Sukses

Intip Gerak Saham HYBE di Tengah Skandal Bullying

HYBE Entertainment baru-baru ini menghadapi tuntutan terkait dugaan perundungan yang terjadi di perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta HYBE Entertainment baru-baru ini menghadapi tuntutan terkait dugaan perundungan yang terjadi di perusahaan. Sebagai salah satu agensi terbesar di industri hiburan Korea Selatan, HYBE dikenal memiliki standar kerja yang sangat tinggi. Beberapa laporan dari mantan karyawan menyebutkan bahwa tekanan untuk mencapai target, jam kerja yang panjang, dan budaya kerja yang kompetitif bisa menimbulkan stres tinggi di kalangan staf.

Terdapat laporan mengenai karyawan yang merasa diperlakukan tidak adil oleh atasan atau rekan kerja mereka. Meski tidak banyak kasus yang dipublikasikan, beberapa mantan karyawan secara anonim berbicara tentang lingkungan kerja yang kurang mendukung, terutama dalam hal keseimbangan kehidupan dan pekerjaan.

Menyusul kabar tersebut, saham HYBE tampak tak banyak terpengaruh. Merujuk data Yahoo Finance, Kamis (17/10/2024), saham HYBE naik 6,85 persen ke posisi KRW 191.800 sata berita ditulis. Dalam sepekan, HYBE naik 6,50 persen. Namun sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham HYBE turun 20,66 persen.

Sebelumnya, Hanni NewJeans tampil di Majelis Nasional untuk mengadukan dugaan perundungan di tempat kerja dalam agensinya, ADOR yang dinaungi HYBE. Selain pengaduan sang idola, anggota dewan juga menyoroti satu insiden dalam HYBE, yakni kematian seorang karyawan HYBE, setelah kolaps secara mendadak di tempat kerja. Kasus ini ini awalnya dicetuskan oleh anggota dewan dari Partai Progresif, Jung Hye Kyung.

“Saya mendapat informasi bahwa pada Juni 2022, seorang karyawan HYBE pingsan saat bekerja di kantor dan dibawa ke rumah sakit, kemudian ia meninggal dunia. Apakah ini benar?” tanya sang anggota dewan. CEO ADOR Kim Joo Young yang hadir dalam kesempatan ini, tak menampiknya.

“Pada September 2022, seorang karyawan beristirahat di ruang tidur siang sekitar pukul 5 sore dan sempat mengatakan ia akan beristirahat sejenak. Namun, ia ditemukan dalam keadaan tak sadar dan dibawa ke rumah sakit. Ia meninggal dunia secara tragis karena penyakit pribadi beberapa hari kemudian,” kata Kim Joo Young.

 

2 dari 2 halaman

Bobot Pekerjaan

Namun jawaban CEO ADOR tak lantas memuaskan para anggota dewan. Bahkan muncul dugaan bahwa tragedi ini terjadi karena overwork, atau terlalu beratnya bobot pekerjaan.

“Anda mengklaim itu adalah penyakit pribadi, tapi kami melihatnya sebagai kematian akibat terlalu banyak bekerja,” kata Jung Hye Kyung.

Ia menyoroti bahwa HYBE memperluas anak perusahaan dan mengelola sejumlah grup idol secara bersamaan, yang tak jarang membuat karyawan bekerja siang dan malam. Ia juga mencatat, menurut Badan Kompensasi dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Korea, tidak ada permohonan kompensasi kecelakaan industri yang diajukan.

“Meski Anda mengklaim itu karena penyakit pribadi, kami yakin hal ini seharusnya diselidiki, dan kemungkinan besar disebabkan terlalu banyak bekerja. Apa HYBE mencoba menutupi kematian karena terlalu banyak bekerja?” cecer Jung Hye Kyung langsung menodong Kim Joo Young.

Dugaan bahwa perusahaan induk dari agensinya mempekerjakan karyawan sampai meregang nyawa langsung ditangkis oleh Kim Joo Young. Dia mengatakan, HYBE tidak akan pernah menutupi masalah seperti itu. "Itu adalah keputusan yang dibuat oleh orang tua," kata Kim Joo Young.

Video Terkini