telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai syarat bagi PHEI untuk dapat melakukan penilaian dan penerbitan HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia.

Direktur Utama PHEI, M. Kadhafi Mukrom menyampaikan, peluncuran HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia merupakan upaya kolektif untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional. Hal ini diharapkan dapat turut menciptakan iklim investasi yang kondusif dan transparan.

Dhafi juga berharap hadirnya HPW Sekuritas Bank Indonesia dapat menjadi pendorong bagi peningkatan integritas dan kredibilitas pasar keuangan Indonesia di mata dunia.

"Perhitungan dan penilaian harga pasar wajar instrumen Sekuritas Bank Indonesia ini melengkapi penilaian dan penetapan HPW atas EBUS dan surat berharga lainnya yang PHEI lakukan, meliputi 1.304 seri jenis instrumen Efek bersifat utang dan Sukuk, baik yang diterbitkan oleh Pemerintah maupun korporasi dengan total jumlah outstanding mencapai Rp7.552,23 Triliun," jelas Dhafi, Senin (14/10/2024).

 

 

 

2 dari 4 halaman

Peran PHEI

Lebih lanjut, Dhafi menyampaikan, Penilaian dan penetapan HPW dilakukan PHEI dengan menggunakan sumber data primer yang terverifikasi serta sumber data sekunder yang juga reliable. Metodologi yang digunakan juga secara luas digunakan oleh lembaga penilaian harga efek di beberapa negara. 

PT Penilai Harga Efek Indonesia adalah Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) yang didirikan berdasarkan Peraturan Bapepam-LK Nomor V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga Efek.

PHEI memiliki peran dan fungsi melakukan penilaian dan penetapan atas harga pasar wajar efek bersifat utang di Indonesia secara harian. Data harga pasar wajar atas efek bersifat utang yang diterbitkan oleh PHEI digunakan oleh industri keuangan sebagai acuan transaksi efek bersifat utang, penilaian aset, acuan lelang surat utang negara, acuan dalam kegiatan audit, serta acuan dalam penilaian kinerja portofolio.

3 dari 4 halaman

PHEI Resmi Luncurkan Electronic Indonesia Bond Market Directory

Sebelumnya, PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) meluncurkan Electronic Indonesia Bond Market Directory (E-IBMD) pada Senin, 18 Desember 2023. 

Direktur Utama PHEI, M. Kadhafi Mukrom menuturkan, E-IBMD adalah produk publikasi atau produk untuk menginformasikan terkait dengan efek bersifat utang di Indonesia. Produk tersebut merupakan besutan antara PHEI dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

"PHEI dan BEI mengumpulkan dan mengelola data dan informasi yang terjadi di pasar surat utang di Indonesia pada tahun berjalan untuk dirangkum dan dihadirkan bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Kadhafi dalam peluncuran Electronic Indonesia Bond Market Directory di Main Hall BEI, Senin (18/12/2023). 

Ia melanjutkan, produk tersebut tidak hanya untuk kebutuhan pelaku pasar, akan tetapi juga bagi mahasiswa ataupun mereka yang sedang menyusun tugas atau skripsi maupun tesis. 

"Atau bagi para dosen juga sebagai bahan ajar atau analisa yang juga dibutuhkan oleh pihak-pihak lain yang mengurungkan data terkait dengan informasi pasar surat utang, untuk dirangkum dan dihadirkan bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata dia. 

Menurut ia, selain lebih ramah lingkungan, dengan adanya produk digital ini diharapkan bisa lebih interaktif, lebih fleksibel dan lebih mudah diakses oleh semua pihak.

Ia berharap dengan digitalisasi ini bisa lebih mudah diakses dan akan lebih bermanfaat serta lebih user friendly tentunya. Alhasil, ke depannya produk ini diharapkan bisa diakses dengan lebih mudah dan diakses lebih banyak lagi. 

"Karena kami berharap apa yang PHEI dan BEI lakukan saat ini melalui E-IBMD ini sedikit banyak dapat mendukung upaya kita dan semua pihak untuk membangun pasar modal dan industri keuangan di Indonesia,” imbuhnya. 

 

4 dari 4 halaman

Beri Kemudahan

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa E. Rustam mengatakan, sebelumnya IBMD telah tersedia lebih dari satu dekade dalam memberikan informasi yang objektif kepada investor dan juga masyarakat mengenai kondisi terkini pasar surat utang Indonesia.

"Semoga inovasi E-IBMD ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai kondisi pasar surat utang terkini,” kata Risa.

Dia bilang, pasar surat utang ini memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian seiring dengan berjalannya waktu. 

"Kita menyaksikan bagaimana pasar surat utang saat ini tidak hanya berkembang tetapi juga menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap stabilitas keuangan negara. Kontribusi pasar surat utang tidak hanya terlihat dalam penentuan kebijakan moneter Bank Indonesia tetapi juga mampu menyediakan akses pembiayaan terhadap proyek-proyek strategis,” ujar dia.